"Gwaenchana"

17 6 1
                                    

Keesokan harinya..

" eomma! Aku terlambatt..kenapa eomma tidak membangunkanku!" Ucapku yang terburu-buru menuruni tangga sambil memakai jas sekolahku

" Aigoo..anak eomma satu ini..kamu sudah besar tapi sifatmu masih saja kayak anak kecil. Kau harus berubah Hyeseul" Ujar eomma yang sudah siap di bawah tangga dan memberikanku kotak bekal

" Arraseoyo eomma "ucapku sambil menggembungkan wajahku. " Tapi kenapa bekalku ada dua? Eomma mau buat Hyeseul gendut yaa !"tanyaku curiga pada eomma

" Dasar anak eomma satu ini tidak peka ya ! Berikan satu untuk Hwayoung bukannya dia namjachingumu?" Ucap eomma dengan nada menggoda

" Ha! Eo..omma ngomong apa sih.. ndak lucu tau.." ucapku sedikit terbata-bata

" Sudah sana cepat pergi katanya telat, Pak Kim sudah menunggu dari tadi di luar"

" Ahh..matta, kalo begitu Hyeseul berangkat dulu yaaa..annyeong eomma!"ucapku berlari sambil melambai pada eomma

Di Sekolah, Hyeseul segera berlari menuju ruang kelasnya

" Hosh...akhirnya sampai.. untunglah Mr.angry lee belum datang" ujarnya pada diri sendiri

" Oy! Hyeseul, tumben telat?" Tanya salah satu teman hyeseul yang bernama yuri

" Ah.. aku juga ndak tau napa, hehe"jawabnya sambil tertawa sendiri

" Dasar aneh..sudah sana duduk ntar lagi Mr. Angry Lee datang "" Ho'oh " ucapnya sambil mengangguk - angguk

" Ah matta Hwayoung! Dimana dia, kok belum datang. Dia minta diceramahin lagi ya sama Mr. Angry Lee " gumamnya sendiri sambil menyiapkan pelajaran

Selesai pelajaran

" Yuri -ah, liat hwayoung nggak ? Kok dia nggak ada masuk? Dia bolos lagi ya? " tanyaku curiga padanya karna Yuri merupakan sepupu Hwayoung

" Ah.. ani, aku juga nggak ada liat dia dari malam kemaren "" Kemaren malam padahal aku juga bareng dia kok " ujarku sambil berkacak pinggang

" Matta! Kemaren malam aku dengar dia bertengkar dengan ayahnya.. aku dengar ayahnya ngomong soal luar negeri, tapi aku juga nggak tau pasti sih " ucap Yuri yang memberikan info kepadaku

" Ah.. jinjja. Arasseo, gumawo Yuri -ah " jawabku dengan sedikit lemas ketika mendengarnya

Ketika aku mendengarnya seketika tubuhku lemas, aku tidak tahu mengapa tapi apa yang kuprediksi sepertinya akan terjadi.

Aku meraih ponsel ku dan dengan cepat ku telpon Hwayoung. Panggilan pertama tidak diangkat, aku mencoba terus tapi hasilnya tetap nihil.

Aku hanya dapat berkata dalam hati bahwa semuanya akan baik-baik saja..
" Hwayoung -ah, jebal.. "

Flashback

" Aku pulang eomma! " ucap Hwayoung keras hingga terdengar ke seluruh ruangan

" Ah Hwayoung -ah, udah makan? Eomma baru saja buat makan malam kesukaanmu " ujar ibu Hwayoung lembut

" Wah jinjja, aku sangat lapar eomma hingga rasanya aku mau mati..hehe " jawab Hwayong manja pada eommanya

" Yaudah sana ke ruang makan cepet, ada ayahmu juga disana "

" Arraseoyo eomma " jawab Hwayoung dan menuju ruang makan

Disana dia melihat ayahnya yang sepertinya baru pulang kerja, kemudian dia menarik kursi di dekat ayahnya.

" Annyeonghaseo abeoji.." ucap Hwayoung yang canggung

" Hmm.." jawab ayahnya singkat yang membuat suasana menjadi lebih canggung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're My VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang