Chapter 4

29 7 4
                                    

"...

"Lalu apa yang harus aku lakukan untuk membantu kalian menjaga bumi?" tanya Via

"Tugas mu, kau hanya perlu memanggil kami saat ada masalah. Tapi jika bisa kau hadapi sendiri, lebih baik kau hadapi sendiri karna jumlah orang-orang di dimensi penolong atau kami para helper tidak banyak" jelas Joe

"Dan kami sangat sibuk" ucap Jee dengan wajah datar. Jee memang memiliki sifat yang dingin, tapi dia cukup bertanggung jawab.

"Baiklah" ucap Via

"Dan, kau tidak perlu repot-repot mengubah archer itu menjadi besar terlebih dahulu jika membutuhkan kita. Kau tinggal menekan tombolnya saja" jelas Lacey sambil menunjuk kearah archer milik Via

Bunda yang mengikuti arah yang di tunjuk oleh Lacey, mendadak terkejut. Karena melihat bentuk archer itu yang sangat berbeda.

* * *

Setelah menjelaskan segala macamnya kepada Via dan bunda. Mereka berlima berpamitan kepada bunda dan Via.

"Baiklah, jika tidak ada yang penting kami pamit untuk kembali ke dimensi kami" ucap Joe

"Iya, terima kasih telah memberikan kepercayaan kalian terhadap putri saya, Via" ucap bunda

"Tidak, seharusnya kami yang berterima kasih kepada putri anda, karena dia mau membantu kami menjaga dunia ini" ucap Lacey

Joe menekan sebuah tombol di sebuah alatnya, dan kemudian lubang hitam tempat mereka berteleportasi tadi, muncul kembali di dinding kamar Via.

Mereka memasuki lubang hitam tersebut.

"Via terima kasih, karena kamu sudah mau membantu kami dengan tulus" ucap Joe kepada Via

"Iya ka" jawab Via

"Joe cepatlah" ucap Jee dingin

"Sebentar Jee. Via kami kembali ke dimensi kami, jika ada apa-apa jangan sungkan memanggil kami" ucap Joe

"Baik ka" balas Via

Joe pun ikut masuk kedalam lubang hitam itu. Setelah mereka semua masuk, perlahan pubang hitam itu menghilang.

Setelah mereka benar-benar pergi.
"Bunda aku takut tidak bisa membantu dengan baik" ucap Via

"Kamu harus yakin" ucap bunda

"Tapi aku takut mengecewakan mereka" ucap Via dengan nada sedih

"Kamu ikhlas kan membantu mereka, bukan karna terpaksa?" tanya bunda memastikan

"Iya" jawab Via

"InsyaAllah kamu akan bisa membantu mereka dengan baik" ucap bunda menenangkan

"Amin" ucap Via sedikit lebih tenang

"Semangat ya, jangan sedih. Dan ingat, gunakan archer itu untuk kebaikan, bukan untuk dipamerkan atau untuk melakukan kejahatan" ucap bunda mengingatkan

"Iya bun, lagi pula aku akan menyembunyikan archer ini dari teman-temanku. Aku harap, selama tidak ada masalah disekolah, mereka gak akan tau apa-apa tentang archer ini" ucap Via

"Alhamdulillah anak bunda cerdas" puji bunda

"Yaudah, kita ke bawah yuk. Bunda pengen buat sesuatu untuk archer itu, biar ga rusak" ucap bunda

Mereka pun turun ke lantai bawah.

* * *

Bunda mengajak Via ke taman belakang. Mereka duduk di teras belakang rumah tersebut, yang langsung disuguhi pemandangan beberapa bunga.

"Via, bunda pengen membuat tempat untuk archer kamu. Kamu mau bantu bunda kan?" tanya bunda

"Iya bun. Tapi bunda pengen buat kaya gimana"

"Emm.. Tolong ambil balok kayu itu sayang, dua aja. Bunda ke dalem dulu ambil alat-alat yang lain" ucap bunda

"Oke bun" ucap Via seraya mengambil balok kayu itu.

Sementara bunda masuk ke dalam rumah untuk mengambil alat-alat yang kemungkinan akan dibutuhkan.

Via sudah kembali dari mengambil balok, dia meletakkan balok itu diatas meja kecil, yang ada disana.

Bunda pun sudah kembali. Bunda juga meletakkan alat-alat yang dibawanya diatas meja kecil tersebut.

"Via, coba bawa archer kamu kesini" pinta bunda

"Sebentar bun" Via pun beranjak menuju kamarnya.

"Emm... Sama gembok kecil ya Via

-KamarVia
Via mengambil archernya.
"Aku akan membantu kalian sebisa ku" ucap Via yakin sambil menatap archernya.

Kemudian dia mencopot gembok kecil milik buku diarynya. Ah tidak apalah buku diary ku tidak memiliki gembok, yang akan melihat hanya bunda saja, pikir Via saat mencopot gembok itu

Dia membawa archer beserta panahnya dan juga gembok kecil menuju ke teras belakang rumahnya

Sesampainya Via di teras belakang. Disana terlihat bunda sedang memotong balok tadi menjadi dua bagian menggunakan gergaji kecil.

"Bun, ini archer sama panahnya dan ini gemboknya" ucap Via sambil menyerahkan barang-barang yang di minta bundanya tadi

"Ah, kebetulan gemboknya yang kaya gini" ucap bunda saat melihat jenis gembok Via. Gembok itu hanya dapat dibuka jika dimasukkan beberapa digit angka yang sesuai.

Bunda pun segera meletakkan archer milik Via diatas balok, kemudian mencetaknya dengan pensil. Lalu bagian itu dilubangi, sehingga archer tersebut dapat diletakkan. Dan di balok yang satu lagi untuk panahnya. Dan terakhir bunda memasang gembok milik Via, agar tidak ada yang dapat mengambilnya.

"Selesai deh" ucap bunda ketika sudah selesai

"Makasih bunda" ucap Via senang

Hai.. Hai..
Ikut beri semangat untuk Via ya..

Jangan lupa vote, comment
Jangan jadi Pembaca gelap !!

The Helper DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang