You

39 4 1
                                    

   Aku berjalan ke arah jendela, menghirup udara pagi yang sejuk, aku tersenyum seakan berjanji pada matahari bahwa aku akan menjalani hariku dengan baik.
    Kulirik jam dinding yang tertempel di tempok pink ku, waktunya aku bersiap siap untuk pergi ke sekolah.
     Aku bergegas, menata rambut ku dan mengoreksi penampilan ku didepan cermin.
     Lalu terdengar suara yang rasanya tak asing lagi kudengar
'woi jablay bisa gece(gerak cepat) gak'
'yaampun mendengarnya saja sudah membuatku muak' gerutuku dalam hati. Aku pun berjalan ke bawah melewati setiap anak tangga, dan melihat nya, ya dia lelaki yang hampir setiap detik membuat ku muak, teman perdebatan argumen, Willy namanya sahabat kecil ku, hmm ya dia lumayan berjasa dalam hidupku bukan lagi sahabat bahkan dia seperti kaka laki-laki buat anak tunggal sepertiku.
     Aku hidup di dalam keluarga yang sangat hangat, dengan Papa yang selalu membawa keceriaan dan mama yang kasih sayangnya sampai saat ini selalu kurasakan.
Dia tersenyum
"yaela dandan lama amat muka gitu-   gitu aja juga"
"iya bang, dede salah" jawabku mengalah.
Sekarang senyumnya berubah menjadi tertawa, tertawa menang.
"Ayo sarapan dulu, Will sarapan sini" sahut mama yang sedari tadi sibuk menyiapkan sarapan
"iya ma siap"
Yap, panggilan nya pada orang tuaku pun sama, itu perjanjian yang sempat kami buat 5 tahun yang lalu.
Dia memanggil orang tua ku dengan 'mama papa' dan aku memanggil orang tuanya dengan 'mami papi'

"makasi untuk sarapannya ma" teriaknya
"biasa aja dong berisik deh" omelku
"bawel, yuk berangkat, ma kita berangkat ya"
"hati hati ya naik motor nya"
"siapp" lagi lagi dia teriak):

Kami pun berpamitan dan pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRUE LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang