9

344 70 3
                                    

***

Hari ini aku ditunjuk sebagai pengawas UN di sekolah swasta yang dekat dengan tempatku mengajar.

Sebagai guru yang masih baru, jujur saja aku tak sesulit guru yang lain. Maksudnya, aku tidak benar-benar mengawas mereka.

Lagian, soal yang mereka dapat berbeda-beda.

Memangnya mereka bisa menyontek dengan mudah?

Ada alasan lain kenapa aku seperti ini. Pikiranku sedang kacau. Aku masih teringat dengan perkataan Mark saat dia bertanding bola basket.

Seminggu sebelum pertandingan, dia memintaku untuk melatihnya. Dan pertandingannya adalah hari kemarin.

Mark secara tidak langsung memberitahuku sesuatu. Entah perasaannya atau masalah yang sedang ia hadapi.

Yang kurasa, dia memberitahuku tentang masalahnya.

Aku tak mengerti, kenapa dia selalu mengatakan hal yang berbelit-belit dan tak pernah langsung ke intinya.

*Flashback*

Pertandingan bola basket antar sekolah sebentar lagi dimulai. Meski bukan pertandingan nasional yang diharapkan, namun langkah ini cukup berpengaruh bagi karir Mark dibidang olahraga.

Saat itu wajahnya benar-benar gusar dan sedikit stress. Dan itu membuat Jiyeon memijat kedua bahunya agar merasa tenang.

"Jangan khawatir, kau bisa!"

"Aku tahu, tapi saem ... Bukan karena pertandingan ini yang membuatku seperti ini."

"Lalu? Apa karena UN besok?"

"Tidak. Aku tidak terlalu memikirkan soal itu, tapi hal lain."

Jiyeon mengerutkan dahinya dan berpikir keras hal apa yang paling sering dipikirkan oleh anak jenius seperti Mark selain pertandingan dan pelajaran.

"Apa karena masalah keuangan?"

"Keuanganku selalu stabil."

My First and Last✔ || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang