'This is my first photo with Dewa right?' ucap Ravil sambil membolak balik album. saat Ravil ingin membuka lembar terakhir
'OH MY GODDDDD DEWAAA!!!!!!!!!!' Ravil pun berteriakk
'ha...ha..ha...ha...ri in..in...ini?tanggal 13 Agustus whattt the.... yaampun kenapa gue bisa lupa sih' ucap Ravil pelan, Ravil masih tetap memegang album foto dan membuka nya
Dewa pun menghampiri Ravil dan duduk dihadapan Ravil
'Hey Vil I have a gift for you' ucap Dewa sambil mengulurkan kadonya.Ravil semakin keringat dingin dan tangannya lumayan cukup gemetar untuk meraih kado yang harus ia ambil dari Dewa, saat tangan Ravil sudah mengambil kado tersebut dari tangan Dewa
'Happy 10th Friendshipversarry ya Vil' ucap Dewa sangat bersemangatt Dewa memberikan senyum kepada Ravil, Ravil hanya diam dan menyunggingkan sedikit senyum kepada Dewa
'Ha..ha..ppy 10th friendshipversarry too Wa' ucap Ravil menunduk
'elo kenapa? gak enak badan? kok ga bersemangat banget? atau gue ganggu waktu lo?' pertanyaan Dewa yang bertubi-tubi membuat Ravil semakin merasa bersalah karena melupakan hari pertemanan mereka dimulai.'emmm engga kok engga ganggu gue sama sekali Waa..' ucap Ravil pelan
'okk alright Vil'makanan yang dipesan oleh Dewa pun akhirnya datang dan mereka berdua menyantap makanan itu, Ravil masih merasa sangat bersalah kepada Dewa, Dewa sudah susah payah menyiapkan ini semua demi dirinya tetapi? apa timbal balik Ravil untuk Dewa?
'Maafin gue Wa, gue terlalu sibuk mikirin masalah gue sampe gue lupa sama hal terpenting di hidup lo' ucap Ravil di dalam hatimakan Ravil pun terhenti ia menatap Dewa yang sangat lahap memakan makanannya, Ravil membendung air matanya Ravil sangat bersalah kepada Dewa
'heyy kok lo bengong ayo dong dimakan makanannya Vil' ucap Dewa sambil menunjuk kearah makanan milik Ravil
'ohh.ohh iyaa Wa ini gue makan kok' balas Ravil sambil menyuap makanan kedalam mulutnya'Vil gue tau lo lupa hari inikan? hari dimana semua pertemanan kita dimulai, dan janji kita untuk ada satu sama lain.. Vil.. sebenernya gue sedih lo lupa gue kecewa tapi... gue seneng hari ini bisa keluar sama lo makan malem sama lo Vil, apa gue doang ya Vil? yang berperan di pertemanan ini? apa lo udah lupa semua moment kita dari kecil sampe kita udah kayak gini?' batin Dewa berbicara seakan tersayat benda tajam yang sangat menusuk hatinya..
'kenapa lo bahagia banget Wa hari ini?' tanya Ravil dan membuyarkan lamunan Dewa
'wahhh iyalah gue bahagia Vil hari ini hari paling gue tunggu tunggu' balas Dewa di iringi dengan senyuman manis khasnya
'emang kenapa Vil lo nanya gitu? lo gak bahagia ya hari ini?' sambung Dewa
'gue bahagia kok Wa' ucap Ravil tersenyumAkhirnya mereka berdua menyelesaikan makan malam nya, Ravil memandangi album foto yang ada di samping kanannya, Ravil ingin sekali membuka album itu dan menceritakan hal hal konyol nya semasa kecil, tetapi Ravil merasa sangat sangat sangat bersalah..
'Vil?' panggil Dewa lembut
'iya Wa?'
'lo daritadi ngeliatin album foto terus ga pengen ngebuka?'
'emmm udah gue buka sih tadi sebelum lo dateng kesini'
'ohh gitu lucu ya waktu kita masih kecil lo seneng banget main kerumah gue, nyiramin taneman gue sama mbok Inah, ngasih makan ikan gue sampe makanannya ngambang semua diatas aquarium, dan gue paling lucu nya lagi disaat gue sama temen temen komplek udah bisa naik sepeda lo masih goncengan sama gue, akhirnya gue ngajarin lo naik sepeda dan akhirnya li bisa tapi sering jatoh..hahaha lucu ya kita belom kenal namanya cinta Vil pas itu..' Dewa berbicara seolah olah semua baik baik saja, Dewa melakukan itu agar Ravil tidak merasa bersalah kepadanya, yap memang Dewa sangat bisa mencairkan suasana
'hahahaha iya gue dulu sering banget jatoh kalo naik sepeda, dan ikan lo yang gue kasih pelet mungkin kalo masih idup ikannya udah obesitas garagara gue ngasih peletnya kebanyakan Wa' ucap Ravil tertawa, Dewa pun ikut tertawa mendengar perkataan Ravil
'ada ada aja masa Ikan obesitas si' ucap Dewa
'yaiyalah kan pelet nya kebanyakan'
'kalo lo yang banyak makan aja ga gendut genduy gimana ikan yang sering lo kasih pelet'
'jadi lo ngatain gue gendut Wa?'
'iya emang lo gendut' ucap Dewa sambil menjulurkan lidahnya, Ravil pun menghentakkan kakinya karena kesal
'ciye bete nih' ejekk Dewa
'gak kok gue gak baperan kaya lo'
'mau gue beliin kaca yang gede?' sindir Dewa
'isssshh Dewa' teriakk RavilDisaat mereka asyik mengobrol handphone Ravil berbunyi menandakan ada notif masuk..
'lo dimana?'
mata Ravil terbelakak melihat pesan yang ia baca
'Kak angga?!!!!!' ucap Ravil pelan
'lo di Cafè Garden kan? gue jemput'
Ravil makin bertanya tanya membaca pesan ini'kenapa Vil? udah disuruh balik sama nyokap lo?' tanya Dewa khawatir
'emmm engga bukan nyokap gue kok' balas RavilDewapun bangun dari duduknya dan mengajak Ravil untuk bangun
'ayo pulang udah jam 19.30 nih nanti nyokap lo nanyain gue gaenak' ajak Dewa
'ohh okayy yuk'
Ravil pun menuruti saja kemauan Dewa dan bangkit dari duduknya.. Dewa dan Ravil berjalan keluar CafèSAAT DIDEPAN CAFÈ
'Ravil!'Dewa dan Ravil menengok secara bebarengan kesumber suara yang memanggil nama Ravil
'Kak angga?!' ucap Ravil terkejut
'ayo gue anterin balik' ucap AnggaRavil hanya diam mematung tidak mengerti apa yang terjadi disini Ravil bingung harus pulang bersama Angga atau Dewa
'lo mau pulang sama Angga Vil?' tanya Dewa lembut
Ravil belum sempat membalas perkataan Dewa dan..............Dan kira kira Ravil pulang sama siapa ya? okay kita bakal tau di part selanjutnya. see u guys!😊❤ don't forget to vote👍👍 jangan lupa juga ya ada project baru di story ku yang sebelah, kalau kalian suka sajak just reading okk! i hope to see u at 'Intuisi' story guys☺ you can see at my profile work. thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Saat Aku Melihatmu
Dla nastolatków[TAMAT] Hari dimana pertemuan itu terjadi saat aku melihatmu untuk pertama kali.. hatiku berkata 'Tuhan aku jatuh cinta padanya' Untuk pertama kalinya diriku jatuh cinta pada pandangan pertama yang seolah olah cinta itu tidak ada nomor duanya. Hanya...