Taeyong diam-diam memotret Jiyeon saat Jiyeon bermain ke rumahnya karena suruhan Mark, padahal saat itu Mark tengah ujian.
Hari ini hari terakhir UN dan Jiyeon sendiri tidak ada jadwal untuk mengawas. Jadi dia memutuskan untuk berkunjung ke rumah temannya untuk curhat."Sudah 4 hari tapi kenapa hati aku masih sakit. Hiks! Taeyong-aaaa! Aku tak menyangka kalau ini sangat menyakitkaann! Huaaaa!!"
Puk puk!
"Sudahlah, yang harus kau lakukan sekarang itu ya berusaha melupakannya. Lagian harusnya juga kau sadar, kalau kau itu jelek. Hahahaha!"
"Apa maksudmu hah?"
Tak! Jiyeon memukul kepala Taeyong, "Jangan sembarangan kalau bicara! Kalau aku jelek mungkin waktu itu kau tidak memintaku menjadi pacar sewaan!"
Taeyong menanggapinya dengan tertawa pelan, lalu tangan kanannya mengambil potongan buah strawberry dan tangan kirinya mengetik sesuatu di ponselnya.
'Heh, aku tidak mengerti kenapa kau bisa memainkan ponsel?'
'Ini karena kekuatan orang dalam. Lagian aku sudah beres😛 saem masih ada? Aku akan segera pulang~'
'Belikan aku cola yang besar!'
'Tidak mau~ uangnya akan aku belikan hadiah untuk saem~'
'Hah? Yang ada gurumu itu yang memberimu hadiah! Cepat belikan cola!'
'Punya uang? Punya kartu atm? Beli sendiri!!! Bisanya hanya meminta dan memeras adik sendiri, akan aku laporkan pada Ibu!><'
"Eyy bocah ini keterlaluan!"
"Siapa?" Tanya Jiyeon sambil makan buah strawberry juga.
"Mark."
Jiyeon hanya ber oh ria, kemudian dia menyandarkan punggungnya ke sofa.
"Eh ngomong-ngomong, kau sudah tau siapa yang suka sama kamu itu? Yang inisialnya M itu loh."
"Tidak tahu, aku malas menebak. Disaat kondisiku seperti ini aku malas berpikir."
"Eyy ayolah tebak! Kau akan terkejut nanti kalau tahu!"
"Kalau begitu kau saja yang beritahu aku!"
Dengan cepat Taeyong menggelengkan kepalanya, "No no! Aku sudah berjanji untuk tidak membocorkannya. Aku pikir Mingyu memberitahumu, karena dia tahu siapa si M itu."
"APA?!"
Taeyong pun tersadar kalau dia salah bicara. Berkali-kali dia menepuk bibir dan pipinya untuk menghukum kebodohannya itu.
"Ya, cepat jelaskan maksudmu tadi!"
"Aku tidak berkata apa-apa." Taeyong mengelak.
"Aku tadi jelas-jelas mendengarnya!" Seru Jiyeon.
"Tidak, kau salah dengar!"
"Telingaku masih berfungsi dengan baik, cepat jawab atau aku laporkan kau pada ibu negara!"
"Y-ya, masalahnya aku sudah berjanji dan janji itu harus ditepati!"
Jiyeon hanya mendengus jawaban klasik dari mulut sahabatnya itu, Taeyong hanya menyengir dan menggaruk kepalanya yang tak gatal itu. Lain kali dia harus bisa melatih dirinya agar tidak asal bicara.
.
.
.
Lee Hwa dan Hana sudah selesai dengan ujiannya. Hari ini mereka berdua atau lebih tepatnya Lee Hwa ingin mengajak Mark bermain untuk melepas penat setelah ujian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last✔ || Mark Lee
FanfictionMark adalah murid terpintar di kelasnya. Orangnya sangat ramah pada semua orang dan menganggap setiap murid di sekolahnya adalah temannya. Suatu hari, guru olahraga yang lama tidak bisa hadir dan akhirnya guru olahraga yang lama diganti oleh g...