Ini pertama kalinya buat fanfiction dengan cast member EXO. So, kritik dan saran dari readers sangat dibutuhkan disini. Thank you...
Happy reading~
*
Aku mengetuk lagi pintu kamar sebelahku ini. Sudah hampir satu jam aku berdiri, namun sepertinya si empunya kamar ini masih berendam di alam mimpi. Masalahnya si Chanyeol emang salah satu member EXO yang susah bangun pagi. Walaupun pada dasarnya emang semua member suka susah kalau dibangunin. Dan herannya kenapa kemarin bisa-bisanya si Chanyeol bangunin aku yah..
Sekali lagi kuketuk keras pintu kamar Chanyeol. Dan kali ini pintu terbuka dengan tanganku yang masih melayang di atas hendak mengetuk. Untung aja gak kena kepalanya.
Pria di depanku ini masih menggosok kedua matanya. Apa aku bilang, ia masih tenggelam di dunia mimpi tadi, mukanya aja masih muka bantal gitu.
Aku menoleh ke kanan kiri. Berjaga-jaga aja takut ada wartawan yang bisa membidik gambar yang bisa membuat kesalah pahaman. Apalagi dengan kondisi Chanyeol yang seperti ini.
Ehmm, jangankan wartawan, nenek-nenek lihat juga bakal curiga. Liat aja pakaiannya, hanya sehelai celana panjang yang membungkus kakinya. Tanpa atasan alias top less. Untung aja dia gak keluar pake boxer. Soalnya ini orang jiwanya belum terkumpul sempurna, makanya tidak sadar dengan keadaanya.
"Chanyeol ssi." ujarku sambil menyadarkannya.
Matanya berkedap-kedip lesu sambil menatapku. Sumpah aku pengen ngakak liatnya.
Kusodorkan nampan berisi roti selai kacang dan susu pisang kesukaannya. Ia terlihat bingung. Namun sedetik kemudian matanya membesar melihatku. Kurasa nyawanya sudah terkumpul semua saat ini. Buktinya tatapan tajam itu udah datang kembali.
Chanyeol tidak segera menerima sarapan yang kubawa. Ia menatapku heran sambil menyandarkan tubuh di ambang pintu. Pasti ia heran melihat sifatku yang tiba-tiba manis begini. Soalnya kalo di dorm kan aku manisnya cuma sama oppa Cina ku dan my sohib Kyung Soo aja. Kalau sama yang lain aku cenderung biasa. Sedangkan sama Sehun, hanya dia yang berani kutoyor kepalanya. Tapi kalau Chanyeol, ini kali pertama aku berani menyapanya dengan tingkah begini.
"Anggap aja ini bentuk permintaan maaf karena kemarin aku memberikan minuman untuk Sehun tapi tidak padamu." ujarku sedikit berbohong. Sebenarnya ini bentuk negosiasi atas permintaanku semalam. Siapa tau Chanyeol terketuk harinya dan mau bersikap baik padaku.
"Masuk." ujarnya pada akhirnya. Meski nadanya lebih terlihat memerintah sih.
"Aa.. Ania. Kau cukup ambil ini saja dan aku akan pergi." kataku tergagap.
Aku berinisiatif meletakkan nampan ini di nakas dekat pintu. Namun saat akan keluar dari kamar ini bajuku tertarik kuat kebelakang, membuatku hampir terjungkal.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXO and me
FanfictionInilah yang namanya sambil berenang minum air. Sambil kerja bisa sekalian pentengin oppa-oppa cakep dan keren ini. Semuanya baik, bahkan ada yang jahilnya minta ampun. Tapi hanya satu yang selalu menatapku dengan sorot mata tajam. Seperti tatapan...