Chapter 3

5.7K 159 5
                                    

Saat aku bicara dengannya aku bertanya.

"Shan, siapa yang mendonorkan darah ini padaku?"

"Aku yang mendonorkannya"

"Tapi...rasanya darah ini banyak skali"

"Sssttt...sebaiknya kau diam dan beristirahat jangan cerewet, sudah aku mau pergi dulu"

Dia pergi meninggalkan aku sendiri dikamar ini. Aku melihat sekeliling dengan posisi berbaring. Yang kulihat hanya benda-benda mewah. Ranjang, meja, kursi, semuanya.

Aku ingin tau apa dia ini seorang Pangeran? Tinggal ditempat bak Istana?.

Saat ia datang kekamar ia membawa nampan yang berisikan makanan.

"Hei! Ayo makan dulu"

"Apa? Ma...makan?"

"Ya makan..,kalau kau tudak makan kaau bisa tambah sakit"

"Ugh...!! Argh!"

"Sini kubantu duduk"

Dia membantuku untuk duduk. Disaat aku dusuk ia menodongkan sendok berisi makanan kearah mulutku.

"Heh? Kenapa ini?"

"Kau harus makan, cepat nanti sakitmu bisa tambah parah"

"Hhh...."

Pipiku memerah seperti tomat.

"Hm...? Ada apa dengan pipimu? Demam ya?"tanyanya.

"Ti..tidak..,tapi aku bisa makan sendiri, kemarikan nampannya"

"Ya sudah hati-hati, aku akan keluar lagi"

"Baiklah... trimakasih....."

"Sama-sama"

Dia keluar lagi. Akupun makan dikamar.

Aku serasa seperti Putri disini. Dilayani dengan seorang pria tampan dan baik. Tunggu! Memangnya aku kekasihnya? Sampai aku bisa berpikir seperti ini?

Hah!!! Tidak hilang kan pikiran ini!!.

Memang benar rasanya seperti Putri disini. Disini sangat damai. Orang yang baik melayaniku, dan juga...tanpa suara bising yang sering kudengar dikota.

Aku tinggal dikota London. Disana slalu saja bising. Ada suara klakson dan....ah!! Apalah lagi itu.

Vampire Is My Mate??!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang