TYPO!!!!!!
«««««««»»»»»»»»
"ASTAGA LO---- Mmphh!!!"
Myra menggunakan sebelah tanganya untuk membekap mulut pria yg berteriak disampingnya.
Jika bisa mungkin ia sudah melempar pria itu dari jendela bus ini. Sekalian ditabrak mobil lain yg lewat atau dipungut cabe-cabean buat dijadiin sambel terasi campur terong.
Mulut koq kayak toa masjid.
Semua orang didalam bus kini menatap mereka aneh.
"Hehehehe...Maaf ya... Sorry tadi ada cicak nyangkut di dalemanya, syok gitu hehehe"
Myra cengengesan melihat semua murid semakin menatapnya aneh.'Serasa orang gila gue'
Sebegitu tabunya kah kata 'daleman' hingga ekspresi mereka seolah-olah Myralah manusia alien paling aneh diseluruh planet dialam semesta ini.
Oke penampilanya memang aneh!
Author akui itu!Semua murid kambali ke kesibukkan masing masing.
Myra sedikit menghembuskan nafas lega. Setidaknya kini ia tidak di tatap aneh seperti tadi.Kepalanya menoleh lagi kepria yg masih ia bekap dengan tanganya.
Matanya memberi isyarat 'diem lo'
Pria itu mengangguk.
Perlahan tangan Myra terlepas dari mulut dilan.Dilan pun mengambi nafas sebanyak banyaknya karna tadi oksigen dalam tubuhnya sempat menipis.
"Lo-lo nutup hi..hidung gue bego"
Dilan berbicara tersenggal-senggal.Myra dengan tampang tak berdosanya hanya nyengir seolah tak bersalah.
"Hehehehe... Nggk sengaja"Dilan mulai memperhatikan lengan kiri kemeja Myra yg menampilkan sebercak darah dengan warna mencolok.
Tadinya Pria itu sedang memejamkan matanya. Hanya memejamkan.
Bukan berarti ia tidur.
Sampai ia mendengar erangan kecil disampingnya. Dari situlah matanya menangkap pemandangan Myra yg meringis kesakitan sambil memegang lengan kirinya dengan bercak darah dikemejanya."Udh ini nggk papa cuma luka biasa"
Myra berujar santai.Dilan berdiri tiba-tiba, membuat Myra mengernyit bingung.
"Minggir"
Ucap dilan."Ngapain?"
"Gue mau minta kotak P3K dulu"
"Jangan!!!!!"
Dilan memandang Myra heran.
"Aku nggk mau yg lain panik. Mendingan kamu tolong ambilin tas aku"
"Tapikan harus di---."
"Udh ambilin tas aku. Buruan!!"
Dilan menyerah, ia pun berbalik badan. Tepat dibelakangnya terdapat kap penyimpanan tas.
Disana terdapat tasnya dan tas Myra.
Iapun mengambil tas berwarna coklat lalu memberikanya pada Myra.Myra membuka tasnya dengan buru-buru.
Tangan kirinya sengaja diangkat sedikit untuk mengurangi darah yg keluar.
Setidaknya itu yg pernah ia pelajari sewaktu sd.Tanganya mengeluarkan sebuah gulungan perban.
Tasnya sementara ia simpan di bawah.
Myra memandang dilan dengan tatapan mmm... Entahlah?
Author susah jelasinya.
Yg jelas Myra kini menatap aneh dilan yg duduk sambil memperharikanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun And Moon
FantasyKetika kekuatan besar ada dalam tubuh mereka.... Ketika semua kebenaran terasa tak nyata bagi mereka... Ketika mencari jati diri yg sebenarnya ada disekitar mereka.. Ketika mereka tahu tak selamanya takdir berada ditangan mereka... Permusuhan Pembul...