Part 11

27K 690 5
                                    

Karena cinta bukan perkara baik dan buruknya pasangan tapi tentang perasaan di dalamnya.

Dania Bella


"Aku juga mencintaimu Def" Kata Dania malu sambil menyembunyikan kepalanya di dada suaminya itu, Defran begitu bahagia ternyata istrinya juga memiliki hati untuknya "Dania, lihat aku. Kau juga mencintaiku? Kau mencintaiku? Tanya Defran ingin memastikan apa yang didengarnya, ia mengendurkan pelukannya lalu mengangkat dagu Dania yang tertunduk malu. "Hehe, aku aku gak tau Def tadi asal bicara." jawab Dania gugub, "Akui sayang kau juga mencintaiku kan? Tolong aku ingin mendengarnya." Defran memohon agar istrinya itu jujir dengan apa yang dirasakannya.

"Iya aku mencintaimu Defran, sangat mencintaimu." Dania tersenyum tulus mengakui hatinya, "Terima kasih sayang karena sudah membalas cintaku." Kata Defran memeluk Dania kembali sambil mengecup puncak kepala Dania.

Aku yang seharusnya berterimakasih Def karena kau mau menjadikanku istrimu.
"Sejak kapan kau mencintaiku sayang?" Tanya Defran penasaran. "Entalah Def mungkin sejak kau menikahiku. Karena bagiku sudah sepantasnya seorang istri mencintai suaminya dan kau suamiku. Akan tidak adil jika aku tak belajar mencintaimu, meski kau menikah denganku dengan menodongkan pistol ke arahku aku sudah menerimamu." Ucap Dania malu menyembunyikan kepalanya di dada sang suami, "maaf sayang aku memaksamu, aku ingin memilikimu seutuhnya. Lagian kau tak ingin kudekati jika statusnya hanya sebagai pacar, kau seolah memberi kode untuk kunikahi waktu itu." Goda Defran memeluk gemas sang istri.

"Tak apa Def, aku menyukai paksaanmu lagian aku menikahi pria kaya juga tampan jadi tak ada ruginya bagiku." Dania tertawa kecil, hatinya membucah bahagia. Pengakuan bahwa Defran mencintainya, membuat hatinya berbunga.

"Kau bilang aku tampan sayang?" tanya Defran memencet hidung sang istri gemas. "Tentu suamiku sangatlah tampan dan juga seksi." Kata Dania memegang hidungnya karena menahan sakit di hidungnya. "Terimakasih sweetheartku, aku sangat sangat mencintaimu." Defran mencium puncak kepala sang istri, "ayo kita tidur sayang." Ajak Defran.

"Ayookkk," jawab Dania melepaskan pelukan suaminya itu lalu melangkah ke arah kamar Titin. "Kenapa kau mengikutiku? Ini bukan kamarmu tuan Defran." tanya Dania heran dengan tingkah sang suami, "Aku ingin tidur memeluk istriku dan jangan memanggilku tuan atau kau ku cium." Ancamnya tidak suka.

"Kau mau tidur di kamar Titin denganku." Tanya Dania mengejek, "iya, asal dengan kamu." jawab Defran mengedipkan matanya lucu.

"Sana ke kamarmu, kau tak akan betah Def." Dania mengusir suaminya itu dengan tangannya.
"Jika begitu maka kau yang harus ikut denganku tidur di kamar kita." Defran mengendong dania ke lantai atas menuju kamarnya. "Turunkan aku Def, nanti mama kamu lihat." Dania berteriak tak suka, menendang-nendang kakinya ke udara." Tidak akan sweetheart."

Dasar suami pemaksa," teriak kesal Dania. "Kau menyukainya Dania, kau menyukai suami pemaksamu ini." Jawab Defran percaya diri membuka pintu kamarnya dan ternyata masih ada Devana adiknya. "Kak Def, kak Nia kenapa?" Tanya Devana khawatir.

"Turunkan aku Def," perintah Dania. Defran menurunkan istrinya ke ranjang milik mereka. "Kau harus tidur bersamaku sayang dan kau anak kecil cepat pergi dari kamarku." perintah Defran mengusir adiknya. Devana tidak menghiraukan Defran dia malah mendekati Dania. "Kak Nia tidak apa- apa? Apa ponakanku baik- baik saja?" tanyanya dengan raut khawatir.

"Aku baik deva tak perlu kawatir,dan ponakan kamu baik- baik saja Va." Dania tersenyum,
"Ponakan- ponakan apa? Tolong jelaskan kalian ini ada apa kenapa ada ponakan?" Tanya Defran tidak mengerti dengan arah pembicaraan istri dan adiknya itu, "Maaf kak Nia, aku keceplosan." Ucap Devana pelan merasa bersalah, "Nia, jelaskan apa maksud ponakan itu!" Defran meminta kejelasan dari ketidak mengertiannya. "Bukan apa- apa Def aku lelah mau tidur." Dania mencoba mengalihkan pembicaraan "Oke, jika kau tak mau jelaskan, sekarang kau Nana jelaskan siapa ponakan yang kau maksud? jawab dengan jujur kalo tidak aku akan mengirimmu ke asrama dan jatah bulananmu kukurangi." Defran mengancam adiknya memaksa memberi tahu kebenaranya.

Dania Bella  [Pindah Ke Noveltoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang