[KFF_FREELENCE] PSYCOPATH

16 2 0
                                    


Tittle : PSYCOPATH

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tittle : PSYCOPATH

Main Cast : Park Chanyeol, Kim Yoora

Length : Oneshoot

Genre : Tragedy, Angst, Thriller

Author : lailynurfauziyah

Disclaimer : Alur cerita murni hasil dari pemikiran otak alay author. Author tidak melakukan tindak pidana plagiat.

Author's Note : Fanfic ini udah pernah author kirim ke exofanfiction.wordpress.com tapi belom di publish, kayaknya. Jadi kalau melihat fanfic yang sama mohon liat nama authornya.

Author thanks to : Tuhan YME, Para cast yang menginspirasi, admin fluffeunyang berbaik hati membuatkan poster untuk author amatiran ini, untuk blog koreanfanbasefanfiction.wordpress.com yang mau menerima karya alay ini, dan para readers yang bersedia meninggalkan jejak komentar. Kritik dan saran akan sangat membantu ^^ (Udahlah, kepanjangan)

***HAPPY READING, ENJOY THE STORY, AND DON'T BE SILENT READERS***

Akan ada suatu masa dimana kau akan mengutuk segala kebenaran. Akan ada suatu masa dimana kau akan merasa bahwa kebenaran adalah satu satunya tembok penghalang antara kau dan kebahagiaan. Dan kau terjatuh, untuk hal yang tak pernah kau bayangkan, memporak-porandakan semua yang pernah kau tersenyum karenanya.Tetapi, sekarang kau mengutuk karenanya.Setidaknya, itu yang terjadi padaku.

***

Sore ini memang tak secerah apa yang biasanya berjalan, langit mendung, pertanda badai salju akan turun hari ini juga. Perkiraan Badan Meteologi Geofisika meleset jauh, yang perkiraannya baru akan datang paling tidak minggu depan. Aku melirik kearah sampingku, dimana wajah manis namjachinguku terlelap ditengah huru-hara para pengunjung restoran yang bergegas pulang melihat langit kelam. Aku baru berduka, jadi aku biarkan Chanyeol lelap dengan tidurnya, dan aku yang sibuk dengan pikiranku.Appa dibunuh minggu lalu.Dengan darah menetes dari luka tusukan di dadanya.Matanya membelalak.Keluargaku belum bisa melepas bayang-bayang itu.Termasuk aku.

Pedih.

Pagi itu, Appa ditemukan tewas di KAMAR mandi rumah ketika seisi rumah kosong. Kala itu, Eomma pergi ke Departement Store, Suho-oppa kuliah, dan aku, aku dua jam menunggui Chanyeol yang meleset dari jam janjian.Ibunya mendadak kambuh dari sakitnya.

Entahlah aku tak pernah bisa menceritakan kepedihan pembunuhan Appa.Bahkan pada diriku sendiri.Aku pingsan begitu pulang, dan Chanyeol tidak bisa datang.

"Chagiya," Chanyeol beringsut dari tidurnya.Matanya menatap langit mendung diluar.

"Ne?Apa kita harus pulang? Badai akan datang tak lama lagi."Kataku.

"Ani.Biarkan saja badai datang."

Aku melotot, tapi urung.Biakan saja.Aku juga tak ingin buru-buru pulang. Wajah Eomma yang tirus-kurus penuh luka pasti akan menyambutku, juga wajah menyedihkan Suho-oppa yang benar-benar buruk untuk dipandang. Yah, aku tidak bisa berkata apa-apa soal diriku, yang pasti tidak berbeda dari mereka.

[KFF_FREELENCE] PSYCOPATHWhere stories live. Discover now