Aku menatap sesosok punggung laki-laki yang berjalan di depanku. Laki-laki yang telah bertahun-tahun bersemayam dihatiku. Laki-laki yang masih saja memporak poranda hatiku meski ku tahu bahwa dia bukan ditakdirkan untukku. Laki-laki yang kini bergandengan tangan mesra dengan adikku.
"Ayo Ken, cepet nanti kita nggak dapet spot yang bagus" ucapnya
Aku mempercepat langkahku, berjalan menyejajarkan diri disamping pasangan itu. Banyu sang cinta pertama dan masa mudaku dan Dinda adik yang ku sayang.
Malam ini tahun baru pertama setelah aku berhasil berkompromi dengan hatiku. Mengikhlaskan kebahagiaan mereka sekalipun itu menyakitiku.
Aku akhirnya pulang.
Untuk pernikahan mereka.
Namun adikku yang labil itu malah menunda pernikahan mereka yang kurang sebulan itu.Aku ingat ketika aku baru sampai dirumah, Dinda langsung memelukku. Menangis.
"Kamu kenapa dek?" tanya ku bingung
"Aku kangen mbak"Aku membiarkannya memelukku sambil menangis.
"Aku nggak jadi nikah sama mas Banyu mbak." ucap adikku ketika dia mulai bisa bernapas dengan tenang.
Aku kaget, apa-apaan mereka itu."Pernikahan kami ditunda"
"Kenapa?" tanya ku"Mas Banyu bilang dia mau aku menikmati masa mudaku dulu. Dia nyuruh aku kuliah dulu. Lagi pula tahun kemarin mas Banyu juga mulai kuliah jadi ya gitu"
"Banyu kuliah? Semua ini keputusan bersama kalian kan?"
"Iya mbak. Aku dan mas Banyu udah mikirin ini matang-matang. Mas Banyu juga bilang kalo aku harus pinter biar ngedidik anaknya juga pinter" ucap Dinda sambil nyengir.
Aku hanya mengangguk. Cukup kagum juga dengan jalan pikiran Banyu. Dia sudah dewasa sekarang.
"Maafin aku mbak"
"Buat apa?" heranku
"Aku baru tahu kalau ternyata mbak juga suka sama mas Banyu. Aku nggak mau nyakitin mbak, tapi aku juga nggak mau pisah sama mas Banyu. Aku sayang mbak. Tapi aku juga nggak bisa ngerelain mas Banyu buat mbak. Aku harus gimana mbak? " ucap Dinda sambil menangis.
"Aku sayang mbak, tapi aku cinta sama mas Banyu. Aku sayang banget sama mbak tapi aku nggak bisa ngelepasin mas Banyu. Aku harus gimana mbak? Aku harus gimana?"Aku hanya diam, masih terus memeluk adikku erat. Kegundahan hatinya, dapat ku tangkap dengan baik. Aku tidak menangis, tidak. Aku tidak boleh menangis. Ku tepuk-tepuk pelan punggungnya.
"Mbak nggak papa. Kamu harus bahagia sama Banyu. Kamu harus bahagia dek" ucapku pelan
"Maafin aku mbak, maafin aku.."
"hustt..udah. Yang penting kamu bahagia. Mbak nggak papa kok. Udah, jangan nangis terus"------
Aku masih menatap sepasang manusia didepanku, adikku dan laki-laki yang dulu jadi sumber segala definisi cinta untukku. Mereka bergandengan, bercanda dan tertawa. Dan tawa itu menular kepadaku.Aku mungkin boleh saja menyesali kepengecutanku. Tapi kini aku tak lagi berharap bahwa tangan yang sedang digandeng oleh Banyu itu adalah tanganku. Aku tak lagi mendamba bahwa kelak yang duduk berdampingan di pelaminan denganku adalah dia. Aku tak lagi terlena bahwa jodoh yang dikirimkan Tuhan untukku adalah dia.
Aku rela. Bukan. Aku masih belajar untuk rela menerima segala takdir dari Sang Pencipta. Tapi paling tidak sekarang aku masih bisa tersenyum menyaksikan kebahagiaan adikku.
Dooor door dooor
"Mbak kembang apinya udah mulai" ucap adikku kegirangan.
Aku menatap langit, menikmati pancaran warna kembang api. Tuhan, kini aku akan mulai lembaran baru hidupku. Semoga aku bisa tegar menghadapi semuanya. Aku percaya hati yang berdarah akan sembuh seiring waktu. Dan aku percaya bahwa manusia telah diciptakan berpasang-pasangan, lalu kenapa aku harus ragu dan bertanya dimana jodohku? Aku percaya orang yang tepat akan datang disaat yang tepat.
Tuhan, berilah kebahagiaan untukku, untuk adikku, untuk keluargaku dan sahabat-sahabatku. Tetapkan hatiku diatas agamamu.---------end
Note:
Akhirnyaaaa setelah sekian lama aku bisa menyelesaikan keabsurdan cerita ini. #lapkringet
Terimakasih semua yg mau membaca, vote bahkan koment diceritaku.
Terimakasih juga yg udah jadi inspirasi, udah masukin ceritaku ke reading list kalian.
Tanpa pembaca ceritaku bukanlah apa-apa.
Terimakasih semuaaaa😘😘😘😘
Maaf kalo absurd, typo, banyak salah. Maklum amatiran. 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
RomanceDia adalah segala definisi cinta yang aku tau. Cinta monyet, cinta pertama, cinta dalam diam. Mungkinkah dia juga cinta sejati. Walau kini posisiku hanyalah cinta yang bertepuk sebelah tangan.