AWAS!!!!

57 11 7
                                    

Typo ......

*********

Gryn melambaikan tangan dan tersenyum ketika Myra sudah turun dari mobilnya.

"Yakin ampe sini aja, gue tunggu ya, ntar gue antar lo balik"
Tawar gryn.

Tadinya Myra meminta tolong diantarkan sampai kedai nasi goreng langgananya, namun gryn tak tega membiarkan Myra pulang jalan kaki sendirian. Ia teringat kejadian chris yg diganggu saat berjalan sendirian pulang ke rumah.
Walaupun ini masih sore, ia tetap khawatir dengan sahabatnya itu.
Apalagi saat kejadian tawuran tempo hari, gryn tau Myra sangat lihai dalam hal bertarung, saat itu ia bersama dengan chris, namun bagaimana jika Myra sendiri. bagaimana jika ia kalah jumlah, bagaimana jika ia dikeroyok, atau bagaimana jika terjadi sesuatu yg tidak di inginkan. Tak dapat gryn bayangkan jika itu terjadi.

Myra tersenyum.
"Gue bukan anak kecil gryn. Gue bisa pulang sendiri. Udh lo pulang sana"
Myra menggerakkan tanganya mengusir.

Yg diusir mendengus kesal.
"Ya elah gue kan khawatir"

"Idih... Lebay lo"

"Makasih gue emang cantik, ya udah gue pulang dulu ya. Hati-hati ntar pulang. Bye... See you  muachh!!"
Gryn melambaikan tangan ala cabe-cabean sambil kiss bye jarak jauh.
Lalu melajukan mobilnya kejalan raya.

Myra yg melihat nya bergidik ngeri, belum berapa lama mereka bersahabatan, gryn sudah menunjukkan sisi anehnya.
Belum lagi sisi lain gryn yg belum Myra ketahui, mungkin akan lebih menyeramkan dari ini.

*********

"Nih mang"

Myra menyerahkan uang lembaran berwarna hijau kepada penjual nasi goreng yg dipanggil mang mamat.

Mang mamat menerima uang itu dan tersenyum.
"Tumben neng Myra yg beli, biasanya neng chris"
Mamang itu membuka laci penyimpanan uang lalu memasukkan uang yg diberikan Myra kedalam laci itu.

"Si chris mager mang, ya udah Myra pulang ya mang, makasih ya diskonya"
Jawab Myra sekaligus pamit.

Mang mamat terkekeh.
"Iya neng sama-sama"

Myra pun berjalan menjauh dari kedai mang mamat dengan membawa plastik hitam berisi dua bungkus nasi goreng.

Ia berjalan dengan santai memasuki gang jalan rumahnya.
Ia memilih pulang jalan ini karna lebih dekat. Ya akhir akhir ini Myra dan chris memang sering melewati gang ini saat pulang dari sekolah.

Sekian menit myra berjalan dan tinggal beberapa meter lagi ia akan sampai kerumahnya.

"Brukkk!!!!"

"Brakkk!!!"

"Brekkk!!!"

"Prang!!!"

"Krekkk!!!!"

"Plakkk!!!"

"Brukkk!!!"

"Brakkk!!!"

Myra memutarkan bola mata jengah. Ia sangat jengah.

Entah sudah berapa kali ia melihat kejadian ini.

Beberapa meter didepan matanya kini belasan pria remaja tengah adu jotos.
Biasanya ia akan ikut gabung, jika diajak chris.
Ia tak ingin chris marah karna telah tawuran tanpa ijin dari kakaknya itu.
Lagi pula kini ia sedang tidak membawa topeng birunya itu. Bagaimana mungkin ia bertarung dengan keadaan begini.

Mungkin ia harus berbalik arah dan melewati jalan raya besar.

'Ah jauh amat'

Myra sudah menentukan pilihan.
Gadis bernetra blue sea itu lebih memilih melewati sekumpulan remaja yg tawuran itu dibandingkan dengan memutar arah dan memperlambat waktunya tiba kerumah, lagi pula kakinya kini sudah sangat letih jika harus berjalan jauh lagi.

Sun And MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang