Mereka berdua berjalan cepat ditengah hujan menuju ke arah pintu keluar rooftop. Saat itu, Vara merasakan ponselnya bergetar.
Vara langsung mengambil ponsel yang berada di saku jaket putih nya. Ia membuka sebuah aplikasi chatting. Dilihatnya banyak sekali chatt yang masuk. Dibukalah salah satu grup chaating di aplikasi tersebut.
Grup Cewek Kemiri
Mitha Trixsiana : woy var! Lu kmanee!!
Nieza Palupi : cepetan balik cuy!
Nuri maulida : Ampun deh ni monyet satu!
Nieza Palupi :Udah jam setengah 9 lebih 15 nih, lo kmana?
Mitha Trixsiana : Pintunya mau dikunci nyet!
Mitha trixsiana : Njy! Kawatir gue!
Nuri Maulida : Nyet!!!
Nuri Maulida : Nyet!!!Setelah membaca chatt, Vara layaknya mayat berdiri yang mematung tanpa bergerak sedikitpun. "Eh, matihh gue. " Vara mulai gelisah.
"Knapa? Masih hidup tuh. " jawab diapa lagi kalau bukan Azriel?
"GALUCU! ini seriusan, 15 menit lagi semua pintu bakal dikunci!."
"Santai aja, ga mungkin kita kekunci. Aku jamin!"
"Jamin-jamin gimana! Was aja kalo udah dikunci gue timpuk pala lo!."
Vara membatin.Setelah sampai di depan pintu, Azriel langsung menarik gagang pintu agar pintunya terbuka.
Sangat bersyukur rasanya pintu masih belum terkunci."Duh syukur deh syukur. "
Vara sangat bersyukur karena pintu masih belum terkunci."Udah sana, kembali ke habitatmu."
Kata Azriel sambil menaikan salah satu alisnya."HABITAT HABITAT! LO PIKIR HEWAN!! ."
"Kamu sendiri yang ngomong hewan. "
Apakah berdosa menonjok orang menjengkelkan ini?
Tanpa memikirkan perkataan seorang Azriel Freya Nicolas, Vara pun langsung melenggang pergi dari sana. Ia berlari menuju tempat istirahat. Di tengah perjalanan Vara bertemu 3 clurut itu, sangat lega sekali rasanya.
"Mith, Nur, Niez! "
Mereka yang saat itu berhadap memunggunginya kini berbalik arah mendengar panggilannya mereka sepertinya sedang mencarinya. Akhirnya mereka pun berlari menuju arah Vara.
"Aw, sakit tauk mith!. "
Vara kesakitan karna tiba-tiba Mitha menjitak kepalanya."LO BODO APA GIMANA SIH! kita kawatir tau gak!. "
Vara hanya tersenyum mendengar ucapan Mitha, senang rasanya jika masih ada orang yang perhatian sama kita.
"Masih bisa senyum lagi!. "
Timpal Nieza."Iya deh iya maaf. "
🍁🍁🍁🍁🍁
"Var, Vara monyet cantik BANGUN dong Var!. "
Vara merasa seseorang sedang menggoncangkan badannya, ia juga mendengar namanya disebut-sebut. Dengan mata yang masih sayup-sayup Vara mencoba membukanya pelan. Ternyata Mitha yang membangunkannya.
"Hee? Paan sih. Ngapain lo krumah gue pagi banget? Mmmmm. "
Tanya Vara masih dalam keadaan setengah tidur."RUMAH LO PALA LU PEYANG!. BANGUNN lo bisa kena sanksi kalo telat. "
"Ha?." Vara langsung bergegas bangun dan melihat keadaan sekitar. Ia lupa jika tak sedang berada di rumah, melainkan di tempat istirahat markas. ia masih mengantuk dan ingin tidur rupanya Tapi, jika ia tidur pasti nanti akan terlambat dan dikenai sanksi. Jadi Vara lebih memilih untuk cari aman, dan segera bergegas mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemeran Utama
Teen FictionKamu tau apa arti dari Cinta, tapi kamu tak bisa menjaga cintamu. Kamu tau apa itu "perjuangan" tapi matamu terlalu buta untuk melihatnya. Terimakasih sudah membuatku tau apa konsekuensi dari Cinta. Terimakasih untukmu wahai Cinta yang menyakitkan...