Kim Jongin terbangun dengan suara cempreng Im Yoona yang berdengung seperti lebah.
"Dasar pemalas. Ini sudah jam 8 pagi, Jongin!" tangan kurusnya menarik selimut yang Jongin tahan dengan tubuhnya, "Bangun sekarang atau kuhajar kau sampai mati."
Jongin melenguh kesal dan akhirnya membiarkan matanya terbuka. Berjarak beberapa langkah darinya, Im Yoona berkacak pinggang dengan rok dan sweeter, siap untuk kuliah.
"Bangun. Mandi. Sarapan." perintahnya tegas dan berbalik meninggalkan kamar Jongin.
Jongin mandi dan berpakaian dengan cepat. Dia tidak ingin menghabiskan waktu lama lama di kamarnya yang berantakan khas lelaki meskipun Yoona sudah berkali kali membereskannya saat dia main di kamar Jongin. Ini nyaris pukul 9 dan Jongin punya kuliah jam setengah sepuluh. Dia sedang tidak mood dimarahi oleh Dosen Shin.
Yoona sedang mengobrol dengan kakak perempuannya seraya mengunyah sereal ketika Jongin menerobos dapur. Jongin melahap roti dengan keju dan Nutella nya cepat, dan tanpa banyak omong menarik Yoona ke mobilnya.
"Bagus, aku bahkan belum meminum susuku." gerutu Yoona saat Jongin mendorongnya masuk mobilnya.
Jongin terkekeh, "Kau bertingkah seolah ini adalah rumahmu." dia menyalakan mesin mobilnya, "Dan mengusik pagi hariku seperti eomma."
"Aku rasa suaraku lebih indah dibandingkan suara ibumu."
"Iya, hingga rasanya aku ingin mati mendengarnya."
Mereka berdua tertawa dan sisa perjalanan dihabiskan dengan lelucon Jongin dan Yoona yang tidak ada habisnya. Ketika sudah sampai kampus, Jongin membukakan pintu untuk Yoona dan mengabaikan tatapan iri dari sekumpulan lelaki dan wanita yang lewat.
"Pulang nanti aku mau mengajakmu ke Everland, mau?" tanya Jongin dengan tangan Yoona yang melingkar di lengannya. Mereka berjalan santai, sekali lagi mengabaikan manusia disekeliling mereka.
Perempuan disampingnya tampak menimbang nimbang. Bibirnya mengerucut dan alisnya tertekuk, "Hmm" kemudian dia menjentikan jarinya, "Tidak bisa. Sehun mengajakku menemaninya mencari hadiah ulangtahun Luhan."
Wanita bernama lengkap Im Yoon Ah itu tinggi dengan kulit putih bersih. Matanya seperti mata rusa dan rambutnya panjang dengan warna hazelnut. Bibirnya tipis dan merah muda, menebarkan sejuta pesona pada lelaki yang memandangnya. Im Yoona yang cantik dan popular di kampusnya adalah sahabat Jongin since-god-knows-when.
"Kau banyak menghabiskan banyak waktu dengannya." Jongin berhenti, menatap Yoona serius, "Sejauh apa hubungan kalian?"
Wajah Yoona berubah merah. Senyumnya menjadi lebar dan terkesan malu malu. Dia juga semakin mengeratkan tangannya di lengan Jongin, "Tidak ada hubungan apa apa."
Jongin tertawa sinis, "Belum"
"Sampai detik ini aku heran, kenapa kau terlihat tidak meyukainya?" Yoona bertanya dengan polos. Kim Jongin selalu terlihat gerah setiap kali Yoona menyebut nama Sehun. Bahkan seringkali sebelum Yoona menyelesaikan nama Sehun dimulutnya, Jongin akan segera memotongnya dan berkata, "Oke oke, maksudmu orang itu"
Jika saja Jongin bukan sahabat sehidup sematinya—sumpah konyol yang disimpan di dalam botol harapan dan dikubur di taman dekat rumah Yoona—, Yoona pasti sudah menyumpahi Jongin. Oh Sehun adalah mahasiswa pindahan dengan segudang fans yang berhasil menarik perhatian Yoona dengan tabiatnya yang berubah ubah. Hidup dengan Kim Jongin yang suka ngomel dan cerewet tentang ini itu membuat Yoona tertarik dengan pria berwajah stoick yang ternyata punya pribadi bipolar, tripolar, multipolar atau apalah itu dibalik rambut pitang-hitamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love shots
Fanfictionhanya kumpulan cerita singkat tentang yoona x boys. enjoy!