Mulmed : Laskar Aditya, udah manis kan?
**
Pulang sekolah Gessa menunggu Adit di parkiran. Sejak permintaan maaf cowok itu ia terima, Gessa belum berbicara lagi pada Adit. Ia merasa Adit menghindarinya. Seperti tadi saat di perpustakaan cowok itu pergi begitu saja ketika Gessa datang.
Dan beberapa kejadian semakin menjadi bukti bahwa tetangganya itu sedang menghindarinya. Gessa berpikir lama untuk menebak kesalahannya.
"Harusnya kan aku yang masih marah, kenapa jadi Adit?" tanyanya pada dirinya sendiri.
Gessa mendekati motor Adit yag terpakir rapi di dekat pintu keluar parkiran. Keadaan tempat parkir sudah mulai sepi karena bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak setengah jam yang lalu.
Gessa sempat melihat Adit bersama Gilang sedang makan di kantin ditemani Vio. Jadi ia menunggu cowok itu di parkiran. Ia tidak mau cowok itu menghindarinya di depan Gilang.
Baru saja akan merogoh handphone nya di tas, Gessa melihat Kevin sedang berjalan bersama cewek yang ia tabrak saat itu.
"Kevin?" bisiknya.
Tempat berdiri Gessa memangtidak terlalu jauh dari Kevin, namun ia yakin Kvein tidak akan melihatnya karena dibatasi dinding di dekatnya.
"Vin, gue minta maaf, ya."
Gessa menajamkan indra pendengarannya. Ia dapat melongokan kepalanya untuk mengintip Kevin dan cewek itu.
Kalau tidak salah namanya Oliv, batin Gessa.
"Ngapain ngejar gue lagi? Bukannya cowok itu udah ada di dekat lo?" tanya Kevin dengan nada membentak.
Gessa sempat terkejut saat mendengarnya. Itu bukanlah sikap yang sering Kevin perlihatkan padanya selama ini.
"Gue sakit saat lo lebih kembali ngejar dia. Bahkan gue rela pindah sekolah buat lo!" bentak Kevin lagi.
"Gue tahu gue salah. Gue minta maaf," ucap Oliv dengan terisak.
"Lo kira maaf dari lo bikin hati yang hancur jadi kembali utuh?"
Nafas Gessa semakin tak beraturan. Ia bahkan harus menelan ludahnya dengan susah.
"Sebenarnya ada hubungan apa Kevin sama Oliv?" gumamnya sambil tetap memperhatikan dua sejoli itu.
"Lo ngapain di sini?"
Gessa terkejut dan hampir memekik sebelum tangan itu membekapnya. Pelakunya segera menarik tangan Gessa ke lorong perpustakaan yang dekat dengan parkiran. Gessa berusaha melepaskan tangan Adit yang masih membekapnya.
"Aduh, sakit!" pekik Adit saat kakinya diinjak oleh Gessa. "Belum sembuh juga."
"Siapa suruh bekap mulutku? Kaya penculik aja," bela Gessa dengan tatapan tajamnya.
"Lo juga ngapain nguping pembicaraan orang?" tanya Adit menyelidik.
"Aa, nggak kok aku nggak nguping. Aku lagi nungguin kamu," elak Gessa.
Tetapi tidak sepenuhnya ia berbohong. Ia memang bertujuan untuk menunggu Adit namun tiba-tiba Kevin dan Oliv datang membuatnya penasaran.
"Ngapain nungguin gue?"
"Mau tanya kenapa menghindariku sejak tadi? Kan harusnya aku yang marah bukan kamu." Gessa menimpalinya dengan nada kesal.
Adit mendesis malas. "Lo tahu gue menghindari lo?"
"Pasti tau, lah. Dan sekarang kasih aku alasan!"
"Kalau gue dekat-dekat sama lo, pacar barumu itu bakal marah sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jones Has Taken || #wattys2018
Roman pour AdolescentsHighest Rank #158 "Dasar Jones." "Kamu juga belum pacaran." "Kalau gue emang dasarnya pengen single. Single itu prinsip kalau jomblo itu nasib, sama kaya lo." Gessa Askara, siswi yang paling anti buku terpaksa masuk ekskul Perpuswork karena menghind...