"Apa ini?"
Aku dibuat terngaga dengan situasi yang baru pertama kali kulihat. Mataku memandang ke segala arah. Tempat yang kupijak sekarang minim cahaya dan berisik. Adapun cahaya itu berkedip-kedip dan menyorot ke sana-sini. Suara musik memekakkan telinga. Orang-orang bergoyang dan berjingkrak-jingkrak seperti sudah kehilangan kesadarannya. Batasan antara perempuan dan lelaki seolah sirna. Mereka berkumpul bersama seperti sudah tidak punya malu.
Bisingnya keadaan membuatku tidak bisa mendengar suaraku sendiri. Napasku sesak. Kepalaku mulai terasa pening. Keberadaan cahaya yang sedikit menyulitkanku melangkah masuk lebih dalam. Perlahan-lahan aku berjalan, membiasakan mataku beradaptasi dengan kondisi sekitar. Semakin ke dalam, keadaanya semakin penuh sesak. Orang-orang menubruk tubuhku tanpa perasaan bersalah. Ekspresi aneh dan tatapan mencemooh nampak jelas di wajah mereka.
"Jadi, begini perayaan pesta istana di negeri ini? Apa yang mereka nikmati dengan pesta seperti ini? Yang ada malah membuat sakit kepala," komentarku. "Di mana aku bisa menemui sang Gusti Prabu? Siapa yang bisa kutanya?" Aku celingak-celinguk mencari petunjuk. Sejauh mata memandang hanya ada orang-orang yang menggila--hanyut dalam hingar-bingar musik. Mereka asyik dengan dunianya sendiri, sama sekali tidak peduli dengan kedatanganku. Aku kembali berpikir, apakah aku sungguh tidak dikenal di negeri ini?
Seorang pemuda bertubuh kurus dan tidak terlalu tinggi melintas di hadapanku. Dia mengenakan pakaian putih berangkap pakaian lain tanpa lengan berwarna merah, sedangkan bawahannya adalah celana berwarna hitam. Penampilannya rapi dan cocok sekali dengan bentuk tubuhnya. Tangannya membawa baki dengan beberapa benda di atasnya. Aku tidak asing dengan gesturnya yang seperti itu. Aku sungguh pernah melihatnya di suatu tempat, tapi di mana? Tak lama aku berpikir, mataku membulat sempurna. Tentu saja aku tahu. Gelagat pemuda itu sama persis seperti pelayan-pelayan pada umumnya.
"Pelayan!" panggilku berteriak sekancang mungkin. Aku bergegas mengejar pelayan itu menembus keramaian. Tidak peduli dengan pandangan orang-orang yang merasa terganggu, aku terus berlari. Mataku fokus ke mana pelayan itu pergi. Aku takut kehilangan jejaknya. Pengejaranku berakhir pada sebuah meja panjang dengan garis cahaya remang-remang mengikuti bentuk sebuah benda besar seperti rak berisi berbagai benda yang sangat asing bagiku. Di sana aku melihat banyak sekali pemuda yang menggunakan pakaian yang sama, seperti pelayan yang kukejar. Itu yang membuatku yakin bahwa mereka pasti para pelayan di istana ini.
Pelayan yang kukejar nampak berdiri di belakang meja panjang itu dan berbincang dengan rekannya yang lain sambil tangannya sibuk mengerjakan sesuatu. Tak ingin membuang kesempatan dan waktu yang ada, aku segera menghampiri pelayan itu.
"Sejak tadi aku memanggilmu. Mengapa kau mengabaikanku?" tanyaku pada pelayan itu. Dia langsung menyadari kedatanganku. Kepalanya yang sedari menunduk langsung diangkatnya, menatapku sejenak, kemudian menengok ke sekitar.
"Aku bicara padamu," tegasku paham dengan sikapnya yang kebingungan. Mungkin dia mengira aku bicara pada orang lain di dekatnya.
"Oh," sahutnya kembali berpaling padaku. "Ada apa?"
"Aku adalah Gusti Putri Kamala Wikrama Indurasmi, putri bungsu Prabu Anggabaya. Maksud kedatanganku adalah untuk menemui sang Gusti Prabu. Aku tersesat. Aku ingin meminta bantuannya agar aku bisa pulang malam ini juga. Bisakah kau menyampaikan kepentinganku pada sang Gusti Prabu?"
"Gusti Prabu?" tanya pelayan itu dengan kening berkerut. Dia terlihat kebingungan. "Aku tidak kenal dengan Gusti Prabu," lanjutnya.
"Tidak mungkin. Kau bekerja di sini, bukan?" Telingaku mendengar kejanggalan. Aku hampir tidak percaya dengan kalimat yang baru saja meluncur santai dari mulut pelayan itu. Bagaimana bisa dia tidak mengenal Gusti Prabunya sendiri?

KAMU SEDANG MEMBACA
Get In Touch (TAHAP REVISI)
FantezieJudul awal : Loving Princess [Genre : Comedy - Romance - Fantasy] Kamala Wikrama Indurasmi, seorang Gusti Putri suatu kerajaan seribu tahun yang lalu. Bukan hanya cantik dan anggun, Kamala juga seorang gadis tangguh yang menguasai keahlian berperang...