Chapter 2: One Night With You

5.7K 480 64
                                    


Keduanya sampai di depan pintu apartemen Soonyoung; apartemen yang lelaki itu huni bersama dua teman lainya untuk menghemat pengeluaran. Soonyoung dan kedua temanya menyewa satu unit apartemen dengan cara patungan, bukan karena orang tua mereka tidak mampu, namun mereka hanya ingin hidup mandiri dan tidak terlalu membebani orang tua mereka yang telah banting tulang membiyayai kuliah.

Sedari tadi lelaki sipit itu sibuk merogoh tasnya mencari-cari kunci apartemennya yang hingga kini tak kunjung ketemu.

"Seingatku aku taruh di sini... " gumamnya masih mengacak-acak isi tas punggungnya.

Seokmin yang berdiri di samping Soonyoung hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan temanya itu yang tidak kalah ceroboh dan pelupa sama seperti dirinya.

"Argghh! Dimana sih?!" grutunya mulai tidak sabar.

Soonyoung berjongkok dan menumpahkan semua isi tasnya ke lantai, mencari kunci di antara barang-barang tersebut. Padahal kunci itu sudah ia beri gantungan boneka wortel kecil agar mudah menemukanya ketika bercampur dengan barang lain, namun tetap saja Soonyoung selalu kerepotan mencarinya.

"Ah, bagaimana ini?! Kuncinya tidak ada!" Dia mengacak-acak rambutnya frustrasi.

Soonyoung mengorek barang- barangnya yang berserakan di lantai. Kunci itu tetap tidak ketemu, padahal seingatnya dia taruh kunci itu ke dalam tas.

Seokmin hanya menikmati pemandangan ini, dengan santainya ia menyandarkan punggungnya pada tembok samping pintu, kedua tanganya terlipat di depan dada. Soonyoung terlihat sangat lucu jika sedang panik seperti ini, bibir mungilnya terus menggerutu tak jelas, mata sipitnya sibuk mencari barang yang ia cari.

"Soonyoung-ah, kau sudah pulang?" Terdengar suara pria, seorang pria muda keluar dari pintu unit apartemen di sebelah Soonyoung.

"Minhyun Hyung."
Soonyoung mendongak menatap pria tinggi yang berjalan menghampirinya.

"Hansol menitipkan kunci ini padaku, dia bilang kau lupa membawanya."
Pria tampan bertubuh tinggi itu mengulurkan sebuah kunci dengan hiasan boneka wortel kecil.

"Ah, ya ampun.... Ternyata aku lupa membawanya."

Soonyoung berdiri dan menerima kunci itu sembari tersenyum bodoh, ia menggaruk kepalanya yang tak gatal. Malu akibat ulah bodohnya sendiri.

"Terima kasih, Hyung." ucap Soonyoung pada tetangga sebelahnya, Hwang Minhyun.

Lelaki sipit itu menoleh ke arah Seokmin yang masih berdiri pada posisinya, bersandar pada dinding dengan tangan terlipat di depan dada. Soonyoung menunjukkan cengiran bodohnya yang membuat gigi kelinci mungilnya terlihat. Sangat menggemaskan.

***

Lampu ruangan otomatis menyala ketika pintu dibuka. Seokmin berjalan mendahului masuk disusul Soonyoung di belakangnya.

Seokmin masih berdiri, memperhatikan setiap sudut unit apartemen Soonyoung. Ya, ini pertama kalinya ia berkunjung ke tempat ini, tempat yang tidak terlalu luas juga tidak terlalu kecil, jangan heran jika ruangan itu berantakan, maklum saja semua penghuninya pria, bukan hal yang aneh baju kotor tergeletak di sembarang tempat.

"Silahkan duduk." Soonyoung mempersilahkan Seokmin untuk duduk.

Soonyoung berlari kecil ke arah sebuah meja di sudut ruangan, jemari imutnya menyambar sebuah remote, menyalakan penghangat ruangan.
Ini memang bukan musim dingin, namun jika malam udara tetap dingin ditambah sekarang di luar sedang turun hujan.

Light A Candle In The Cold Night [SEOKSOON FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang