Satu bulan berjalan dan sekarang Taehyung sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus tercintanya. Mengumpulkan tugas terakhir sebelum mendapati liburan semesternya.
Kini ia tengah merapikan rambutnya sedikit dan juga pakaiannya walau sebenarnya terlihat asal. Setelah puas, ia pun tersenyum memandingi dirinya sendiri.
Kau memang selalu memesona Kim Taehyung! pujinya dalam hati.
Kemudian ia pun mengambil tasnya, lalu melihat ke arah kasur king size yang masih terdapat orang di atasnya. Masih terlelap dengan nyamannya.
Itu Jungkook. Mungkin pemuda manis itu masih lelah dengan aktivitas-rutin- mereka semalam. Itupun lebih sering dengan paksaan Jungkook yang katanya ketagihan dengan punya Taehyung.
Cabul memang.
Taehyung berjalan menghampiri kasur, mencium kening Jungkook yang tertutupi poninya yang sudah memanjang. Entah kenapa itu sudah menjadi kebiasaan untuknya setiap akan meninggalkan Jungkook yang masih dalam keadaan tertidur.
"Aku pergi dulu ... bunny."
.
.
.
.
.
.
.
Suatu perasaan yang di atas dasarkan dengan cinta dapat tumbuh jika semakin banyak interaksi antara dua orang yang mulanya tidak menaruh perasaan apapun dari salah satu.
Ya, karena cinta berawal dari sebuah jalinan entah itu disengaja ataupun tidak. Entah itu awalnya diterima ataupun tidak. Faktanya, cinta selalu bisa tumbuh untuk memberikan sebuah suasana baru pada hati.
Taehyung berjalan dengan santai hendak menuju ruang dosennya, hanya untuk mengumpulkan diktat dan laporannya, setelah mendapat nilai dari sang dosen, Taehyung bisa dinyatakan sedang memasuki masa liburan semesternya.
Setelah selesai, ia pun memilih menghampiri kantin untuk sekedar mengisi perutnya. Tiba-tiba saja seseorang menghampirinya.
"Whats up bro!"
"Hei hyung."
Seorang pria dengan rambut silvernya hanya memberikan senyum mautnya tapi bagi Taehyung itu adalah senyum teridiot yang pernah ada. Kini ia tengah memakan ramennya sementara pria itu yang adalah temannya tengah memainkan ponsel canggihnya.
"Kau mau ke mana liburan, Tae?"
"Kasur."
Kim Namjoon nama pria itu hanya menampilkan ekspresi flat-nya saat mendengar jawaban Taehyung yang baginya luar biasa-idiotnya.
Iya, di kasur dengan kelinci binalku, lanjut Taehyung dalam hatinya.
Semua yang mengenalnya-minus Minjae. Tidak tahu menahu jika Taehyung menampung-tinggal bersama dengan seorang pemuda manis yang sudah sering ia gagahi. Minjae pun hanya tahu jika Taehyung membiarkan Jungkook tinggal dengannya.
"Oh ya, Jin Hyung mengundangmu ke pesta ulang tahun adiknya. Kau mau datang? Kalau bisa ajak siapa saja. Karena tema pestanya 'sweetness couple'."
Taehyung mengernyitkan kedua alisnya menatap Namjoon yang kemudian terkekeh pelan.
"It's so silly dude, why are they give the party's name like that?"
Namjoon hanya mengedikkan bahunya tak acuh.
"Intinya kau harus membawa pasanganmu atau seseorang yang bisa terlihat sebagai pasanganmu ke pesta itu. Datang saja, makanannya banyak bro." Namjoon seolah paham dengan sifat Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ungezähment✔ [TAEKOOK]
FanfictionHidup memang suatu tanda tanya besar yang tak kunjung habis oleh waktu. Terlalu misterius, terlalu rumit, terlalu penuh kejutan. [ taekook ; yaoi ; au ; ooc ; chaptered ] note : chapter yang mengandung adegan Mature diprivate shay ;) ©leenamarui