sakit

156K 1.4K 6
                                    

Hari ini badanku rasanya lelah, pulang kerja pengennya di manja di pijitin, tapi sayangnya aku gak tau harus ke mana, di rumah sekarang aku tinggal sendiri.

Istriku sudah satu minggu pergi ke rumah ibu mertuaku.
Terpaksa aku harus menelponnya untuk pulang, karna aku membutuhkannya. hari belum terlalu petang. Aku bergegas menjemputnya.

****

Sampai di rumah, suamiku langsung tepar di atas ranjang, aku menghampirinya dan berusaha melepas baju serta sepatu yang masih melekat di badannya. Dan hanya menyisahkan boxer yang melekat di pantat sexynya itu.

Akupun menyuruhnya untuk telengkup.

Tadi saat aku sedang di rumah ibuku, suamiku tiba-tiba datang dengan muka lesu dan pucatnya yang kuyakini keadaanya sedang tidak baik. Dia meminta izin ke kedua orang tuaku untuk memintaku kembali kerumah. Dan orang tuaku tanpa penolakan sedikitpun mengangguk malah mereka meminta maaf dan memeluk suamiku yang pucat itu.
Ya, aku sudah seminggu tidak pulang, bukan apa-apa hanya saja ibuku sedang sakit.

saat menjemputku tadi katanya dia yang menyetir untung saja tidak terjadi sesuatu mengingat kondisinya saat ini, tapi saat menuju rumah aku yang tadi ngotot untuk menyetir dan dia pun hanya pasrah.

Sekarang setelah aku melepas semua yang melekat di badannya dan menyuruhnya telengkup aku bergegas ke dapur membuatkannya teh panas.

Setelah membuatkan teh panas, ku letakkan cangkirnya di nakas. Dan mulai menaiki ranjang dan duduk di sebelah badan telengkup itu.

Aku mulai dengan menggosok punggung coklat kokoh itu dengan minyak yang menimbulkan sensasi hangat pada kulit.

Setelah ku baluri, kuletakkan kedua telapak tanganku di atas punggungnya dan memulai mencari peredaran darah yang tidak lancar, yang menyebabkan badannya tidak enak seperti ini.

Kurasakan tanganku panas karna menyentuh punggungnya. Ku terus menekan punggungnya, terkadang dia menggeliat kesakitan dan setelah beberapa saat kembali tenang.

Kedua Jari jempolku ku letakkan di kedua pundak belakangnya, sedangkan yang lain ku letakkan di depan bahunya itu, dan ku mulai tekanan pada pundak belakangnya dengan jempolku.

"Ahh.." desahnya di ikuti muka mengernyit yang ku tau menahan sakit.

"Enak?" Tanyaku padanya

"Ahh.." dia terus mendesah dan semakin menenggelamkan kepalanya ke bantal.

Tiba-tiba terdengar hp ku berbunyi dan ku ambil hp itu dengan tangan kiriku yang kebetulan hp nya ku letakkan di samping tubuh suamiku, sedangkan tanganku yang kanan terus bergerak memijat bahunya,

"Hallo"

"..."

"Ini lagi di rumah kenapa?"

"..."

"Iya gampang, besok kabari aja"

"..."

"Oke, bye"

Kuletakkan kembali hp nya dan kembali meletakkan tangan kiriku di atas tubuhnya dan mulai memijatnya.

"Siapa?"

"Temanku, tadi mau nawarin barang, dia butuh uang"

Dan sekarang tanganku pindah ke kepalanya memijatnya pelan dan juga sedikit menjambak pelan rambutnya.

"Balik badan bang,"

Setelah balik badan atas perintahku, aku mulai dengan memijat pelipis serta pangkal hidungnya, serta pindah memijat di dada bidangnya.

"Uhuk uhuk"

Saat ku mulai menggosok minyaknya di lehernya, suamiku mulai batuk dan ku usap dadanya pelan meredakan batuknya.

"Abang balik badan lagi, aku pijitin lagi punggungnya biar gak batuk lagi"

Ku pijat lagi punggungnya, saat ku pijat pun dia tak henti batuk-batuk entah kenapa, dan ku mulai memijat setiap ruas di punggungnya dengan tidak keras maupun pelan. Saat batuk muncul lagi ku usap punggungnya dengan lembut dan setelah reda kembali ku pijat-pijat.

"Pegel"
Ucapnya mengeluh dengan suara manja.

"Ini kan udah aku pijitin, nanti juga ilang pegelnya bang."

*
Setelah lama ku pijat, ku lihat tubuhnya berkeringat. Setelah itu ku berikan teh yang sudah mulai hangat itu kepada suamiku. Dia meneguk dengan bantuanku, sesekali dia batuk dan ku usap punggungnya.

"Besok aku mau masuk kerja bang, kalau abang gak enak badan, abang di rumah aja atau ikut aku biar ada yang ngurusin."

Aku berbicara sambil membantu memakaikan kaos untuknya.

"Aku di rumah aja gakpapa, tapi kamu pulangnya jangan sore-sore ya dek,"

"Hmm, sekarang abang tidur, aku usapin punggungnya biar nyenyak"

Dan suamiku mulai berbaring kembali dan memelukku dengan erat, ku selimuti dia terlebih dahulu dan ku mulai mengusap dan sedikit memberi pijatan lagi pada punggungnya.

***
Saat tertidur dia mengigau, ini sudah kebiasaan dia kalau sakit pasti tidurnya mengigau, ku usap dahinya yang berkerut entah memimpikan apa.

"Hust hust hust iya iya aku di sini"

Ku tiup keringat yang bercucuran di pelipisnya tanganku juga terus mengusap pelipisnya tanpa henti. Ku pegang dahinya ternyata demamnya belum turun. Ini masih jam 2 malam, aku gak mungkin keluar cari obat, maka ku putuskan mengompresnya.

Ku letakkan kain yang sudah ku beri air di atas dahinya, dia terus tidur dengan gelisah aku hanya bisa mengusap dadanya agar tenang.

***

"Abang di rumah apa ikut aku?"

"Di rumah aja dek, abang gakpapa, udah enakan juga gak usah khawatirin abang"

"Ya udah kalau gitu aku pamit dulu ya bang"

Ku cium dahinya yang masih terasa hangat di bibirku dan setelah itu ku cium punggung tangannya.

"Hmm, hati-hati jangan sore-sore pulangnya"

***

"Itu caranya salah vi, jadi gini biar dia rileks gak kesakitan"

Ya aku adalah pemilik spa terkenal di Amerika namaku Tania dan suamiku Farhan, aku mempunyai tempat spa di beberapa tempat bahkan banyak artis melepaskan lelahnya di tempat spa milikku. Dulu saat aku memutuskan bekerja menjadi tukang pijat karena bakatku itu, awalnya Farhan tidak menyetujui tapi lama-lama saat ku bujuk akhirnya dia pasrah, dan memberikan syarat tidak boleh lebih dari jam empat sore.

Saat ini aku sedang merekrut pegawai baru di tempatku, dia salah saat menekan beberapa bagian tubuh yang menjadi percobaan untuk di beri pijatan.

"Jadi ini jempolnya taruh di dekat tengkuk dan tekan pelan-pelan selama lima menit jangan lama-lama"

Instruksi ku terhadap karyawan yang akan bekerja di tempatku, dan ku berikan contoh bagaimana mengatasi pundak pelanggan yang kaku, karena banyak pelanggan yang mengeluh leher serta pundak dan tangan pada kaku.

"Jangan lupa juga tanyakan kepada pelanggan terlalu keras apa kurang keras, paham kan vi? Kalau paham lanjutin, biar kamu di awasin sama nanda dulu, saya mau pulang suami saya sakit soalnya."

"Nan, nanti kalau salah lo atasin ya, gw tinggal dulu"

"Baik bu!"

Tukang Pijatku • 1 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang