::Terima kasih atas penghargaan sebagai THE BEST CRIME & MYSTERY ONESHOT yang diberikan untuk PURE pada INDONESIAN FANFICTION AWARDS 2017::
**
Untuk engkau yang mendengarkanku melalui matamu.
Apa kabar?
Bercerita tentang masa kecilku seperti menceritakan mimpi buruk yang seharusnya menjadi rahasia. Kau tidak harus bertanya siapa aku. Jalan yang paling mengerikan untukku adalah jalan untuk menelusuri masa lalu.
Benakku selalu terlibat pada kenangan, tidak bisa benar-benar terpisah.
Rasa sakit itu melingkupiku serupa cangkang yang paling keras namun retak di beberapa bagian. Jika aku diam, aku akan terkurung di dalam. Jika berusaha kupecahkan, aku takut mati diserang.
Dunia mengurusku dengan baik. Aku lahir, diberikan udara, nyawa dan waktu. Tidak ada yang kubutuhkan selain wangi susu di pagi hari, kasur yang empuk untuk bermimpi, juga sentuhan ibuku yang seharusnya diiringi dengan bisikan lembut yang menyejukkan.
Katanya aku baik-baik saja. Katanya. Neraka dunia adalah mustahil dan aku sebisa mungkin dibuat percaya.
Aku seperti berlari di jembatan pasir yang melayang di udara. Tampak kokoh dan menopang, namun palsu. Mungkin yang mereka katakan hanya dusta tentang kekekalan ikatan.
Aku benci sesuatu yang kekal. Ketika waktu hanya menjadi atribut yang tidak bersedia membawaku pergi dari sini. Pergi dari semua memori yang mengikatku setiap detiknya. Aku ingin hidup di dunia lain. Aku ingin berlari sejauh-jauhnya.
***
"Kalau Tetsuya ingin ikut denganmu, terserah. Kalau dia tidak menjawab, berarti kau harus berhadapan denganku di pengadilan."
"Umur Tetsuya baru delapan tahun. Dia lebih membutuhkan ibunya daripada seorang ayah yang kecanduan bekerja seperti kau!"
Akashi Seijuurou keluar dengan seragam SMP Teiko-nya, tidak jadi menyiapkan buku dan menunda waktu untuk berangkat sekolah.
Hari ini Mayuzumi Tetsuya pasti akan bolos lagi. Bisa saja guru ketertiban dari sekolah dasarnya akan datang dan kembali mengirim surat peringatan.
Rumah mereka sangat dekat, persis di bawah kamar Seijuurou yang berbalkon luas dan terbuka.
Posisinya sangat sesuai untuk siapa pun yang ingin berpura-pura menguping tanpa sengaja.
Seijuurou membuka lemari, baru ingat jika simpanan cokelatnya sudah hampir habis.
Tetsuya, anak tetangga sebelah yang orang tuanya sering bertengkar itu, sangat suka menyumpal mulutnya yang mungil dengan cokelat vanilla saat menangis.
Seijuurou sudah menghabiskan lebih dari sepuluh batang cokelat dalam seminggu untuk membujuknya agar lupa untuk bersedih.
Saat orang tua Tetsuya-Mayuzumi Chihiro dan Mayuzumi Satsuki-begitu sibuk memperdebatkan kapan mereka akan berpisah, Tetsuya menjadi pelanduk di tengah-tengah. Tangisannya kadang didengarkan, tapi lebih banyak diabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE | Kuroko no Basuke ✅
Teen Fiction[WON INDONESIAN FANFICTION AWARDS 2017: BEST CRIME & MYSTERY ONESHOT] Umurku 11 tahun dan aku seorang pelaku kejahatan seksual. (oneshot, AkaKuro]