Mission 6

251 28 25
                                    

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Genre : Crime, Romance, Tragedy

Pairing : NaruSaku, MenmaIno

Warning! : AU, OOC, typo, miss typo dan kekurangan lainnya. Don't Like? Don't Read. Please Leave This Page.

Enjoy and Hope You Like It!

.

Light in The Darkness

By Yuki'NF Miharu

Chapter 6

Naruto membuka mata perlahan ketika mendengar dering ponselnya. Tangannya terulur dan mengambil ponselnya di atas nakas. Matanya menyipit melihat nama Sakura tertera di layar ponselnya. Saat Naruto melirik jam, jarum jam masih menunjukkan pukul 7 pagi dan Sakura sudah meneleponnya? Padahal ini baru seminggu sejak menjadi bodyguard wanita itu, tapi entah mengapa Naruto sudah tak tahan lagi.

"Dasar penggangu," keluhnya sebelum menjawab panggilan itu.

"Naruto! Kau sudah bangun?"

"Ya, ini gara-gara kau yang meneleponku di jam ini."

Suara tawa terdengar di seberang sana. Naruto menaikkan sebelah alis. Apa ada yang lucu dengan kalimatnya?

"Maaf, memangnya Menma tidak memberitahumu kalau hari ini aku ada kuliah pagi jam sembilan?"

Naruto melongo sesaat. Tunggu! Telinganya tidak salah dengar, kan? Sakura bilang apa tadi? Maaf? Kesurupan malaikat mana sampai-sampai wanita itu jauh lebih sopan padanya saat ini. Pasti ada yang salah dengan otak wanita itu.

"Hei, kau baik-baik saja? Kenapa sikapmu berubah sekali?"

Hening. Naruto tak mengerti kenapa Sakura terdiam di seberang sana. "Hal—"

"Jadi kau tidak mau aku berperilaku baik padamu?! Fine! Datang ke rumahku sekarang juga, baka!"

Lalu sambungan telepon terputus.

Naruto menatap ponselnya dengan horor. Nah, itu dia. Itulah Sakura yang dikenalnya. Lumayan menyeramkan kalau marah, tapi manis saat tersenyum. Naruto terdiam beberapa saat.

"Tunggu! Apa yang barusan kupikirkan?" Naruto menautkan kedua alisnya dan kembali meletakkan ponselnya di atas nakas. "Pasti ada yang salah lagi dengan otakku."

Lalu Naruto bangkit dari tempat tidurnya, keluar kamar, dan melangkah menuju kamar mandi untuk membersikan diri.

xxx

.

Sakura mendengus menatap ponselnya. Kenapa di saat ia berperilaku baik Naruto malah merasa tak mengenalinya? Dasar menyebalkan, pikirnya seraya meletakkan ponselnya di atas meja makan.

"Sakura-chan, Ayah pergi dulu ya."

Sakura menoleh ke sumber suara, dimana Kizashi tengah menuruni anak tangga sambil memasang arloji di pergelangannya. Pria yang hampir memasuki usia kepala lima itu menghampiri putri sulungnya, dan mencium pipi Sakura dengan sayang.

"Ayah tidak sarapan dulu?"

"Ah, maaf. Aku ada urusan yang mendadak sekali."

"Kau bisa sakit kalau tidak sarapan." Sakura melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Kizashi dengan pandangan marah sekaligus khawatir. "Dengar nasihatku, ini calon dokter, tahu!"

Light in the Darkness [FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang