Aku adalah manusia biasa, dan salahkan aku jatuh cinta? Sebab cinta adalah fitrah manusia, apa aku boleh mencintaimu yang jauh lebih baik dari diriku?
***
Udara pagi yang begitu sejuk, semilir angin yang begitu menenangkan. Membuat dua anak Adam ini lupa dengan waktu, keringat mengucur dari dahi mereka pertanda lelahnya tubuh setelah diajak berlari dengan jarak yang jauh.
"Teh, Arif capek"
"Sama"
Keduanya duduk di bangku taman komplek perumahan mereka, menghirup udara pagi dan mengeluarkannya secara teratur
"Ada yang ngikutin kita" ucap Arif dengan berbisik pada Halimah
"Masa?"
"Iya, dari tadi orang yangg pake jaket coklat di belakang kita terus ngikutin kita, kita lari kesana, dia juga kesana. Pokoknya dia ngikutin kita!" Jelas Arif
"Kebetulan aja kali rute larinya sama"
"Arif nggak yakin"
"Udah ahh dari pada ngurusin hal nggak penting, mending kita pulang. Udah satu jam setengah kita lari pagi"
"Oke, kita liat aja! Pasti orang itu juga ngikutin kita, kalo dia ngikutin berarti apa yang Arif omongin bener"
"Hhmmm"
"Teh Halimah mah suka gitu ihh"
"Ayo!" Ajak Halimah dengan menarik lengan Arif
Keduanya berjalan beriringan menginggalkan taman, Arif sudah was-was dengan orang yang memakai jaket coklat, yang menurutnya misterius.
"Tuh mana orangnya?" Tanya Halimah dengan melihat ke arah belakang
"Kok nggak ada? Perasaan tadi dia terus liatin kita aja"
"Perasaan Arif aja kali"
"Mungkin" ucap Arif tak yakin
"Udah lah nggak usah dipikirin!"
***
"Pagi-pagi udah ngelamun aja" tegur Akbar pada Furqon yang tengah duduk di tepian kolam renang
"Bawa apaan tuh?" Tunjuk Furqon pada kantong kresek hitam yang dibawa Akbar
"Bubur ayam, habis olahraga pagi terus ada tukang bubur lagi mangkal... ya udah sikat aja" jawab Akbar
"Nih" sambungnya lagi dengan menyodorkan seporsi bubur ayam spesial kepada Furqon.
Akbar sengaja membelikan bubur ayam dan diantarkan langsung ke rumahnya, perasaan Akbar mengatakan bahwa Furqon punya masalah yang dia sembunyikan
"Nggak nafsu makan" sahut Furqon
"Ada masalah?" Tanya Akbar baik-baik dan mencoba memancing Furqon
"Nggak ada" jawab Furqon lesu
"Heiii... gua bukan orang yang baru kenal lu setahun dua tahun, dari kecil gua udah kenal gimana lu. Gua bukan Adi sama Edi yang percaya aja sama apa yang lu omongin tentang perasaan lu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Aku Jatuh Cinta
SpiritualBagaimana rasanya jika cinta kita ditolak? Cinta yang bertepuk sebelah tangan, rasa sayang yang tak terbalaskan, cinta yang hanya satu hati. Rasa perih dan sakit menjalari seluruh hati hingga tak tersisa ruang untuk bahagia. Begitulah kata orang yan...