part 12

163 6 0
                                    


Sudah seminggu Sara tinggal dan bekerja di apartemen Vino, semua berjalan lancar, Sara betah bekerja di sini walau pun Vino masih dingin dan sangat jarang bicara padanya, setidaknya ia tidak mengusir Sara karna kalau itu sempat terjadi Sara tidak tau ia akan kemana lagi di kota besar ini dan dengan keadaan dirinya tidak mempunyai uang sama sekali.

Yang membuat Sara betah tinggal dan bekerja di sini adalah apartemen Vino yang luas dan dapur yang besar dan lengkap seperti dapur para chef yang ia lihat di tivi, Sara dari dulu ingin menjadi chef sebenarnya namun apa daya sekolah saja ia tidak selesai.

Dan kalau masalah tidur, Vino tidak membiarkan Sara tidur di sofa putih lagi, ia membelikan kasur lipat untuk Sara. Sara biasa membentang kasur nya di bawah sofa putih itu.Tidak mungkin juga kan Vino membawa Sara tidur di kasur yang sama dengan nya.

Sara sangat senang membersih kan setiap ruangan yang ada dalam apartemen ini, biarpun sebenar nya tidak kotor benar karna Vino seseorang yang sangat bersih dan rapi. Namun ada satu ruangan yang tidak pernah Sara bersih kan jangan kan mau di bersih kan masuk kedalam nya saja Sara tidak pernah, karna ruangan itu selalu di kunci sama Vino.

Ruangan itu mungkin ruangan kerja atau ruangan pribadi Vino, Sara tidak tau, 'tapi masa gk di bersih kan?' batin Sara heran. Jam sudah menunjuk kan pukul empat sore, Sara berdiri di depan pintu ruangan itu, ia hanya penasaran ada apa di dalam nya.

Sementara di tempat lain Vino sedang berada di dalam cafe, ia baru saja bertemu dengan klien nya. Entah kenapa ia tak ingin beranjak pergi kekantor, jam pulang kantor tinggal sejam lagi. Vino tidak pernah pulang sore dia selalu pulang larut malam saat di mana ia merasa kalau Sara sudah tidur. Tapi entah kenapa ia sekarang ingin pulang lebih awal, ia ingin menenang kan diri di tempat pribadi nya di dalam apartemen.

Sara masih asyik berdiri melamun di depan pintu itu dengan sapu ditangan nya. Saking asyik melamun, ia tidak menyadari ada Vino di belakang nya.

" apa yang kamu lakukan di situ?"

" aakh!" Sara menjerit kaget

" apa yang kamu lakukan di situ?" ujar Vino mengulangi pertanyaan nya

" mmm.. Saya hanya ingin membersih kan ruangan ini, tapi pintu nya terkunci"

" tidak perlu"

" kenapa? Ada apa di dalam sehingga saya tidak boleh masuk, saya cuma mau ngebersihin aja kok."

Vino mengerut kan dahi nya dan berpikir sebentar.

" baik, tapi jangan menyentuh barang barang yang ada didalam."

" baik lah" Sara tersenyum lalu berlari kebelakang untuk mengambil kemoceng.

Vino membuka pintu ruangan itu. Ruangan itu sangat luas didominasi dengan warna abu abu gelap, klasik dan mewah. Sara mengedarkan pandangan nya menatap sekeliling ruangan itu. Ruangan itu terlihat seperti ruangan kerja, karna di sisi sebelah kiri dan kanan menempel rak rak buku tinggi. Dan meja kerja besar yang terbuat dari kayu jati.

Lalu di dekat jendela ada sofa panjang warna putih gading, dan di dekat sofa ada meja kecil panjang di sana terdapat guci guci kecil yang bentuk nya sangat unik dan terlihat antik. Sara melihat satu guci berwarna putih, di guci itu ada tulisan cina nya. Sara mendekati guci itu dan mulai membersih kan dengan kemoceng. Sara menoleh kearah Vino, berada di satu ruangan bersama Vino membuat Sara grogi. Vino duduk di kursi kerja nya sambil membaca beberapa map.

Sara merasa aneh dengan jantung nya. Jantungnya berdetak lebih kencang dengan hanya memikirkan kalau ia sekarang berada di satu ruangan dengan Vino. Lalu dengan tidak sengaja tangan nya menyenggol guci di sebelah guci putih yang sedang ia bersih kan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miss Frozen And Hot DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang