3

59 10 3
                                    

[Author's pov]

Lidia merebahkan badannya ke kasur yang dominan berkarakter winnie the pooh. Ya! tadi Lidia dianter sama Haykal sampai depan rumahnya. Entah kenapa ada perasaan berbeda dan jantung nya selalu berdetak kencang jika Haykal memerlakukannya yang tidak biasa dilakukan kakak kelas.

Lidia mengakui jika ia mempunyai rasa dengan kakak kelasnya itu. Lalu ia membuka smarthpone nya.

[Lidia's pov]

Aku mencari-cari kontak Natalie. Lalu aku mengirimkan pesan.

Lidia : Nat! nat kek nya gw punya rasa deh sama kak Haykal

tak berapa lama kemudian, Natalie menjawab.

Natalie : yaudah! keliatannya dia juga suka sama lo! dia baik, tapi gak tau juga sih. yaudah ya mau les dulu! bye..

aku hanya membaca pesan terakhir dari Natalie. Aku memejamkan mataku hingga aku tertidur pulas hingga matahari pagi membangunkanku...

"Lidiaaa! Bangun nak nanti kamu terlambat! " Teresia teriak. Teresia adalah mama ku. "yaa ma.." balasku malas dan beranjak pergi ke kamar mandi. Setelah selesai aku segera pergi keluar rumah dan naik ojek langgananku mang iman.

Sampai dikelas, aku membuka smarthphone ku dan mulai memberikan sms ke kak Haykal.

Lidia : Kak! Selamat pagi

tak berapa lama kemudian, ada notifikasi masuk.

Haykal : hm

Sungguh, aku senang sekali kak Haykal menjawab pesan dariku.

2 Minggu kemudian...

Aku dan kak Haykal tidak pernah kontak-kontakan lagi. Aku merasa ada yang hilang. Kehidupan ku sepi. Aku beranjak mengambil smarthphone ku dan mengirimkan sms.

Lidia : Kak
Kak Haykal : ya?
Lidia : Kakak kenapa jarang lewat kelas aku lagi?
Kak Haykal : Ya gak aja
Lidia : Ohh. Btw kakak udh punya pacar?
Kak Haykal : Blm
Lidia : Kakak kok berubah?
Kak Haykal : Gk tau
Lidia : Yaudah deh kak Bye Good night
Kak Haykal : hm

entah mengapa aku merasakan ada yang beda dari sikap kak Haykal. Entah bagaimana.

Senin, 11 oktober 2015

Aku pergi ke sekolah terlalu pagi. Dan aku langsung berlari ke arah kantin, untuk membeli roti. Sesudah selesai memakan roti, aku disuruh bu Dwi ke ruang guru untuk menyerahkan berkas ke pak Salam, entah apa isinya. Selesai aku ke pak Salam, aku melihat Kak Haykal memboncengi seorang perempuan yang cantik dan terlihat bahwa mereka dekat.

[Haykal's pov]

Hari ini, saudara ku pindah sekolah yang sama dengan ku, ia lebih tepatnya lagi adik ku.

"An! Lo jangan nakal yaa, nanti kita pulang bareng" Aku mengacak acak rambut Anna yang selalu rapih menjadi berantakan. "Apa sih kak! Gak usah acak-acak rambut gw bisa kan?! Ydh gw masuk dulu! bye" Anna mencium telapak tanganku.

[Anna's pov]

"Silahkan Masuk" bu Dwi mempersilahkan aku masuk " Hai kalian semua! Kenalin nama gw Annastasya tapi kalian bisa manggil gw Anna, gw pindahan dari SMA Garuda." "yasudah Anna, kamu duduk di samping Lidia." Beberapa detik setelah bu Dwi berbicara ada salah satu siswi mengangkat tangannya menandakan bahwa dia ingin bertanya. "Tapi, bu ini kan Kursi nya Natalie, lalu nanti Natalie dimana?" Ucap siswi tersebut yang aku yakin bernama Lidia. "Kebetulan Natalie pindah sekolah karna ayahnya yang dinas ke Batam." bu Dwi hanya menjawab tanpa memperlihatkan muka nya yang penuh keringat karna kepanasan.

[Author's pov]

Mendengarnya, Lidia merasa sedih dan marah karena Natalie tidak menceritakan apa-apa dengannya.

Saat istirahat, Anna sudah mulai akrab dengan Lidia seakan-akan Anna adalah Natalie. Lidia bergegas pergi menuju perpustakaan karna ia ingin meminjam novel 'Dear Nathan'. Saat ia kembali, ia menemukan Haykal yang sedang duduk santai dibawah pohon beringin. Entah ada angin apa Lidia menghampiri Haykal yang sedang kepanasan karna terik matahari. "Hai kak Haykal! Apa pulang nanti kita bisa bicara?" Entah mengapa saat itu Lidia tidak gugup dan seakan kata-kata itu terucap dengan sendirinya. "Nanti kamu samper kakak aja.." Haykal hanya menjawab bingung dan langsung berlari ke arah lapangan basket.

[Lidia's pov]

"Hai kak Haykal! Apa pulang nanti kita bisa bicara?"

Entah ada setan apa atau apa pun yang menghasutku untuk berbicara seberani itu sama Kak Haykal? GILA! ' Lalu, pulang nanti, gw harus bilang apa? ' aku membatin dan diikuti dengan keringat di dahi.

Kringg!!

Bel pulang sekolah terdengar nyaring. Aku berencana untuk kabur dari kak Haykal. Tapi ternyata kak Haykal sudah berdiri menunggu ku di depan pintu kelas. 'duh mampus gw' aku membatin. "Lidia! Lo mau bilang apa?" kak Haykal memulai pembicaraan "nanti aja deh kak di chat, gw ada keperluan mendadak dan penting banget" aku berusaha mencari alasan. Tanpa menjawab kak Haykal melangkah pergi meninggalkan aku sendirian. Saat aku mengekor kak Haykal menuju gerbang sekolah, aku melihat kak Haykal memboncengi seorang gadis perempuan yang sepertinya aku kenal. Dan benar saja ia tak lain adalah...

---------------------------------------------------------

panjanh gak? panjang aja kali yhaa

btw ini nge gantung banget ya?

sengaja kok biar kalian penasaran 😝

jan lupa vote n comment yaa makasii

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang