" hanya dengan menatap matamu, sudah membuat detak jantungku tidak karuan. Aneh rasanya. "
Tanpa Alvaro tau bahwa sebenarnya detak jantung Retta sudah tidak karuan. Dan Retta. merasakan hal aneh dihatinya, untuk yang kedua kalinya.
Retta POV
" dia lagi. " kata Retta membatin sambil memandang kearah alvaro yang sedang asik makan.
" Woy. " Ucap Fara dan Devinna bersamaan membuat Retta tersentak kaget.
" Astaghfirullahaladzim. " Ucap Retta dengan cepat sambil mengelus dadanya.
" lo apaansi. " Kata Retta kepada Fara dan Devinna
" Hahaha abis lo ngeliatin Alvaro gitu amat sih. kaya lagi ngeliatin apa aja. " kata Fara.
" Jangan diliatin terus ta, nanti jatuh cinta beneran lo " Kata Devinna
" idih amit amit. " sergah retta dan langsung membuat teman temannya tertawa.
♡♡♡
Tidak ada yang lebih indah didengar selain bunyinya bel pulang sekolah.
Saat retta sedang memasukkan buku bukunya kedalam tas, Alvaro melewati meja retta berjalan menuju meja guru untuk menulis absen piket.
Hanya tersisa sedikit murid disana. ketika retta ingin keluar, alvaro datang dari arah luar dan kejadian tak bisa dihindarkan.
Bruk
" Aww. " Ucap retta sambil memegangi lengannya yang ditabrak oleh alvaro.
" eh sorry sorry gak sengaja. " Ucap alvaro refleks. " lo gapapa?. " Tanya alvaro sambil melihat kearah lengan retta.
" iyaiya gapapa. " balas retta sambil berdiri. Dan alvaro ikut berdiri.
Saat alvaro berdiri, alvaro berjalan menuju mejanya lalu segera menenteng tasnya dengan satu bahu dan langsung berjalan keluar kelas tanpa mengucapkan kata kata lagi pada retta.
" What? " Ucap retta tak percaya. " dia seenaknya aja pergi?gasopan banget sih jadi orang ".
Setelah itu retta dengan memasang muka kesal masih sambil memegangi lengannya yang masih sakit. Dan berjalan keluar kelas untuk pulang.
♡♡
" Assalamuaikum, mah. Retta pulang. " Ucap retta sedikit berteriak dan langsung menuju kedalam kamarnya.
" berisik banget si kak, gausah pake teriak teriak bisa kali. " Kata caca, alias adiknya retta.
" bodo. " jawab retta sambil menjulurkan lidah.
" ah. Whatever. " balas caca dengan wajah pasrah.
" Waalaikumsalam. Retta, ganti dulu bajunya, abis itu makan. " kata andini, mamah retta.
" iya...mah. " balas retta malas.
Saat memasuki kamar, retta tidak langsung mengganti bajunya. Dia malah langsung tiduran dikasurnya sambil menutup matanya.
" ah gila. Tangan gue. " kata retta pada diri sendiri.
Saat itu juga retta mengingat kejadian tadi, saat dirinya ditabrak oleh alvaro. Dan dengan enaknya setelah dia menabrak retta, bukannya mengajaknya pulang bareng atau sekedar keluar kelas bersama, alvaro malah melewati retta begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLS [1] - Maybe I Just Wanna Be Yours
Fiksi Remaja" jika menurutmu segala sesuatu butuh penjelasan, bantu aku untuk menjelaskan apa yang membuatku tetap bertahan bahkan setelah berulang kali kau tinggalkan. " - Alvaro " kau seperti jingga saja tuan, datang lalu pergi meninggalkan biru dilangit hati...