O

130 33 2
                                    

So tell me you belive in love, cause is not an illusion to me.

2 hari kemudian..

Alice's POV

"Apakah rasanya masih sakit?" tanya Zayn sambil membawakan ku makanan.

Aku dan Zayn hanya beda 3 tahun saja, kukira dia jauh lebih tua dariku.

"Masih, tetapi sekarang sudah membaik." ujarku tersenyum lemah.

"Baguslah kalau begitu," balasnya sambil meletakkan makanan itu di nakas tepat disampingku.

"Kau harus makan, oh iya. Aku harus memberi tahu mu sesuatu." tambahnya.

"Apa?" tanyaku penasaran.

"Ternyata ginjal mu cocok dengannya, dan besok akan dilakukan operasi pengambilan ginjalnya yang rusak." jelasnya panjang lebar.

"Dan kondisinya semakin membaik. Kuharap Ia cepat sadar dari tidur panjangnya itu. Lalu cepat pulih." tambahnya lagi.

Oh syukurlah.

"Aku juga berharap seperti itu." balasku.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" tambahku.

"Silahkan." balasnya sambil menulis sesuatu, entah apa itu.

"Bagaimana caranya kau bisa tahu bahwa ginjalnya itu cocok denganku?" Aku penasaran.

"Well biasanya jika ginjal itu tak cocok, seseorang akan kejang-kejang karena tubuhnya tak menerima sesuatu yang baru. Begitu juga dengan seseorang yang menerima transfusi darah. Mengalami demam tinggi." jelasnya.

"Ohh."

"Kau 17 tahun, dan kau sudah kuliah. Mau lulus pula. Kau ini jenius?" ucapnya lalu aku terkekeh.

"Aku masuk jurusan hukum, dan ya, aku loncat kelas saat kelas 10 langsung kelas 12. Dan saat aku lulus dan masuk perguruan tinggi, aku mendapat tes dan aku masuk cumlaude." jelasku.

"Wow, aku sama sepertimu, tetapi aku hanya loncat 1 kelas saat SMA" balasnya dengan sedikit tepuk tangan.

"Oh ya, Alice, maaf aku tak bisa menemanimu lebih lama. Louis akan menggantikanmu." ujarnya lalu tak lama Louis datang.

Ya, kebetulan juga Zayn adalah sahabat Louis sejak SMA.

"Hi Alice! Bagaimana kondisimu? Membaik?" tanya Louis lalu duduk disamping kasurku.

"Kondisiku membaik Lou." ucapku lalu mengambil makananku.

"Oh ya Zayn, makasih ya kau mau menemaniku." ucapku dan dibalasnya dengan senyuman.

"Tak apa, aku sudah seperti adik bagiku, walaupun kita baru saling mengenal kurang dari lima hari." balasnya lalu Louis mengelak.

"Hei! Dia adikku!" elaknya lalu memelukku.

"Jangan gila lagi Louis, aku lelah." ucapku lalu kami tertawa.

Tuhan, terima kasih atas orang-orang yang masih menyayangiku.

****
Haehae!

Gw update (lagi) nih

Jangan lupa vote yaaa!!

Illusion ft. Niall Horan || COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang