OUR LOVE [YongShin]

Part 14

Our Love Part 14 © DaisYNA21 2017.
.
.
.

-oOo-

.
.
.
Dimulai dari sekolah, kantor Kyuhyun, tempat bimbingan, tempat sauna, kedai es krim hingga kini berakhir di taman dikawasan sungai Han yang sering Shin Hye kunjungi bersama  Soo Ji, semuanya tidak menunjukkan satupun petunjuk tentang keberadaan Soo Ji.

Seharian Shin Hye mengelilingi berbagai tempat dengan sebuah harapan untuk menemukan Soo Ji-nya. Perasaan menyesal sangat terasa dibenaknya saat ini. Seharusnya ia bisa lebih mengontrol emosinya saat itu, seharusnya ia tidak berkata sedikit keras saat itu, seharusnya ia menemukannya lebih awal saat itu, seharusnya ia bisa menjadi orangtua yang lebih baik.

Gagal. Shin Hye merasakan dirinya gagal menjadi orangtua yang baik untuk Soo Ji. Ia tidak menaruh banyak perhatian padanya. Ia hanya bisa menyempatkan satu hari penuh untuk bersamanya dan mendengar segala yang terjadi dalam enam harinya yang lain. Dan kini Shin Hye bahkan tidak bisa menemukannya dimanapun ketika kehilangannya.

Buruk. Shin Hye orangtua yang buruk.

Gagal. Shin Hye orangtua yang gagal.

“Berhentilah menangis. Kau adalah orang yang hebat.” Shin Hye menoleh kesamping. Sosok namja berdimple duduk disampingnya, mengulurkan satu cup kopi hangat kearahnya.

“Jong Hyun?”

Jong Hyun tersenyum menampilkan lagi dimple miliknya. “Aigoo, apa yang harus aku lakukan pada karyawan yang membolos kerja dipagi hari dan justru menikmati malamnya ditaman, eoh?.”

“Mianhae..”

“Tentu, itu yang harus noona lakukan.” Balasnya meminum kembali kopinya. “Noona ada masalah?” tanyanya kemudian.

Suasana kembali hening. Shin Hye seolah enggan untuk menjawab, tapi jauh didalam dirinya ia membutuhkan seseorang berbagi. Mendengarkan keluh kesahnya saat ini untuk sedikit dapat meringankan bebannya.

“Jong Hyun-ah, kau tau rasanya menjadi orang yang gagal?” Jong Hyun menggeleng. “Aku sangat tau rasanya.” Lanjutnya.

“Aku adalah sosok orang yang gagal. Bertindak seolah aku hebat karena telah memiliki semuanya, nyatanya aku hanya seseorang yang selalu gagal.. dan ceroboh.”

“Aniya. Noona adalah orang yang hebat.”

Shin Hye tersenyum miris. “Hebat? Apakah aku masih pantas mendapat predikat hebat ketika aku selalu bertindak ceroboh? Aku bahkan terus melakukan kecerobohan satu dan lainnya hingga membuatku selalu kehilangan milikku yang berharga. Aku—”

Setetes air keluar dari pelupuk mata Shin Hye, perlahan dan semakin deras mengalir melewati pipinya yang semakin terlihat tirus. Tubuhnya bergetar sejalan dengan tangis yang mengalir keluar tanpa bisa ditahannya lagi. 

“Menangislah noona.” Sentuhan lembut diberikan Jong Hyun pada punggung kecil Shin Hye dengan harapan bisa menjadi kekuatan untuk sang noona. Meski ia tidak tau seberapa besar masalah yang kini tengah di alaminya, dukungan dari orang terdekat akan menjadi kekuatan yang paling berpengaruh.

Hidup adalah tentang permasalahan. Setiap manusia akan mengalaminya. Dan cara yang terbaik untuk melewatinya adalah dengan menghadapinya. Tidak peduli seberapa beratnya, menghindar bukanlah pilihan yang terbaik. Dan kini meskipun Jong Hyun tidak tau tentang masalah yang tengah dialami Shin Hye, menjadi seseorang yang memberinya kekuatan bukanlah sesuatu yang buruk.