1

34 6 3
                                    

Cahaya terang yang menembus gorden tipis, memberikan sedikit pencahayaan untuk ruangan yang lumayan gelap itu. Suara burung-burung berkicauan, membuat alunan yang indah untuk didengar. Sungguh pagi yang sangat mendukung bagi orang-orang untuk memulai aktivitas rutin masing-masing.

Tetapi, selimut yang lembut dan hangat, kasur yang empuk dan nyaman, suhu ruangan yang dingin membuat kita semakin mengantuk, merupakan cobaan-cobaan yang berat untuk sekedar membuka mata dan beranjak dari kasur.

Sama halnya yang dirasakan oleh namja yang sedang tertidur dengan pulas. Tetapi, cahaya yang merembes masuk, menyilaukan matanya, mengusik acara tidurnya.

Namja tersebut menggeliat sebelum dengan perlahan membuka matanya, mengedip-ngedip untuk membiasakan matanya dengan bias cahaya.

Tetapi, rasa kantuk yang masih dirasakannya mengalahkan kegiatannya untuk bangun. Ditambah lagi alunan musik yang diputar sejak malam tadi.

Matanya kembali terasa berat, dan tanpa disadari, matanya perlahan kembali menutup, menggerakan kembali tubuhnya untuk mendapatkan posisi yang nyaman.

Sedetik kemudian, dengkuran kecil kembali terdengar, meskipun tidak bisa mengalahkan volume alunan musik yang memenuhi ruangan yang cukup lebar untuk ditempati satu orang.

1 menit.

3 menit.

5 menit.

7 menit.

10 menit.

Namja tersebut tak kunjung bangun, dia sibuk bermain di alam mimpinya, sampai-sampai melupakan bahwa hari inilah hari yang ditunggu-tunggu sedari hari kenaikan kelas dia.

Tidur namja tersebut lagi-lagi terusik saat pintu kamarnya terbuka secara kasar, menimbulkan suara gesekan antara pintu dengan lantainya.

Dari luar kamarnya, muncullah seorang namja yang lebih tua darinya. Dengan cepat, melangkahkan kakinya masuk kekamar sang adik, membuka gorden serta jendela kamarnya sehingga cahaya berlomba-lomba masuk kedalam.

"TAEHYUNG, AYO CEPAT BANGUN!" Teriak hyungnya dengan suara melengkingnya yang kemudian melanjutkan aksi 'mari-membangunkan-Taehyung'-nya dengan cara menggoncang-goncangkan tubuh Taehyung pelan.

Taehyung berani bersumpah bahwa saat itu juga, kepekaan kupingnya terhadap suara kian menurun.

Taehyung segera membuka matanya, dan mengerjap-ngerjapkannya sedikit sebelum beranjak dari kasur empuknya. "Yoongi hyung berisik ihh, kuping Taetae sakit." gumam Taehyung.

"Habisnya Taetae ga bangun-bangun." Ucap Yoongi dengan nada yang lebih lembut, sambil mengusap-usap telinga sang adik. Taehyung yang memang dasarnya mudah tertidur, mulai menyukai kegiatan hyungnya dan matanya kembali menutup.

"Taetae kok malah tidur lagi sih, bangun dong." Yoongi mulai menoel-noel pipi tirus adiknya.

"Iya-iya hyung, Taetae sudah bangun." Jawab yang lebih muda sebelum menguap dengan lebar, menghembuskan hawa-hawa yang bisa dibilang tidak sedap.

Yoongi hanya bisa bergedik jiji, sambil membuat jarak antara dia dengan adiknya.

Yoongi hanya bisa bergedik jiji, sambil membuat jarak antara dia dengan adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fraternity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang