Playlist : Yazoo - Only you - Cover by Selena Gomez ( Ost. 13 Reasons Why - Netflix Series)
-o-
HOF - 39 :: Love me
-o-
Waktu tidak diam menemani Maudy dalam kegundahan. Waktu terus berjalan, memaksa Maudy melangkah ke depan, memaksa Maudy melupakan dia. Dia yang katanya mencintai dirinya namun sekarang tak ada.
Maudy tahu dirinya sangat terlambat, namun jika sang takdir tidak memaksa dia pergi mungkin hingga sekarang Maudy tidak akan menyadari jika dirinya mencintai dia.Hari ini pengumuman kelulusan dan Maudy bersyukur ia mendapatkan nilai baik. Gadis itu berjalan menuju parkiran. Ia tersenyum melihat kekasihnya sedang melambaikan tangan padanya. Cowok itu– El – Cinta pertamanya dan yang selalu ia harapkan sebagai satu-satunya, dulu, sebelum ia bertemu dengan dia. Ia tahu dirinya jahat, dengan perasaannya yang seperti sekarang ini ia tidak jauh beda dengan El dulu, mencintai seseorang dengan pura-pura.
“Aku senang kamu lulus.” ucap El sambil mengusap lembut kepala Maudy.
Maudy tersenyum tipis, ia meneliti wajah El begitu lama, lalu pada seragam yang El kenakan. Seragam Tunas Bangsa.
Sudah sejauh ini El berkorban untuknya, sudah sejauh ini cowok berkacamata ini membuktikan betapa dia mencintai dirinya. El pindah ke Tunas bangsa selepas dia pergi.
Maudy memeluk El erat, menghirup dalam aroma parfum El yang bercampur dengan sedikit peluh, Maudy suka aroma ini. Maudy hanya diam, ia hanya ingin menikmati momen ini, menyimpannya dalam hati terdalam yang sudah ia labeli nama El sebelum dirinya menutup semua memori bersama cowok ini.
Ia tidak tahu jika dirinya akan jatuh cinta lagi, jika tahu tentu saja ia tidak akan membiarkan El mendekatinya lagi. Menyakiti El jauh lebih mengerikan dari hal apapun itu.
“Kenapa?” tanya El, cowok itu mengusap lembut punggung Maudy.
“Aku..” ucap Maudy parau, ia tidak tahu kapan ia menangis.
Maudy semakin mengeratkan pelukannya pada El.
“Jangan menangis. Ada apa?”
“Aku cinta kamu.”
“Aku tau itu.”
“Aku..” lanjut Maudy.
“Katakan Maudy.”
“Aku cinta Matthew lebih dari aku cinta kamu. Maaf.” ucap Maudy dengan tangis yang semakin bertambah keras.
Diam. El memilih menarik tubuh Maudy masuk ke kursi penumpang mobilnya.
Ketika di dalam mobil, jemari Maudy masih menggenggamnya erat.
“Aku menunggu kamu mengucapkan kalimat itu Maudy. Aku memang cinta sama kamu tapi aku mau kamu bahagia. Aku tidak pernah mau memulai bahasan ini bukan karena aku tidak peduli tapi karena aku memang tidak punya rencana apapun untuk melepaskan kamu, beda perkara kalau kamu yang minta aku untuk pergi.”
Maudy menatap El dengan mata berkaca-kaca.
“Awalnya aku tidak ingin menerima penawaran ini tapi setelah hari ini dan obrolan kita. Kejar dia, Maudy. Dan selamat tinggal, Aku akan berangkat ke New York dua hari lagi untuk penawaran beasiswa di salah satu universitas disana. Aku akan pergi Maudy agar dia mau kembali kesini. Aku yang membuatnya tidak nyaman berada di sini.”
Maudy menggeleng. “Jangan pergi.”
Terlalu berat. Maudy sangat tahu bagaimana rasanya merindu dan itu tidak mudah. Setelah ia mendapatkan Matt, ia akan kehilangan El yang ia sudah anggap seperti kakaknya. Itu sama saja mimpi buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hearts On Fire
Teen Fiction[15+] ada beberapa dialog berisi kata-kata kasar. ======================= Judul sebelumnya : Double TroubleMaker . Bukan. Ini bukan kisah dua orang yang bertemu tanpa sengaja, bersahabat, lalu jatuh cinta. Ini tentang Matthew, si pembuat onar, yang...