Hilang Harapan

90 5 0
                                    

    Sudah 1 tahun kak zahra tidak ada kabar maupun mengabari keluarga. Hati ummi sangatlah gelisah ,bingung kesana kemari, susah untuk makan karena memikirkan anaknya yang berada di negeri orang,hatinya selalu khawatir, abi pun juga, akhir akhir ini ummi dan abi seperti stres memikirkan kak zahra yang hilang kabarnya entah dimana.
Ummi,abi,aisyah,dan fatimah mendoakan kak zahra agar di palestin baik baik saja...

2 bulan sudah kak zahra tidak mengabari lagi, ummi dan abi begitu sangat cemas, waktu menunjukan pukul 09.30 pagi, ada seseorang laki laki tinggu mengetuk pintu dengan lirih disertai ucapan salam "Assalamualaikum "
."Waalaikumsallam"jawabnya,di bukakan pintunya oleh Abi  "maaf, anda siapa ya,mau mencari siapa? "
"Saya mau menemui orangtuanya zahra,apa bapak ini ayah nya zahra? "
,"Iya saya ayahnya, lalu kamu siapa dan bagaimana bisa mengenal zahra?","Saya akan ceritakan semunya dengan ibunya dan ayahnya","baik saya akan panggilkan ibunya dulu, silahkan duduk nak"
,"iya, terimakasih",pemuda itu pun duduk, ummi datang kehadapan abi
"ada apa ini abi? ","abi juga tidak tau"
"begini ummi dan abinya zahra, nama saya adam,saya ingin memberi kabar tentang zahra","zahra dimana dia sekarang? "selip ummi, "sebenarnya zahra,sudah di panggil","apa maksudnya nak adam? ","iya,zahra sudah meninggal 1 tahun yang lalu, akibat bom israel, zahra tewas, saya pun tidak tau dari pihak nya, tetapi saya baru tau 2 bulan setelahnya, dan saya mencari alamat,warga negara tapi akhirnya saya datang ke korban bom israel, dan disana tidak ada data sama sekali,lalu saya diberitau oleh kakek kakek yang sudah tua, dan dia bilang bahwa dia adalah warga negara Indonesia, rumahnya di aceh Jl.Kenanga ,saya pun kemari untuk memberi tau kepada ummi dan abinya zahra "
"Apa?! Zahraa! "tangis histeris ummi, "saya juga turut berduka cita, atas meninggalnya zahra,saya pamit pulang ummi abi,assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"

Pada jam 12.00 aisyah dan adiknya fatimah pulang dari sekolahnya
"Assalamualaikum ","Waalaikumsallam,aisyah fatima kita sholat berjamaah yuk dengan abi"(mata berkaca kaca), "iya ummi"

Ketika sudah selesai sholat, "ummi fatima rindu kak zahra, padahal kak zahra udah janji 6 bulan akan pulang dan bawa permen buat aku","iya ummi aisyah juga kengen banget sama kak zahra, aisyah pingin main bareng lagi,kak zahra lagi ngapain ya sekarang? ",ummi dan abi hanya menangis dan tak tahan lagi membendung air mata yang banyak, ummi dan abi ingin bilang tetapi masih ragu dengan mereka.
Ummi memberanikan untuk berkata dengan mereka.
,"aisyah fatima, kalian jangan kaget ya"(sambil membendung air mata yang ingin keluar dari matanya), "apa kak zahra meninggal?tapi kenapa ummi, aisyah gak mau ditinggal sama kak zahra"(sambil memeluk ummi aisyah selalu meneteskan air matanya) ,fatima hanya terdiam, sangat sedih, walaupun fatima dan kak zahra tidak begitu akrab, fatima merasakan kesedihan yang mendalam.

Detik berganti detik, waktu berganti waktu, jam berganti jam, begitupun dengan hari tentu berganti hari. Aisyah hanya termenung dan mengingat masa masa dengan kak Zahra, ummi datang dan menghampiri Aisyah ,"aisyah, kenapa ?kamu masih sedih","iya ummi, aisyah gak nyanka kalo kak zahra udah di panggil Allah secepat ini","aisyah, kalo itu sudah takdir dari kak zahra, kita juga gak bisa berbuat apa-apa","iya ummi, tapi kenapa harus kak zahra yang diambil juga? "
,"aisyah, Allah itu rindu dengan orang yang salih dan salihah,jadi Allah bakalan jaga kak zahra kok",aisyah terdiam dan memeluk ummi.

Ummi Izinkanlah aku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang