ƘσσƘʍίη δɾαʍα

2.2K 192 36
                                    



"bentuk perhatian itu...


                       ...bisa melalui apa saja"



                                   .

                                   .

                                   .

                                   .


"Aaahhh Jiminie hyuungg.. Mengapa kau bermain games terus dengan Tae hyung dari tadi??"
Gerutu kesal magnae aka baby bunny yang sedari tadi hanya bisa memperhatikan Jimin dan Taehyung bermain games di ruang tengah.

"Yak Jeon Jungkookie... kau bisa diam tidak sih? Nanti aku kalah dengan Tae!"
Jawab Jimin aka kucing gembul, sedikit kesal. Kemudian kembali asyik dengan permainannya.

Yah wajar saja kalau Jungkook kesal, bagaimana tidak? Itu karena dari pagi Jimin dan Taehyung berada tepat di depan layar TV hanya untuk bermain games, tanpa memperdulikan apapun disekitarnya. Memang sih ini hari libur mereka, tapi Jungkook sungguh tak habis fikir. Mengapa mereka bisa melakukannya seharian?! Padahal Jungkook juga ingin bersenang-senang dengan hyung kesayangannya Park Jimin.

Berbagai macam cara dilakukannya untuk mendapatkan perhatian Jimin, tapi semua itu dirasa sia-sia karena tidak ada satupun cara yang berhasil. Mulai dari menggelitiknya, menariknya menjauh dari tv, hingga merajuk, semuanya gagal dan itu sangat membuat si pemilik gigi kelinci itu menghembuskan nafasnya dengan kasar akibat kesal.

Jungkook berlari ke kamar Jimin (yang juga kamar Hoseok) seraya membantung tubuhnya sendiri diatas kasur empuk milik Jimin, dan membenamkan wajahnya ke dalam bantal, karena sudah tak kuasa menahan amarahnya yang meluap-luap.

"Aaiishh mwoya~~!! Padahal seharusnya ini menjadi hari kita, tapi kerjaannya hanya bermain game dengan Taehyung hyung. Kau fikir aku ini apa??"
Ungkap Jungkook kesal seraya memukul-mukul bantal di hadapannya, tanpa menyadari kehadiran Hoseok di sampingnya.

"Yak immaaa!! Ada apa dengan mu? Ku lihat kau marah-marah saja dari tadi. Coba ceritakan pada hyung mu ini"
Bujuk Hoseok mencoba untuk menenangkan adik kesayangannya.

"kkamcegya...!! nollaessjanh-a!! Aahh maaf hobbi hyung, apa aku begitu mengganggumu?  Aaahh aku hanya sedang kesal! Padahal aku hanya ingin berada di sampingnya, ikut bersenang-senang dengannya. That's it! Tapi mengapa itu sulit sekali untukku? Aaahhh...  Ini menyebalkan hyung!"
Ungkap Jungkook hampir menangis.

"heeeyy.. Jungkook-ah, sebegitu ingginnya kah kau mendapatkan perhatian dari Jimin?"
Goda Heosok seraya menyikut Jungkook pelan.

"Hahaha.. Dasar kau ini, kalau memang seperti itu, kenapa tidak kau duduk saja di sampingnya sekarang dan katakan dengan lantang apa yang kau mau darinya! Simple kan?"
Lanjut Heosok seraya merangkul dan menepuk bahu Jungkook yang hampir menangis.

"......haruskah hyung?" Tanya Jungkook ragu.

"Ayoolaahh jangan terlalu berfikir keras. Cukup lakukan saja dengan benar, lalu kau akan tau apa yang akan Jimin lakukan selanjutnya padamu" bujuk Hoseok dengan senyumannya yang membuat siapapun meleleh.

Tanpa bicara sepatah katapun, Jungkook mulai mengangkat tubuhnya untuk bangun, dan melangkah sedikit demi sedikt ke arah Jimin dan Taehyung. Dengan sangat ragu Jungkook duduk di antara Jimin dan Taehyung seperti yang Hoseok sarankan.

"Yak Jungkook-ah!  Apa yang kau lakukan disini. Kau bisa membuatku kalah nanti!  Cepat menyingkir atau ku hajar kau nanti!" Pinta Taehyung kesal dengan sedikit tertawa.

You're Mine ❤ [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang