DUA

976 118 5
                                    

Eh?'' Mira berjengit kaget saat melihat seseorang sudah berdiri di hadapannya.

Ia terdiam dan menatap orang itu dengan heran.

"Tito?!'' Mira mengerutkan keningnya keheranan.

"Lo ngapain ketawa-ketawa sendirian gitu?'' Katanya menatap Mira dengan pandangan aneh.

"Lo sendiri kenapa balik lagi? Ada yang ketinggalan?'' Mira semakin heran menatapnya, tak biasanya anak paling pintar di kelasnya itu mengajak dirinya berbicara.

Tito menarik kursi di hadapannya dan duduk menghadap Mira. "Iya, hp gue ketinggalan. Tadi waktu gue masuk kekelas gue denger suara ketawa. Awalnya gue ragu mau balik kekelas, gue kira ada kuntil anak siang bolong begini.''

"Hahaha... ngaco banget sih lo.'' Mira tertawa keras mendengar dugaan temannya satu itu. "Terus? Sekarang ngapain lo duduk di depan gue?

"Gue penasaran. Lo ngapain sih? Lo bahkan nggak sadar kalo gue masuk ke kelas.''

"Ah ini...'' Mira menunjukkan kamera ditangannya sambil tersenyum geli. "Gue lagi milih-milih foto buat dimasukin ke video dokumenter nanti.''

"Boleh gue liat?'' Tito menatapnya datar.

"Nih, liat aja.'' Mira menyerahkan kamera milik Arya ke laki-laki di depannya itu.

"Isinya kebanyakan foto aib.'' Komentar Tito sambil tersenyum geli. "Eh! Ini kapan ngambilnya?!'' Katanya menunjukkan sebuah foto yang terlihat dirinya sedang serius menatap buku pelajaran di hadapannya.

"Hapus! Muka gue jelek banget!'' Katanya lalu memencet tombol delete. Belum sempat Tito menekan 'yes' Mira langsung merebut kamera itu dari tangannya.

"Nggak!'' Mira melotot sambil memeluk kamera itu di dadanya. "Enak aja lo maen hapus-hapus. Lo kira gampang apa dapetinnya!'' Mira mengomel kesal.

"Tapi kan itu foto gue ra.'' Protes Tito tak terima.

"Tapi kan gue yang ngambil!'' Mira merengut kesal. Sesaat kemudian ia langsung mengambil tasnya dan berlari cepat meninggalkan Tito, takut kalau laki-laki itu akan mengejarnya dan merebut kameranya, lalu menghapus foto-fotonya.

"Mira!'' Panggil Tito mengejarnya.
Mira yang sudah cukup berada jauh dari Tito berhenti berlari dan berbalik menghadap Tito.

"Weeeeeek!'' Mira menjulurkan lidahnya mengejek Tito dari kejauhan sambil tertawa keras.

Tito tak berhasil mengejarnya, saat sampai di gerbang sekolah, Mira ternyata sudah menaiki bus, dan melambaikan tangan kearah Tito dengan girangnya.

***

"Ar, lo nggak ganti baju? Kita kan mau jam pelajaran olahraga.'' Mira bertanya heran pada teman sebangkunya itu.

"Gue nggak enak badan.'' Katanya tersenyum kecil. "Gue nonton kalian aja dari pinggir lapangan.''

"Oke.'' Mira mengangguk kecil. ''Oh ya! Lo bisa video in kita kan waktu kita olahraga. Foto juga boleh. Pokoknya terserah lo deh.''

"Mana kameranya?''

Mira merogoh-rogoh tasnya lalu memberikan kamera itu pada pemilik aslinya. "Tolong ya.'' Mira tersenyum manis.

"Oke.'' Balasnya tersenyum.

Selama pelajaran olahraga Mira beserta anak-anak perempuan lain yang sekelas dengannya bermain basket dengan membagi diri mereka menjadi dua kelompok.

Dan laki-lakinya pun melakukan hal yang sama, tetapi mereka lebih memilih bermain futsal di lapangan yang tepat bersebelahan dengan lapangan basket.

Shape of You (Cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang