1. Prolog

92 7 0
                                    

Jam sudah menunjukan angka 23.39, seharusnya para penduduk dari ibu kota Provinsi Jawa Timur ini tidur diatas ranjang yang nyaman dan ditambah selimut hangat yang akan membuat mimpi menghampiri mereka.

Tapi tidak di salah satu kawasan daerah yang terkenal dengan kota pahlawan ini.

Dentuman musik Dj semakin keras seolah memanggil pinggul untuk semakin liar bergerak. Bau alkohol dan rokok menyatu menjadi satu.

"Ahh... Baby kau terlalu ker–ohhh..."

Rengekan wanita penghibur yang sedang duduk dipangkuan pria dengan rambut hitam legam itu terpaksa tertelan karena tiba-tiba ada jari tangan besar yang masuk kedalam kewanitaannya.

Sedangkan si pria malah semakin semangat menggigit dua bukit kembar yang tepat berada didepannya. Dan jari-jari tangannya masih setia mengeksploitasi atau memompa keluar masuk.

"Ehmm–.... Ahhh... Fuck me!"

Desahan dan rengekannya berbaur dengan kerasnya musik Dj. Wanita itu terus meracau tak jelas dan berteriak keras setelah pelepasannya yang menakjubkan. Tak pernah terpikirkan oleh dirinya yang akan dengan mudah ditaklukan. Dengan senyum menawannya ia mulai menggoda pria yang memiliki mata coklat gelap ini untuk meminta lebih.

Kabut gairah sudah terlihat dimata pria itu. Ia berusaha keras menahan keinginannya untuk lebih dari ini. Bahkan tiga temannya yang datang bersama dengannya ikut tersulut oleh percikan gairah yang telah diciptakannya.

Saat pelacur itu ingin mencium bibir pria itu, tiba-tiba ia didorong keras hingga membuatnya sedikit terhuyung. Tapi untung saja ia tak sampai jatuh, hanya oleng sedikit dan merasa bingung sekaligus terkejut.

"Pergilah!..."

Ucap pria itu setelah melempar beberapa lembaran uang seratus ribu yang cukup banyak.

Dengan raut wajah kecewa, pelacur itu pergi setelah mengambil bayarannya.

"Apa yang lo lakuin?!" tanya Tommy sedikit geram karena rencananya gagal total. Dia hampir saja bisa membuat teman satu seperjuangannya ini menjadi seorang pria tulen. Tapi itu semua gagal karena ulah pria bodoh itu sendiri.

"Bukannya lo cuma bilang kalo gue harus bikin dia orgasme dan bikin junior gue turn on." jawab pria itu tenang sambil menyesap segelas vodka miliknya.

"Dan gue udah lakuin keduanya. Bahkan gue juga bikin junior kalian turn on." lanjutnya.

"Tapi kan– Arghh... Dasar Rayn Waston Sialan."

Tommy merasa frustasi karena kehilangan kata-kata untuk membalas sahabatnya ini. Dan juga ia harus kehilangan mobil Ferrari LaFerrari kesayangannya. Memang ini salahnya yang menaruhkan mobil miliknya karena terlalu yakin jika sahabatnya ini akan membawa pelacur itu keatas ranjang.

"Yess... Gue menang." seru Daniel senang sambil mengambil kunci mobil diatas meja.

"Fuck! Mobil gue... Dasar gay  Waston sialan!" umpatan Tommy sepertinya tak akan pernah habis karena Daniel yang memenangkan permainan ini.

Rasa kesal karena kekalahan yang baru saja ia dapatkan sepertinya masih terlihat didalam raut wajahnya. Sedangkan ketiga sahabat terbaiknya itu malah asik menertawakan kekonyolan Tommy. Dan yang paling keras pastinya adalah Daniel.

Sebab ia menang dari Tommy. Dan itu adalah kebanggaan tersendiri bisa menang dari prediksi si konyol Tommy.

"Astaga dude, sudah berapa tahun lo kenal Rayn? Lo kayak baru kenal dia beberapa bulan aja." sahut Bima sambil menahan tawanya.

Tommy hanya mendengus keras.

"Hahaha... Gue baru tahu si Doraemon konyol kita bisa rusak juga."

Daniel terus saja tertawa dan mengejek sahabat sekaligus rivalnya tanpa ampun.

"Diamlah Babi!..."

"Sepertinya lo bukan Tommy yang gue kenal. Lo tahu selera gue kan, gue nggak suka sama cewek kayak gitu. Lagipula, gue masih megang erat prinsip gue." terang Rayn panjang lebar.

"Ya ya ya... Makan aja prinsip lo itu!" ucap Tommy malas.

Setelah perdebatan dan keributan kecil itu, semuanya berjalan dengan baik. Keempat pria dewasa itu larut dengan euforia yang mereka ciptakan sendiri.

Mereka semua tertawa dan saling mengejek satu sama lain. Meskipun ada hal yang mengganjal pada salah satu diantara mereka.

Hati Rayn sesak saat memikirkan tentang prinsipnya. Prinsip yang akan terus ia pegang. Dirinya bahkan tak tahu kapan dia harus mengakhirinya. Ia selalu berusaha untuk tidak tergoda pada kenikmatan duniawi.

Drrttt... Drrrtttt...

Lamunan Rayn buyar setelah mendengar getaran yang berasal dari Iphonenya yang dia letakan diatas meja bergabung dengan beberapa botol bir. Saat ia melihat Iphonenya, ternyata ada sebuah pesan dari atasannya.

Rayn langsung berdiri setelah melihat pesan dari atasannya. Para sahabatnya yang melihat Rayn shock setelah melihat pesan entah darimana itu merasa bingung dan bertanya-tanya.

"Ada apa? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Bima penasaran.

"Kembali ke markas!"

Jawabnya tegas.

Tanpa bertanya lebih lanjut Bima, Tommy, dan Daniel mengerti jika ada sesuatu yang terjadi. Dan sesuatu itu pasti hal yang buruk, karena mana mungkin dihari cuti mereka harus pergi ke markas.

•••

Hi guys, kita ketemu lagi di cerita baru gue.
Gue mah aneh... Udah mau UN, eh malah bikin cerita baru. Ckckck
Sorry ya kalo banyak typo dan EYDnya aneh.

See you next part 😘

By: Izzatin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LotusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang