KULIAH DI LUAR NEGERI GAK HARUS KAYA
Pernah kalian mendengar orang miskin bisa kuliah di luar negeri atau kuliah gratis di beberapa institusi ternama di Indonesia, itu mungkin dan sering terjadi dan sering di beritakan di beberapa situs blog atau berita harian tapi yg jelas tidak pernah dikabarkan di media Koran cetak halaman paling depan, maklum orang Indonesia lebih menyukai aroma yg hiperbola dan bersifat controversial berbeda di media cetak harian inggris atau newyork menampilkan pendidikan dan bisnis dan lebih menyampingkan berita gossip yg tabiat nya tidak disukai oleh orang eropa walaupun ada beberapa golongan masyarakat minoritas yg menyukainya, berbeda dengan orang kita lebih heboh dan antusias.
BAB I
IMPIAN
Berbeda orang tua dulu(jadul) berbeda orang tua sekarang, beberapa orang tua yg ingin anaknya sukses rela banting tulang untuk menyekolahkan anaknya hingga menjadi orang(sukses maksudny bukan org2 ngan diswah).
Hal ini yg selalu di lakoni orang tua nya budi pak joko dan bu tuti, sejenak mereka adalah golongan miskin ke no berapa di dusunnya lurah pun gak tahu,berbeda orang kaya gak di kota gak di desa lebih cepat orang melakukan analisis kekayaan dengan melakukan rating2 ilegal berdasarkan asumsi yg dilihat(benda berharga yg dimiliki,bkn yg lain) tetapi ayahnya punya kebanggaan tersendiri terhadap anaknya yg sematawayang ini.mereka beruntung punya anak seperti budi walaupun umumnya orang desa jrg yg tampan dikarenakan factor kurang perhatian diri terhadap wajah dan kulit yg mulus sebagai factor modal mendapatkan pasangan hidup walaupun asumsi konyol ini pernah di pakai oleh teman2 nya budi untuk tidak berpacaran setidaknya sampai dapat pekerjaan dan tidak merepotkan orang tua.
Ayahnya ingat waktu budi kecil, budi melihat acara tv barat yg menampilkan hebatnya kota metropolitan di luar negeri, sempat budi membadingkan fasilitas di desa dengan di luar negeri, karena factor otaknya masih polos. Ketika itu juga ada ketertarikan budi untuk dapat sekolah di luar negeri, “bapak aku kalau sudah besar pengen sekolah di luar negeri!!!! Bapaknya yg memamerkan senyum seadanya yg giginya ompong2 kelihatan dari depan,” bocah ingusan pengen sekolah di luar negeri, ada-ada saja kamu nak” gumam si bapak yg disadari umurnya hampir lanjut karena usia waktu nikah jauh standar normal usia nikah di kota2 besar.
Beranjak dari sd, smp, hingga sma bertaraf internasional di lalui budi tanpa biaya sepersen pun,,tetapi kendala dialami budi disaat kelas 3 SMA,perbincangan di siang hari:
Reno: mau lanjutin dimana kamu?? Anak ganteng ini bernama reno sahabat semati budi, jika budi kesulitan reno sering membantu budi tetapi sangat jarang budi membantu reno di karenakan factor ekonomi yg jauh diatas reno menyebabkan budi lebih suka ditolong di bandingkan menolong.
Budi: gak tau ren, masih belum kepikiran.( budi yg enggan membahas hal tersebut mencari topic pembahasan yg lebih rumit dan mematikan reno untuk tidak membahas hal tersebut lagi.reno pun diam dan sadar diri bahwa kemampuannya untuk membalik jungkir fakta kalah hebat dibanding budi walaupun fakta yg diutarakan benar dan ada bukti tertulis tetapi budi dengan mudahnya mencuci otak reno dengan segumpalan alasan2 yg sesat.
Sepulang sekolah..
Budi makan sambil lahap ditemani tempe dan ikan asing yg menjadi menu di siang hari, ibunya yg hanya buruh cuci dan ayahnya seorang tukang becak hanya dapat member budi makanan seadanya, maklum mencari uang di jaman skrg lebih sulit di banding menjadi tikus kantor yg jika ketahuan kpk di pesantren kan di LP cipinang Jakarta.
Budi sadar akan kondisi ini, enggan membahas masalah kuliah di kedua org tuannya. Budi berdoa pagi, siang dan malam kepada tuhan memohon keajaiban untuk membuatnya kuliah tanpa harus merepotkan org tuannya.
Saat ujian NASIONAL pun tiba, budi yg dikenal sebagai anak genius di kalangan siswa2 sudah menduga secara mutlak bahwa hasil nilai budi dapat mengalahakan sekolah2 yg mahal di Yogyakarta.