Chapter 6

197 22 0
                                    




THE MOON AND THE SUN

-

-

-

Kim Yoojung

Park Bogum

Yeo Jingoo

Others

-

-

-

Cerita ini murni karya author pribadi. Sebagian besar tokoh dalam cerita adalah selebritis yang tidak memiliki hubungan apapun dengan author. Jika ada kesalahan dan kekurangan apapun mohon kritik dan saran.

Enjoy! 

-

-

-


Park Bogum melangkah keluar dari ruang rapat pejabat istana dengan wajah tanpa ekspresi. Ayunan langkahnya yang tegas membelah koridor panjang tempat para pejabat dan menteri berkantor. Beberapa kasim dan dayang yang kebetulan berpapasan dengannya menunduk memberi hormat. Tapi tidak seperti biasanya, Bogum tak membalas satu sapaan pun yang diberikan padanya.

"Pajak akan kita naikkan," suara ayahnya, Perdana Menteri Park Haeryung kembali terdengar di benaknya.

"Untuk apa?" kali ini terdengar suara Bogum menyela. "Rakyat kita sudah cukup menderita dengan kemarau panjang di beberapa daerah, dan sekarang mereka harus membayar pajak yang lebih tinggi lagi,"

Park Haeryung menatap anaknya tak suka. "Pajak ini juga untuk pembangunan negeri kita. Jika bukan dari pajak, darimana pemerintah akan membantu rakyat yang kelaparan dan terkena bencana?" bantah Haeryung dengan nada tajam menusuk.

Park Bogum menggigit bibirnya gusar melihat tak ada satupun menteri atau pejabat yang sepertinya sependapat dengan dirinya untuk memprotes kebijakan baru tersebut. Pajak yang sekiranya hanya akan mempertebal kantung para pejabat saja bukannya untuk membantu rakyat seperti alasan yang dikemukakan sang perdana menteri.

Seolah sudah menjadi rahasia umum. Betapa para pejabat senang mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang hanya menguntungkan pihak mereka dan malah menyengsarakan rakyat. Bogum sendiri sudah berulang kali melayangkan protes di setiap rapat para pejabat ataupun ketika pertemuan dengan sang raja. Tapi, yang barusan terjadi, tak ada satu orang pun yang akan mendukung pendapatnya dan malah bersikap tak peduli jika setiap kebijakan mereka semakin membuat rakyat sengsara.

Bogum mengepalkan tinjunya ketika ingatannya berpindah pada pembicaraannya dengan pangeran Anpyeong, Lee Shin beberapa waktu lalu.

"Apa gunanya mengeluarkan pendapat yang baik untuk rakyat tapi buruk untuk para pejabat pemerintah? Orang-orang serakah itu hanya ingin memperkaya diri mereka sendiri tanpa peduli pada rakyat,"

"Tapi, jika kita hanya diam dan mengikuti keinginan para pejabat saja tanpa memikirkan rakyat, bukankah kita sama kejamnya dengan mereka?" Bogum mengeluarkan pendapatnya dengan vokal. Mengabaikan status yang ada di antara dua orang pemuda berbeda usia itu.

Lee Shin tersenyum mendengar ucapan Bogum. "Tapi untuk mengubah sebuah negeri, takkan bisa dilakukan hanya oleh satu orang saja," katanya dengan nada putus asa. Sebenarnya ia sendiri gerah dengan segala kebijakan para menteri yang seringkali merugikan rakyatnya. Tapi pamannya, baginda raja seolah menutup mata dengan penderitaan rakyat hanya agar posisinya yang sekarang tidak akan diganggu oleh para menteri yang memegang kendali pemerintahan.

The Moon and The SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang