sama-sama indah(3)

56 3 4
                                    

"Lagipula aku Cuma duduk saja, kan?, aku tidak akan merusaknya."

"Aku tau, pasti kamu iri sama aku, yah? Karena warna milikku lebih bagus dari milikmu."

"Maksudnya?."

"Emmm... gimana, yah? Warna biru kan warna paling penting di dunia ini. Tanpa adanya warna biru pasti dunia tidak akan seindah ini. Tanpa biru, langit akan berwarna kusam dan tak lagi cerah. Tanpa biru, kita tidak akan melihat keindahan air laut. Dan masih banyak sekali bukti kehebatan warna biru," tutur Pangeran penuh rasa bangga.

"Kok kakak ngomongnya begitu, sih. Warna hijau juga indah, kok,"

"Apa buktinya?."

"Buktinya...Emmm... buktinya adalah taman istana kita yang penuh dengan warna hijau dari daun-daunnya. Tanpa adanya warna hijau, taman istana kita pasti jelek," balas Putri Hijau dengan bangga.

"Lihat seragam para pengawal, deh. Warnanya biru semua, kan? Itu pasti karena warna biru bisa bikin mereka terlihat lebih gagah."

"Lebih gagah lagi bendera kerajaan. Warnanya hijau cerah jadi makin keren."

"Pokoknya lebih bagus biru!"

"Hijauuu," sengit Putri Hijau tak mau kalah.

"Biruuuuuuuuu."

"Hijauuu."

"Biru."

"Hijau."

Saat itu ibunda ratu sedang berkeliling sekitar istana sambil memetik bunga mawar putih kesukaannya. Ketika sedang asik memetik bunga tersebut, ibunda ratu Putih mendengar keributan dari tengah taman. Ia pun penasaran dan berjalan kesana dengan ditemani dua orang pelayannya. Semakin ke dalam semakin keras suara keributan yang di dengar. Samar-samar ia mendengar suara Pangeran Biru dan Putri Hijau saling berteriak. Juga terdengar suara pelayan yang berusaha menghentikan keributan.

Sesampainya di tengah taman yang kehijauan nan sejuk. Ratu Putih melihat Putri Hijau menangis terisak di pelukan seorang pelayan sambil berteriak kepada Pangeran biru di seberang sana yang tengah di pegang oleh seorang pelayan juga.

"Biruuu."

"Hijau."

Keduanya saling sahut menyahut menyebutkan warna milik mereka masing-masing. Ratu Putih mengahampiri mereka berdua. Ketika melihat kedatangan ibundanya, keduanya langsung terdiam tak ada yang berani mengeluarkan suara. Mereka melihat ibundanya yang berjalan anggun menuju ayunan. Lalu, duduk di ayunan berwarna biru sambil tersenyum hangat pada kedua anaknya.

"Kemarilah, nak," ucap Ratu Putih memanggil anaknya.

Pangeran Biru dan Putri Hijau berjalan perlahan menuju ibundanya. Sesampainya di depan Ratu Putih, mereka tertunduk tanpa suara.

"Sebenarnya ada apa? kenapa kalian tadi saling berteriak?" Tanya Ratu Putih.

Tak ada yang menjawab pertanyaan dari Ratu Putih. Pangeran Biru dan Putri Hijau pun sama-sama tidak berani untuk menjawab. Hingga Ratu Putih mengulangi pertanyaannya sekali lagi.

Pangeran Biru dan Putri HijauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang