Berita tentang Anta yang kecelakaan santer terdengar kala ketiga pemuda paling diminati di SMA Garuda itu terlihat kekurangan satu anggota mereka.
Zio baru datang ketika bangku yang dilewatinya berbicara tentang kejadian Anta yang kecelakaan tadi malam. Zio tersenyum senang, rencananya berhasil.
"Kenapa lo senyum-senyum kayak orang gila?"
suara Bimo membuatnya menatap cowok itu yang juga baru dateng dengan tas yang menggantung di bahu kananya."Gak papa," balas Zio menggeleng lalu duduk di bangkunya disusul Bimo disebelah cowok itu.
"Lo udah denger kabar kalo Anta, temennya Haidar kecelakaan?"
Zio mengangguk,
"Rencananya entar pas selesai latihan biasa, anak futsal janjian sama anak baske buat jengukin dia, lo ikut?"
"Ikut,"
Bima mengangguk,"Oke,"
"Bim, Yo, jangan lupa nanti urunan buat ke Anta, latihan jam 2 langsung ya, gue dapet pesan dari Pak Ari kalo besok juga latihan,"
Suara Helena. Keduanya mengangkat wajahnya menatap gadis yang menghampiri mereka dengan sekotak Tupperware yang dipegangnya tampaknya gadis itu akan menghampiri Haidar lagi pagi ini. Sudah menjadi rahasia umum sekarang jika Helena selalu membawakan Haidar bekal, bahkan keduanya tampak lebih akur dari sebelumnya-itu kata siswa lain yang melihatnya, karena Haidar yang tidak menolak dengan keberadaan Helena lagi.-
Mereka tidak tau saja dibalik itu mereka terikat akan perjanjian konyol yang ditawarkan Helena dan diterima dengan konyol oleh Haidar.
Bimo mengangguk diikuti gertuannya,"Anjay gue keburu cepet selesai turnamen, badan gue remuk tiap hari latihan ,masa minggu juga latihan, aish, hari tenang gue sirna sudah,"
Zio begitupun,"Iya, gue juga keburu selesai turnamen"-dan lihat Haidar sengsara terus balik lagi ke London.
"Dih gue juga capek ya, yaudah lah ya namanya juga demi dapet juara. Harus berkorban semuanya lah. Udah deh, gue sebagai manager kalian, kalian harus ngikutin apa kata gue. Dan kalo kalian gak dateng..."Helena menaruh jari telunjuknya selayaknya pisau, lalu menggorok lehernya sendiri perlahan seakan sedang menggorok leher itu dengan pisau sungguhan,"You will got this,"
Bimo bergidik,"Ih serem banget dah lo Na,"
"Boda ya, inget nanti latihan! Lo juga Yo,"
Zio mengangguk dengan senyum tipisnya. Setelahnya Helena lalu menuju keluar kelas dengan tupperware di tangannya.
-o-o-
Haidar mengedarkan pandangannya ini sudah pukul 7 kurang 5 sebentar lagi jam masuk dan gadis itu, Helena belum juga terlihat batang hidungnya. Bukan apa-apa, jangan berpikir macam-macam Haidar hanya sedang menunggu rolade pesanannya. Hanya itu. Biasanya Helena akan datang pagi agar bekal itu dapat memakan menu sarapan itu lalu keduanya akan makan di taman belakang. Karena sejujurnya Haidar sudar hampir seringmelewati acara sarapan bersama di rumahnya karena teringat harus ada makanan yangia makan juga, dan dari pada perutnya kembung maka ia memilih tidak sarapan dan menunggu sarapan yang dibawa gadi situ saja. Jangan salah paham, haidar masih benci kebisingan gadis itu.
"Lo nungguin Helena pasti kan?"
Gilang mengerling jahil, cowok itu sedang duduk di bangku Anta tepat di samping Haidar. Zidan duduk menghadap keduanya.
"Maksud lo?" tanya Haidar pura-puratak mengerti. Lebih baik seperti itu atau jika tidak Gilang akan menjadikannya olok-olokan padahal kan Haidar hanya mengikan rolade-nya. Ingat ya. Roladenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You [REPUBLISHED]
Ficção Adolescente"love is meant to be an adventure"- Gordon B. Hinckly so here's Haidan and Helena adventure Copyright © 2017 by astronoux