02

221 25 0
                                    

"Kau mengenalku ?"

Jdrrr

Bagaikan tersambar  petir  disiang  bolong  seperti  ini. Hati  yoona  mencelos  setelah  seseorang  yang  ditunggunya,  dirindukannya  setelah 4 tahun  bertanya  seolah  tidak  mengenalnya.

Matanya  menatap  tak  percaya  pada pria itu  dengan  mata  yang  mulai  berkaca kaca.

"Hei Oh Sehun  apa  maksudmu  bicara  seperti  itu,eoh?" Setelah dari  tadi  diam  saja  kini  tiffany  yang  bertanya  pada  pria  itu  dengan  marah  dan  tentu saja  sebenarnya  ia  kaget

"Apa-"

"Sehun-ah  siapa  mereka?"tanya  wanita  disebelahnya

"Aku  juga  tidak  tau,  irene"jawab  sehun

"Hei  kau,  siapa  kau ?"tunjuk  tiffany  pada  wanita  disebelah  sehun  yang  bernama  irene

"Aku  tunangannya"balas  irene  dengan  nada  sinis

Yoona  dan tiffany  sama sama  terkejut  mendengarnya. Tubuh  yoona  tiba tiba  bergetar  dan  tiffany  dapat  melihat  segera  tiffany  usap  punggung  yoona.

"Kalian  siapa? Dan   terutama  kau  ,siapa  kau?"tanya  sehun  pada  yoona  yang  tengah  tertunduk

"Dia adalah keka-" ucapannya  terpotong  saat  yoona  dengan  cepat  memotong  perkataan  tiffany

"Sudahlah  fany-ya... ayo  kita  pergi  saja"

"Tapi  yoong..."

"Sehun ssi , a-aku  minta  maaf  telah  menganggu  kalian  berdua, m-mungkin  kau  bukan  s-sehun  yang  kucari. sekali  lagi  maaf, fany-ya  a-yo  kita  pergi"ujar  yoona  gugup  lalu  menarik  tiffany  untuk  pergi  dari  hadapan  mereka .

Sehun  menatap  punggung  mereka  dengan  tatapan  yang  sulit  diartikan  dan  tak  menyadari  lambaian  tangan  tunangannya  diwajahnya

"Sehunnie,  lebih  baik  kita  pulang  saja"ujar  irene  manja

"Y-ya  ayo  pulang"balas  sehun  tapi  matanya  masih  tertuju  menatap  wanita  si  rambut  pirang  (yoona). Ia  sepertinya  pernah  melihat  wajah  wanita  itu,  tapi  ia  tidak  ingat, kapan  dan  dimana. Tiba tiba  saja  kepalanya  mendadak  sakit

"Akh..."sehun  meringis  kesakitan  sambil  memegangi  bagian  kepalanya  yang  terasa sakit. Irene  terkejut

"Sehunnie..kau  baik  baik  saja?"tanya  irene khawatir  menyentuh  lengan sehun

"Huh? Ya. Aku  baik , kajja"balas  sehun

.

.

Didalam  bus  yoona  melamun  dengan  air  mata  terus  mengalir  membasahi  pipinya .  Tiffany  disebelahnya  hanya  bisa  menenangkannya  dengan  mengusap  punggung  pundaknya  dan terus  mengeluarkan kata  kata menenangkan

"Sudahlah  yoong... berhentilah  menangis"

"Fany-ya... hikss.... kenapa  dia  bertanya  seolah  tidak  mengenalku? Hiks..."isak  yoona  bergetar

"aku  juga  tidak  tau  yoong,  kau  lihat  sendirikan  dia  bersama  orang  lain  yang  ternyata  adalah  tunangannya  sendiri. ck. Sia sia  saja  kau  menunggunya selama  4  tahun  ini. Dia  sudah  mengkhianatimu,yoong . Lupakan dia  saja"ucap  tiffany  merasa  kesal

"H-haruskah  aku  melupakannya?"tanya  Yoona  menatap Tiffany membuat Tiffany  menelan salivanya kasar  mendapat respon tersebut

"Aku  tidak  mau  memaksa  kali  ini. Tapi, tentukan  pilihanmu  yang  menurutmu  benar  yoong.  Demi  kebaikanmu"ujar  tiffany

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang