3-How ?

57 4 1
                                    

Happy reading 😙

Ferlo pov

"Ka, mau kemana ? Nggak basket ? " aku melihat Rakka yang tergesa turun ke lantai satu.

"Basket kok, tapi gue mau ngantar cewek dulu" Setelah menjawab pertanyaan ferlo, Rakka kembali sedikit berlari menuju ke lantai satu.

Tumben si rakka pengen ngantar cewek ?

Ya, karna rakka itu nggak suka berurusan dengan makhluk tuhan yang berkodrat perempuan. Kata dia cewek itu ribet. Tapi menurut gue cewek itu anugerah tuhan buat para adam. Anggap aja aku playboy karena memang itu faktanya.

Aku sedikit memicing mata melihat rakka yang merangkul perempuan berkuncir dua dengan tas bergambar beruang, aku sedikit mendekat hanya untuk memastikan itu rakka atau bukan ? Dan siapa tu cewek ? Postur tubuhnya dari belakang seperti keyla tapi nggak mungkinkan rakka ngantar keyla ?

Sekarang aku sudah berjalan lebih mendekat lagi kearah rakka dan .... shit!
Itu benar-benar keyla. Dan apa yang barusan rakka bilang tadi ? Mau ngantar pulang keyla ?
Nggak waras banget si rakka . Cewek cantik itu banyak dan yang pengen dia ajak pulang itu keyla ?

Eitt tunggu, kalau keyla pulang barengan rakka terus Keyla jatuh cinta sama Rakka, udah itu dia nggak nganggap gue lagi terus gagal dong rencananya ? Okey ferlo yang gantengnya sejagat raya sampai membuat alien planet sebelahpun iri padanya jangan biarkan keyla pulang sama rakka atau semuanya berantakan.

"Pulangnya sama gue" ucapku sembari menarik tangan keyla.

×××××

Keyla POV

What the ...., oh tuhan apaan lagi sih ini. Tadi rakka tiba-tiba ngerangkul ngajak pulang dan sekarang ferlo ? Cowok amit-amit sedunia nyata ?

Tenang keyla, tenang. Ini pasti jebakan lagi.

"Gue pulang" ucapku lalu menghentakkan tangan mereka agar lepas dari tanganku. Tapi, namanya juga cewek sekuat apapun akan kalah juga sama cowok. Tangan mereka bahkan masih bertengger manis ditanganku.

"Gue bilang gue mau pulang, lepasin!" Lagi aku menghentakkan tanganku.

"Dan gue bilang lo pulangnya sama gue" itu ferlo yang bersuara.

"Apa hak lo maksa keyla pulang sama lo ?" Sekarang rakka yang bersuara.

"Apa hak lo ngelarang gue maksa dia ?" Sengit ferlo pada rakka.

Rakka menatap tajam kearah ferlo, lalu menoleh ke arahku " ayo key, kita pulang biar gue  antar lo kerumah"

"Maaf rakka, tapi gue nggak bisa pulang sama lo. Emm.. bisa tolong lepas tangannya ?" Ujarku lembut pada rakka, dan ia pun melepasnya.

Ku lihat ferlo menyeringai pada rakka "Nah lo dengarkan dia nggak mau pulang ama lo. Lebih baik lo ganti baju terus latihan basket sana biar guna idup lo"

Rakka menggubris kata-kata ferlo "ya udah gue pulang key, see you soon " rakka berbalik kemudian berjalan menuju parkiran sekolah.

Aku merasakan tanganku ditarik dan ya, aku baru ingat kalau aku masih bersama cunguk buruk rupa yang satu ini.

"Mau ngapain ? Lepas Fer!" Kataku sembari menghentak-hentakkan tangan.

"Pulang dong La, emang ngapain lagi ?" Ucapnya santai.

"Ya udah kalau mau pulang lepas, aku udah di jemput"

Ia melepaskan genggamannya "di jemput ? Perasaan kamu nggak pernah di-"

My Ten Seconds LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang