Bab 08 - Unconditionally

572 43 1
                                    

Menjelang malam hari rombongan kami sampai di Kerajaan Fallhein. Lean menjelaskan padaku jika Kerajaan Fallhein juga bagian dari Fallerya. Di Fallerya, berdiri beberapa kerajaan yang saling berdampingan dan hidup dengan damai selama ini. Semua kerajaan itu saling bekerjasama dalam beberapa bidang, karena setiap kerajaan memiliki penghasilan dan pekerjaan yang berbeda-beda. Salah satunya adalah Fellhein yang menguasai bidang penghasil dan penempah senjata terbaik di Fallerya, sedangkan Coroalis merupakan para penambang emas dan perak.

Sesampainya digerbang istana, kami disambut oleh dua prajurit kerajaan yang menjaga pintu gerbang.

Pangeran Alfried yang pertama maju untuk meminta izin dan berbicara pada kedua pengawal tersebut.

"Kami ingin menemui Raja Altron, kami dari Coroalis."

Kedua penjaga itu membungkuk hormat.
Salah satu penjaga masuk ke dalam istana. Untuk beberapa saat kami hanya bisa menunggu dalam diam diluar istana. Tak berselang lama, pengawal itu keluar diikuti seorang lelaki muda yang tak kalah tampan dari Pangeran Lean. Dia memiliki rambut pirang keemasan sebahu. Kontras dengan jubah coklat yang ia kenakan.

Ia menyambut kami dengan senyum ramah.
"Selamat datang Pangeran Alfried dan Pangeran Lean di Fallhein. Apa gerangan yang membawa kalian semua kemari?"

"Kami ingin menemui Raja Altron," sahut Pangeran Alfried tanpa basa-basi. "Apa beliau ada di istana?"

Pangeran itu tertawa kecil mendengar nada bicara Pangeran Alfried yang terkesan sangat serius dan tanpa basa-basi.

"Kenapa kau buru-buru sekali, pangeran? Setidaknya izinkan aku menyapa gadis cantik disebelahmu ini."
Dia beralih padaku, menatapku tertarik. Aku menunjukkan senyum terbaikku padanya. Pangeran Lean yang berdiri disebelahku melirik tidak suka.

"Kau pasti sang Putri Fairies." Dia meraih jemariku, membungkuk dan mengecup punggung tanganku dengan hormat.

"Suatu kehormatan bisa bertemu denganmu, putri. Aku adalah Pangeran Caspain D'laire dari Fallhein. Sesuai ramalan itu, kau sangat cantik bak dewi."
Dia mengedipkan sebelah matanya. Tersenyum menggoda.

"Terima kasih, pangeran. Kurasa itu sedikit berlebihan," kataku sedikit tersipu.

Lean segera menarikku kesisinya.
"Maaf mengganggu acara perkenalan kalian yang membuang waktu. Dia adalah putri Ailyra Cansaster. Kurasa itu cukup untukmu, Pangeran Caspain," katanya dengan nada jengkel. "Dan jangan coba-coba menggodanya!"

Aku berpaling sekilas padanya. Tawaku hampir meledak mendapati wajah kesalnya itu. Apa dia baru saja cemburu?

"Santailah sedikit, pangeran. Kita lama tidak bertemu. Apa kau tidak mau memeluk teman lamamu ini?" Caspain mengedipkan sebelah matanya. Membuat Lean semakin merasa kesal.

"Aku tidak memiliki banyak waktu untuk bernostalgia denganmu!" kata Lean dengan nada jengkel.

Hal itu kontan membuat kami semua tersenyum melihat tingkah mereka berdua. Sepertinya ia mendapatkan lawan baru untuk beradu mulut selain denganku.

"Apa kalian akan terus berdebat dan kau akan membiarkan kami berdiri disini saja, Pangeran Caspain?" Suara Pangeran Alfried menegur perdebatan kecil antara Lean dan Caspain.

Pangeran Caspain tergelak. "Oh, maafkan aku. Aku hampir lupa jika kalian semua ada disini."

Selanjutnya kami dipersilahkan masuk ke dalam istana ditemani Pangeran Caspain, menemui Raja Altron yang sudah menunggu kami di aula istana. Selama perjalanan menuju aula, dia tampak berbincang akrab dengan Pangeran Lean dan Pangeran Alfried. Sesekali ia juga melemparkan candaan dan menggodaku, yang kemudian kembali mendapat tatapan membunuh dari Pangeran Lean.

FALLERYA : Legend of FairiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang