"Ada yang salah dengan muka gue?'' Tanya Mira penasaran pada laki-laki di hadapannya karena sedari tadi ia terus melihat ke arahnya.
"Hm? Enggak kok. Liat doang nggak boleh?'' Katanya tersenyum lalu kembali mengarahkan kameranya ke wajah Mira.
"Udah dong, kan foto gue udah banyak. Foto objek lain aja kenapa sih? Katanya lo lebih suka dengan objek panorama daripada manusia?"
"Gue suka pemandangan alam, tapi gue juga suka sama lo.'' Katanya pelan dan berbisik di kalimat akhir, malah hampir tak terdengar.
Mira berhenti bergerak dan menatapnya. Ia tak salah dengar kan? "Bisa lo ulangin ucapan lo tadi?'' Mira berharap-harap cemas.
"Ah... gu-gue emang seneng sama pemandangan alam. Tapi gue lebih seneng liat muka lo yang nggak fotogenik kalo difoto itu.'' Ia terkekeh geli. "Muka lo aneh banget, kalo diliat dari kamera.'' Lanjutnya masih dengan tertawa.
Ck, ternyata pendengarannya salah. "Aryaaaa! Bisa nggak sih sehari aja nggak usah ngejek gue.'' Mira merengut kesal lalu merebut kamera di tangan Arya dan langsung menghapus foto-foto dirinya yang baru saja diambil itu.
"Lagian disini nggak ada pemandangan alam ra. Disini cuma ada bangku, meja, papan tulis, dan lo.'' Katanya datar.
"Ck! Jadi lo nyamain gue sama papan tulis? Kurang ajar banget sih!'' Mira melotot kearah laki-laki di depannya.
"Hahahahaha.'' Yang dipelototi malah hanya tertawa cekikikan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Shape of You (Cerpen)
Short StoryPenyesalan itu selalu datang diakhir. Karena itu, ungkapkanlah sebelum kamu menyesal. -----------____----------- nopnob 📑2017
