Seutas Mimpi
Ya, semuanya berjalan seperti biasanya. Satu dua hari berlalu, bahkan aku selalu menghitung hari dimana kita bisa menjalaninya bersama. Walau aku sendiri tau, waktu yang selalu merebut mu dariku. Dalam acara apapun. Waktu lagi-lagi mengambil jatah hadir mu di hatiku.
Aku kesepian? Kamu bisa lihat, aku tentu saja tidak kesepian. Aku punya banyak teman yang bisa kuajak bicara. Tentu saja bukan aku yang kesepian. Tapi hatiku yang selalu menanti kehadiranmu. Seakan bertanya-tanya. Kapan kamu akan datang lagi dan melepas semua tugas dari waktu hanya untukku? Hanya untuk hatiku?
Aku pikir kamu mulai sibuk, sudah melupakanku ya?Bahkan ada masanya aku harus berada dalam pilihan yang paling rumit dalam hidupku. Mengakhiri atau diakhiri.
Sekarang pilihan pertama ada di tanganku. Dan tepat lebih dua hari setelah anniversary satu minggu kita aku mengakhiri semuanya.Kamu mempertanyakan apa yang membuatku mengakhiri semuanya? Paras wajahmu kelihatan memberi sebuah pertanyaan. Ada rasa tidak terima dan pasrah. Tapi kamu sendiri tentu saja tidak bisa memaksa kehendakku.
Bukan tidak mau mengungkap bahwa kamu hanya mementingkan duniamu ketimbang aku. Tapi.. Biarkan hanya aku yang tau apa alasan itu.
Dan sekarang waktu lagi-lagi membuat kita terpisah. Terpisah sangat jauh bahkan kamu tidak pernah bertemu denganku lagi.Mungkin satu hal yang perlu kamu ketahui. Aku berbohong mengatakan bahwa aku sudah tidak mencintaimu lagi. Berbohong menginginkan semuanya berakhir. Berbohong bahwa hubungan di antara kita saat ini hanya sebatas teman. Tapi aku tetap tidak bisa jujur di hadapanmu. Dan aku hanya tidak mau kamu tau bahwa semua yang aku katakan bohong. Mungkin membiarkanmu melupakanku itu sudah cukup.
-
Rumahnya tidak berpenghuni lagi, dia sudah pergi ya. Kenapa? Bahkan dia tidak berkata selamat tinggal untukku
Aku merindukannya-
Aku dalam proses melupakanmu. Tapi bagaimana bisa, jika satu-satunya orang yang hadir dalam pikiranku hanya kamu, hanya wajahmu yang sulit sekali kuhilangkan.
Apa kamu tidak bosan terus menetap di pikiranku? Dan sekarang, izinkan aku memanggil waktu untuk mengajakmu pergi dan tidak pernah menemuiku lagi.-
Kamu dimana?
Aku merindukanmu
Apa mungkin sudah ada lelaki lain disana? Oh,
Apa kamu mendengarku?-
Tapi aku terlalu bodoh untuk memperjuangkan keinginan keji ini berlangsung. Buktinya sampai saat ini, sudah satu bulan aku belum bisa melupakan kamu. Dan .. Sebenarnya kamu memberiku sebuah sengatan apa sampai aku tidak bisa melupakanmu?
Bahkan perasaan-perasaan ini terus menterorku.
Aku juga merindukanmuDan lagi-lagi, ada saja terror perasaan bersalah itu pada diriku. Aku yang sudah mengakhirinya tanpa sebab. Hanya sebuah kesibukan yang kusalahkan? Tandanya aku sudah mengorbankan cintaku sendiri. Aku merasa bersalah. Aku yang sudah mematahkan tiang cintamu yang kokoh untukku. Menghancurkan segala bangunan cinta yang pernah kamu bangun bersamaku. Apa aku terlalu keji jika aku harus masih mendengar kata cinta dari bibirmu?
Aku meyakinkan diriku untuk selalu berbohong pada perasaan tapi sayangnya perasaan lebih mengetahui yang sebenarnya. Meyakinkanku lebih jujur dan mengatakannya, bahwa aku memang masih mencintaimu. Dan ada waktunya aku harus kembali. Kembali pada orang yang sudah mencintaiku, merindukanku dan menungguku disana.
Tidak ada lagi kebohongan dalam diriku. Tapi apa bisa aku tidak membohongi kamu? Dan, apa waktu masih mengizinkamu menemuiku? Apa takdir masih memberikan jalan luas untukku kembali meraih pelukan darimu? Apa bahkan memasukkanku dalam lingkup labirin yang menyulitkanku menemuimu? Dan mungkin nantinya aku sudah bisa melihat ada gadis lain yang kamu gandeng saat aku melihat kamu untuk pertama kalinya di kota ini? Dan.. Atau mungkin kamu sudah memiliki status lebih ke jenjang yang paling tinggi bersama gadis itu? Jadi apa harus aku percaya bahwa kamu masih mencintaiku dan merindukanku? Menungguku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome To Story
Short StoryUtin lenisa RD ( Utin ), usianya kini telah menginjak remaja 16 tahun. Ia duduk di kelas X salah satu SMAN 3 di ketapang kalbar yang insyaallah naik kelas XI ngambil jurusan IPA. Walaupun jurusan itu sangat membuat ia pusing tujuh keliling jika bers...