Still Dream?

26 1 0
                                    

[Preview]
Wulan berusaha melepaskan diri dari tahanan kakak Osisnya. Karena bagaimanapun itu sudah tindak kriminal, ia sekolah bukan untuk diperlakuakan seperti itu. Untuk itu begitu ia berhasil melepaskan diri, langsung ia loncat ke meja lain
   "AKU AKAN LAPORIN KE GURU!!" ucap Wulan lari keluar
   "Wah-sialan nih anak!" kakak Osis dan teman-temanya itu langsung mengejar Wulan yang begitu mereka sampai di tangga kedua, kagetlah mereka begitu melihat Wulan sudah terkapar dilantai dasar tangga. Mereka shock, karena Wulan menindih seseorang, yang saat mereka hampiri itu, Damar.

     "Da..Da..Damar?!!!" kaget Wulan terkejut.

     "Bisa langsung bangun gak!" ucap Damar yang kayanya juga risih. Wulan pun buru-buru bangun begitupun Damar.

    "Damar kamu gapapa dek?" tanya kakak Osis yang mengejar Wulan.

    "Gak, gapapa." jawab Damar sambil bersihin seragamnya

    "Am, am, ma..maaf Damar, seragam kamunya jadi kotor.." ucap Wulan ragu. Damar menoleh kearahnya

   "Oh-kamu bisa ngelihat? Kirain Saya kamu buta. Sampai gak lihat ada orang didepan." ketus Damar  langsung naik. Semua bubar, Wulan menyesal dan Kakak Osis itu tertawa ria diwajah Wulan.

  "Buta ya?? Ha ha!" segera kakak Osis itu pergi.
   "Ish!!" Wulan kesal tapi ia juga menyesal karena menabrak Damar. Untung, Damar atletis jadi, jatuh begitu gak akan fatal. Jeha dan Risa tiba-tiba datang dengan panik
   "Lan, Lan lu gapapa lan?" tanya Risa memeriksa

   "Tadi, rame pada bilang Lu jatuh dari tangga.." ucap Jeha

    "Iyaa.."

    "Tapi kok kelihataanya Lu baik-baik aja" Risa bingung. Mereka turun

    "Ya Guenya emang Gapapa. Tapi Damarnya yang kesakitan.". Risa dan Jeha berhenti bingung

    " Damar?"

    "Hm, gua jatuh bersamaan dia mau naik, gua tubruklah dia"

    "DEMI APA?!!" kaget Jeha

   "Wulan, lu lagi gak khayalkan?" tanya Risa

    "Ih-Lu orang kenapa sih? Serius. Tanya aja yang lain."

    "terus-terus posisi lu gimana?" tanya Jeha

     "Posisi? Hm, pas gue buka mata, gua nindihin Damar."

     "OH MAI GAD!!!" gempar Risa. Wulan semakin bingung dengan sikap kedua temanya itu

     "Sumpah Lu lan nindihin Damar? Berarti lu meluk dia dong??" Jeha tak percaya. Wulan terdiam dan teringat lagi akan posisinya

     "Ehiya ya!!" sadar Wulan tetiba. "Ehiya Tau, bearti tadi gua meluk Damar? Aarrghhh!!!!" teriak Wulan memeluk Jeha dan Risa. Jeha dan Risa ikut senang aja.

DAMARWULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang