"Assalamu'alaikum"
Sebuah pesan chat masuk melalui inbox sebuah sosmed yang memang selalu aktif di handphone ku. Meski bukan handphone keluaran terbaru dengan harga selangit, tapi aku tetap bersyukur karena dengan handphone tersebut aku masih bisa mengikuti segala informasi yang ada, dan sesekali bertegur sapa dengan teman-teman yang telah lama aku tinggalkan di tanah kelahiranku.
Penasaran dengan id yang menurutku asing, aku tak serta merta membalas chatting yang dia dikirimkan. Melihat profil yang ada di profil id nya, aku makin mengernyitkan dahi karena profilnya benar-benar tidak sedikitpun mengingatkan aku dengan siapa-siapa. Fix aku tidak mengenalnya. Pilihan terakhir yang aku pilih adalah melihat status pertemanan kami. Tertulis jelas, berteman sejak desember 2010. O.. ow... mungkin hanya bagian pertemanan yang terlupakan dan belum pernah berkenalan secara personal, its ok. Mari kita berkenalan, putusku akhirnya.
"Wa'alaikumsalam warohmatulloh..." Jawabku pada akhirnya.
"Salam kenal aja ya.."
"Sama-sama :)"
"Tinggal dimana Fuadah?"
"Bandung, antum?"
Selang cukup lama tidak ada lagi chat yang masuk dan aku kembali berselancar di wall, menikmati status-status ataupun tautan yang di share oleh teman-temanku. Meski tidak semuanya aku kenal dengan pasti tapi merek tetap bagian dari teman-temanku, teman dunia maya. Hehehe
Perkenalkan namaku Fuadah azzahra, putri pertama dari tiga bersaudara dan kini sedang sibuk mencari sesuap nasi dengan bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik textile. Usiaku baru menginjak 18tahun dan baru saja menyelesaikan pendidikan SMK ku di sebuah kota kecil di jawa tengah.
"Ane di depok, afwan chatnya kepotong-potong. Sinyalnya jelek kayaknya. Sms aja ya? Ini no. Ane 0832....."
Kembali ada chat masuk di handphone ku, aku cukup tercengan membaca pesan yang dia tuliskan untukku. Ini serius? Dia memintaku untuk menghubunginya? Apa ga kebalik? Aku perempuan, harusnya dia yang menghubungiku kan? Bukan sebaliknya? Ah... mungkin memang benar, dunia sudah terbalik. Astaghfirulloh....Aku tak membalas chat yang dia kirimkan lagi, karena saat aku membaca chatnya simbol hijaunya mati pertanda dia sudah off. Jadi lupakan saja, dan aku melanjutkan membaca berbagai macam ratapan, curhatan, puisi dan segala jenis rasa yang mungkin dirasakan oleh penulisnya.
Meski tidak terlalu sering menulis, aku juga tidak terlalu berbeda dengan mereka. Menulis apapun yang aku rasakan atau aku temui dalam hidupku meski mungkin dengan kalimat yang sedikit berbeda. Xixixixi
Namanya juga perempuan, paling ahli membuat kata-kata apalagi jika mengandung rasa :D.
Hoam...
Aku melirik jam dinding kamarku menunjukkan pukul sembilan malam, pantas saja aku sudah mulai menguap. Menyiapkan tenaga untuk kerja besok, aku memilih menutup aplikasi yang sedari tadi aku buka. Namun sekali lagi aku membuka chat yang terakhir aku terima "hasby" itu id nya. Melengkapi dan memenuhi rasa ingin tahuku, sekali lagi aku membuka profilnya, kali ini bukan hanya tentang dirinya tapi juga foto yang dia unggah dan juga beberapa status yang dia buat. Satu kesimpulan yang aku dapat. Menarik. Meski aku belum tau foto mana yang menunjukkan dirinya, karena aku sendiri juga tidak mengunggah foto asliku di sosmed ini.
Memilih menutup aplikasi membuatku kembali membuka chat terakhirnya, kali ini entah mengapa apa rasa ingin menyimpan kontak yang dia berikan.
Save?enggak?save? Enggak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiendzone
Short StoryFuadah azzahra bertemu dengan seseorang yang membuatnya nyaman di sebuah sosial media, dan tanpa sadar membuatnya memiliki kehidupan baru dengan teman-teman baru. Karena seorang lelaki membuatnya merasa memiliki tiga orang kakak laki-laki yang tida...