chapter 11

77 14 0
                                    

Happy reading gaes. Ehehe.

Setelah pertengkaran antara Yoongi dengan Jiae tadi dilorong yang diakhiri dengan bentakan frustasi oleh Seokjin itu Jiae berjalan dengan mulut yang mengerucut sepanjang jalan menuju kelasnya. Ia tak segan-segan menyumpahi sunbaenya itu. Ia masih sangat kesal. Ia tidak terima jika yang harus meminta maaf duluan karena memang yang salah bukan dirinya.

Tak sengaja saat ia sedang asik menyumpahi sunbaenya tersebut tiba-tiba ia dikejutkan dengan benda keras yang membentur wajahnya, ia mendongak menatap siapa yang menabraknya.

"Yak! Alien sialan! Kalau jalan itu pakai matamu! Tak lihat apa ada manusia disini?!" Ucapnya kesal sembari mengelus keningnya.

"Ups sorry Jiae, ehehe" cengir Taehyung.

"Lagipula kenapa kau ini huh? Pagi-pagi sudah marah-marah tak jelas" ucap Taehyung lagi. Ia berjalan disamping Jiae.

"Yak! Liat. Keningku jadi merah. Lagipula itu dada atau tembok sih? Kenapa keras sekali" ucap Jiae masih mengelus keningnya.

"Yah! Akukan sudah meminta maaf tadi." Ucapnya menatap Jiae.

Yah memang benar kening Jiae memerah, tadi saat ia berjalan tak sengaja keningnya membentur dada Taehyung lumayan keras alhasil jadilah seperti itu.

"Huuh. Iya tak apa. Kali ini ku maafkan" ucapnya mengerucutkan bibirnya.

"Yak kau kenapa? Muram sekali, ada apa?" Tanya Taehyung penasaran.

"Aku kesal tae, aku sangat kesal dengan Yoongi sunbae itu." Ucapnya kesal.

"Tunggu sebentar, Yoongi sunbae? Memangnya dia kenapa?" Tanya tak paham.

"Yak! Dia itu sangat menyebalkan. Sudah pendek, pucat, jelek! Huh aku sangat benci padanya!" Ia menghentak-hentakan kakinya lucu.

"Hey! Hey! Jangan terlalu membenci orang. Nanti lama-lama kau suka padanya" ucap Taehyung, kemudian ia terkekeh pelan.

"Yak! Aku? Suka padanya? Tidak akan pernah. Seperti tidak ada namja lain saja" ucapnya sambi memutar bola matanya jengah.

"Yasudah, aku kan hanya memberitahu. Yasudah mari ke kelas" ajak Taehyung kemudian merangkul pundak Jiae.

"Yak! Tidak usah pegang-pegang!" Ucap Jiae melepaskan rangkulan dari Taehyung dan berlari meninggalkannya. Taehyung menggeleng menatap kelakuan temannya itu. Lalu ia ikut berlari mengejar yeoja itu.

~~~

Pelajaran olahraga pun dimulai hari ini, siswa-siswi dari kelas Jisoo sudah siap dengan memakai baju olahraganya masing-masing dan mereka sudah berada dilapangan. Beberapa saat kemudian Park saem meniupkan peluitnya, memberi interupsi pada anak muridnya untuk berkumpul.

"Hari ini pelajaran olahraga ditiadakan karena saya akan ada rapat penting. Jadi kalian bebas. Tapi sebelumnya kalian lari mengelilingi lapangan ini tiga kali." Ucap Park saem.

"Ne! Saem" ucap mereka serempak.

"Yasudah, silahkan kalian lari. Tanggung jawab saya berikan kepada Kyungsoo selaku ketua kelas." Ucapnya menunjuk Kyungsoo dan pergi meninggalkan mereka.

Mereka pun mulai berlari mengelilingi lapangan bersama-sama. Setelah beberapa menit mereka berlari. Mereka terlihat kelelahan. Terutama Jisoo dan Jiae. Mereka terduduk di bawah pohon dengan keringat yang lumayan banyak.

Hoseok yang melihat itu berinisiatif membelikan minuman untuk Jisoo. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kantin. Setelah mendapat apa yang ia butuhkan. Ia berlari dengan dua botol air putih ditangannya. Ia berlari mendekati Jisoo dan duduk disampingnya.

Triangle LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang