Enno Kim Present
''Dear J''
No bash.. No flame.. No copy-paste.
Saya cinta damai.
.
.
Yunho meletakkan helm di motornya dan melangkahkan kaki ke tempat Jae Joong. Lelaki itu sedang duduk disebuah batu besar dibawah pohon rindang.
"Kau lelah?," tanya Yunho sambil mengusap lembut bahu Jae Joong, kini ia berdiri disampingnya.
Ia masih bingung karena tiba-tiba saja Jae Joong meminta berhenti setelah 1 jam perjalanan mereka.
"Sebentar lagi kita sampai, kira-kira 30 menit lagi," ucap Yunho yang kini telah berpindah tempat seraya melihat jam tangannya. Ia berdiri dibelakang Jae Joong dan meletakkan kedua tangan di masing-masing bahunya.
Deg..
Deg..
Jantung Jae Joong berdegub kencang saat tubuh Yunho menempel padanya. Lebih tepatnya, punggung Jae Joong bersandar pada dada bidang Yunho. Pasalnya, batu yang diduduki Jae Joong cukup tinggi hingga sebatas pinggang Yunho.
Jae Joong menoleh dan mendapati Yunho sedang menatapnya. Deguban di hatinya perlahan menjalar ke seluruh tubuhnya, membuat ia bergetar samar. Pandangan Yunho selalu membuatnya seakan meleleh, tidak saat High School, maupun saat ini. Apalagi dengan posisi mereka yang seperti ini.
"Waeyo..?" Yunho bertanya saat pandangan mata mereka bertemu.
"Hmm.." Jae Joong bergumam sesaat. Ini adalah kedua kalinya ia merasa gugup di hadapan Yunho setelah pertemuan dua minggu lalu.
"Hmm... Sebenarnya kita akan pergi kemana, Yunho-yah?," akhirnya Jae Joong bertanya lagi setelah tadi pagi pertanyaan itu diabaikan oleh Yunho.
Yunho memang penuh kejutan. Belum pukul 08.00 pagi di hari sabtu ini, lelaki itu sudah muncul dihadapannya dan mengajaknya pergi. Padahal, sebelumnya Yunho tidak mengatakan apa-apa saat mereka berkirim pesan semalam.
Saat masih High School, mereka tak pernah sekalipun pergi berdua, ada Junsu dan Changmin serta Heechul dan teman sekelas Yunho yang merupakan Sunbae Jae Joong. Dan kini setelah mereka tak bertemu dalam waktu 7 tahun, Yunholah yang menghubunginya pertama kali.
Tidak hanya mengajaknya bertemu, Yunho juga beberapa kali mengajaknya makan siang dan kini mengajaknya pergi berdua? Bukankah ini sedikit aneh? Itulah pemikiran Jae Joong.
"Bukankah sudah kukatakan bahwa ini rahasia?," jawab Yunho seraya mengelus surai hitam Jae Joong.
Deg!
Jae Joong terpana oleh sikap Yunho.
Sepersekian detik setelahnya, Jae Joong menjauhkan kepalanya dari tangan Yunho yang mengelus surainya dan menautkan kedua alis hitamnya.
"Apa yang kau lakukan?," tanya Jae Joong setelah beberapa detik.
Yunho menaikkan kedua alisnya saat mendengar ucapan Jae Joong. "Merapihkan rambutmu," ujar Yunho akhirnya.
"Ya, aku tahu itu. Tapi maksudku, untuk apa kau melakukan itu padaku?"
"Karena aku ingin..?"
Jae Joong menarik napasnya kasar setelah mendengar jawaban Yunho. Ia segera berdiri dari duduknya. Ini sudah tak bisa dibiarkan. Jae Joong tak bisa bersikap seolah-olah tak terjadi apa-apa beberapa tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear J
Fanfiction[FIN] Every time i think about you, i know that my heart is racing.