Part (1) : bercanda

4 0 0
                                    

Satu dini hari. Lelaki remaja masih duduk ditemani sebuah gitar di pangkuannya memetik perlahan senar gitar itu. Sesekali ia bernyanyi mengikuti iringan suara gitar tersebut. Dia sudah biasa seperti ini seakan akan itu adalah hobinya bergadang hingga tiga dini hari bahkan ia bisa tidak tidur semalaman.

Stop! Desisnya

Ada ekspresi lelah di wajahnya menandakan ia sudah di serang rasa kantuk yang berat . Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Dia langsung pergi ke dalam kamarnya dan tidur untuk menghilangkan rasa kantuknya.

Tak terasa ini sudah pagi sudah pukul setengah enam pagi tatapi remaja itu masih berbaring di kasur yang berantakan.

Tok..tok..tok...

"Kaka!!! Kau sudah bangun?!" Teriak seorang anak remaja juga adik perempuan dari Reynald.

Ceklek!

Pintu kamar itu terbuka. Lalu Viera adik dari Rey berjalan menghampiri nya.

"Kak...!" Suara manja Viera saat melihat Rey masih tidur.

Rey tersenyum geli mendengar adiknya memanggilnya kak'
Rey sudah tau pasti adiknya itu ada maunya.

"Rey ,anterin aku dong ke sekolah..." tajuknya manja. Rey langsung pura pura tidur dengan mengorok keras.

"Ga usah pura pura reyy!! Ayo kau juga sekolah kan?" Viera menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Rey.
"Ayo!!! Aku Siram pake air mendidih!"

"Hokkkkk korrrrr" Rey mengorok lebih kencang.

"Bener ya? Yaudah aku ambil air dul-" belum sempat Viera berbalik badan Rey sudah bangun dan berubah posisinya menjadi duduk.

"Ancamnya begituan!ah!!" Rey melihat adiknya malas lalu berbaring lagi.

"Makanya bangun udah siang Rey !!" Viera menarik kaki Rey kencang membuatnya jatuh ke bawah

"Awshhh" ringis Rey saat jatuh kebawah.

Viera terkekeh "hari ini aja ko Rey pak Didit ga ada istrinya sakit jadi ga ada yang anter aku Rey!!" Jelas viera kepada Kakanya yang sedikit keras kepala.

"Alasan lu ga bagus! Kenapa ga naik taksi? Ojek online? Bareng pa- eh? Papa belum pulang?" Rey bangun dan langsung duduk di ujung kasurnya.

"Ga mau Rey nanti kalo di culik sama Om Om taksi gimana?" Tanya Viera sedikit dramatis.

"Alay! Ya bagus kalo gitu beban gua sedikit berkurang" jawab Rey santai tetapi langsung terdiam saat melihat Viera menekukkan wajahnya.

"Yaudah tapi I want you kiss " Rey tersenyum. Lalu memanyunkan bibirnya.

"Idih ogah bau JIGONG!mending nyium pantat ayam!" Viera langsung pergi keluar dari kamar Rey. Rey hanya tertawa melihat adiknya yang sedikit kurang pintar.

"Pantat ayam malah bau bodo!!" Teriak Rey agar adiknya mendengar.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
S
K
I
P
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"ayo!!" Seru Rey saat dia sudah siap berangkat sekolah. Viera tersenyum ke arahnya.

Mereka berjalan menuju garasi , menyalakan motornya.

Hari ini adalah hari dimana Sekolah mulai aktif kembali dari libur panjang satu tahun katanya tapi apa? Cuma satu bulan dari mana satu tahun? Itu hanya pergantian tahun saja begitulan pendapat Rey mengenai libur panjangnya.

Setelah mengantar adiknya Rey langsung pergi ke sekolahnya.
Tak sampai lima belas menit Rey sudah sampai di sekolah biasa lah anak lelaki kalau naik motor pasti begitu tidak peduli akan peraturan yang penting jalan saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang