Bintang pagi ini mengendarai mobilnya menuju sekolah, ada yang berbeda pagi ini. Ia tidak mengendarai motor namun memilih untuk menggunakan mobilnya ketika pergi sekolah hari ini.
Setelah mengendarai mobil sekitar dua belas menit Bintang tiba di sekolahnya dengan selamat. Ia mulai melangkahkan kakinya menuju kelas yang ia tempati, yakni kelas IX IPS 1.
Jika kalian berpikir kelas IPS isinya hanya siswa-siswa yang malas belajar kalian salah. Walaupun isinya siswa nakal namun tidak menutup kemungkinan ada siswa yang sikapnya baik. Bintang salah satunya siswa IPS dengan kemampuan daya pikir yang luar biasa namun sikapnya bisa membuat guru geleng kepala.
Bintang berpikir jika memang bakatnya di bidang IPS untuk apa masuk IPA? Bukankah kesuksesan tidak tergantung dari jurusan apa ketika ia SMA? Bintang selalu saja berhasil membuat orang-orang disekitarnya geleng-geleng kepala. Jika dilihat, sebenarnya Bintang bisa saja menjadi anak 'unggulan' IPA. Namun, jika ia sudah mengambil keputusan apa yang bisa dilakukan oleh orang sekitarnya?
Setelah sampai di depan kelasnya, Bintang berjalan menuju tempat duduk miliknya. Baru saja Bintang ingin mengganggu Rahma namun, seorang guru telah masuk kedalam kelasnya.
o0O0o
Audrey mempercepat langkahnya menuju kelas, setelah puas menangis semalaman hari ini ia hampir saja telat datang kesekolah. Ia bingung, bagaimana mungkin Gilang pergi meninggalkannya setelag perlakuan manis yang ia berikan. Dan sekarang perasaan Audrey sedang di gantung. Seandainya saja Gilang memberi kejelasan dengan mengatakan bahwa mereka putus bukan break. Ah, ini menyebalkan.
Audrey bingung mengapa harus menangisi lelaki yang bahkan lebih memilih perempuan lain. Seharusnya ia menangisi dirinya sendiri, sebab bagaimana mungkin ia telah jatuh cinta terlalu dalam pada lelaki itu?
Sebelum Salsa ber- evolusi menjadi 'kepo machine' Audrey telah terlebih dahulu menyuruh Salsa untuk diam. Karena ia akan menceritakannya nanti saja.
Bu Rena telah memasuki kelas mereka, dan saatnya mereka kembali memperhatikan televisi membosankan di depan mereka. Bu Rena mulai menjelaskan materi yang beliau ajarkan hari ini.
Namun, tak jarang ada saja siswa yang tertidur, menguap, bahkan menggosip sekalipun di saat Bu Rena tengah berbicara di depan.
Audrey sebenarnya bosan dengan pelajaran milik Bu Rena, entah mendapat godaan dari mana Audrey menguap, kemudian ia menutup matanya. Bukan tertidur, hanya menutup mata saja.
"Lalu, bagaimana cara penghantaran impuls melalui sel saraf? Audrey?." Tanya Bu Rena dengan sedikit penekanan pada kata Audrey.
Audrey yang mendengar namanya disebut langsung menjawab pertanyaan Bu Rena, "impuls dapat diteruskan dan mengalir melalui sel saraf yang disebabkan adanya perbedaan potensial listrik yang dinamakan polarisasi. Muatan listrik di luar membran sel saraf adalah positif, sedangkan muatan yang di luar adalag negatif. Apabila sel saraf diberi rangsangan akan mengakibatkan polarisasi membran berubah sehingga polarisasi akan mengalami pembalikan. Proses pembalikan yang akan diulang yang menyebabkan rantai reaksi." Jawab Audrey mantap. Sebenarnya kantuk menyerangnya akibat menangis semalaman.
"Bagus." Bu Rena mengapresiasi jawaban milik Audrey.
"Kalian kalau ingin tidur harus bisa menjawab pertanyaan dari Ibu seperti yang dilakukan Audrey tadi." Bu Rena menasihati mereka dan sedikit menyinggung Audrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Audrey
Teen FictionCover by : @disjungsi Slow update:) Cerita ini direvisi total. Jadi, mohon dibaca ulang dari awal:) Apa ini salahmu? yang membuatku terbawa perasaan, lalu kau pergi. Apa ini salahku? yang mudah terbawa perasaan dan merasa dikhianati. Ketika cinta ya...