Malaikat atau Hantu

72 14 0
                                    

"Gilak nih, yang coment pada gak jelas!" gerutu Vara sambil memainkan instagram miliknya.

Saat itu Vara sedang kelelahan dan memilih berbaring di ranjang sambil memainkan instagram miliknya, Tak jarang ia tersenyum kecil bahkan tertawa kencang melihat komentar yang tidak jelas dan lucu menurutnya.

"Gue udah kayak artis aja, punya fans sama haters. " katanya sembari tersenyum geli.

"Vara!! Turun bentar honey,  ada Azriel dibawah nungguin kamu. "

Apa?
Azriel?
Apa mama baru saja berkata Azriel menungguku?

Vara langsung menarik nafas panjang dan melonjak turun dari kasur, ia segera berlari keluar kamar dan menuruni tangga. Ya benar, telihat sosok laki-laki tampan memakai celana jeans, kaos putih dan kemeja putih yang kancingnya dibiarkan terbuka. Ia terlihat tampan,  bahkan sangat.

Mata Vara masih memandangi laki-laki itu sambil berjalan mendekat ke arahnya yang sedang duduk di sofa dan berbincang bincang dengan Ami aslita, mama Vara.
"Lo ngapain kesini?" Azriel menoleh  ke Sumber suara. "Ngajak kamu jalan. "

"Ha? "
Vara menelan saliv kasar.  Masih polos, mungkin itu yang kalian pikirkan tentang  Vara, Tapi memang benar.  Mungkin sebelumnya Vara pernah berpacaran dengam Davin kakak kelasnya. Namun mereka hanya pernah jalan 2 kali, itupun sekedar nonton. Davin pun sering tertidur saat nonton, jadi mereka tak sempat berbincang.

"Tante aku pinjem Vara bentar ya, ga lama kok Tan, gak usah khawatir aku bakal jagain Vara. "

"Mama sih fine fine aja, kalo Vara nya mau. " Ucap Ami sambil beranjak berdiri dari sofa.
"Mama juga mau les Honey. "

"Les? Les apaan mam? Emang mama mau sekolah? Atau mana mau les masak?" Vara bingung mengenai ucapan mamanya.

"Mama mau les Bahasa Indonesia biar lebih lancar ngomongnya. "

"Ha? LHA TUH BARUSAN LANCAR MA!. "

Azriel yang menjadi saksi bisu perdebatan Vara dan mama nya hanya bisa mematung dan menahan tawanya.

                               **

Setelah diputuskan, akhirnya
Vara pun berjalan kembali ke kamarnya dengan ekspresi wajah lesu dan langkah gontai  di hadapan Azriel, dan saat Azriel tak melihatnya ia kegirangan setengah mati. Memang begitulah makhluk tuhan yang bernama cewek, sulit ditebak.

Setelah sampai ke kamar, Vara membuka lemari pakaiannya dan mengganti seragamnya dengan pakaian lain. Ia kebingungan memilih pakaian yang mana. Pakaian ini banyak,  tapi ia tetap saja merasa sedikit.

Ia galau setengah mati memikirkan apakah harus memakai dress ataukah joger pants atau malah celana jeans, rok,kemeja, kaos atau Yang lain.

Sudah lima kali berturut-turut Vara berganti pakaian lalu bercermin, tapi ia merasa belum sempurna.  Sampai akhirnya...

Tok tok tok
"Dah belum Var?" Aish, itu suara Azriel.

"Lima menit lagi Azriel.."

Setelah lama memilih pakain, akhirnya mata Vara terpana oleh dress putih selutut nya ini. Ia memakai flat shoes putih, mengurai rambutnya lalu menyemprotkan parfum ke badannya. Tak lupa ia membawa tas selempang putih yang lagi hitz. "Yaps,sempurna. "
Ia pun mencoba keluar kamar dan membuka pintu kamarnya.
"Aw, sakit! ".
Vara mengaduh sambil mengelus-elus dahi nya.
"Jidat gue sakit PAIJO! "

Dahinya tertatap punggung Azriel yang sekarang sedang berdiri tepat di depan pintu kamarnya
"Ngapain sih berdiri disini segala!. "
Gerutunya pada Azriel yang saat ini berdiri di tetap dihadapannya.

"Siapa Paijo?."
Azriel mengerutkan keningnya.

"Gak! LUPAIN!. "

Setelah melakukan ritual pertengkaran dikit-dikit, mereka pun segera berpamitan kepada Ami Aslita dan segera bergegas menuju mobil. Seperti biasa, Azriel membukakan pintu mobil sport merahnya untuk Vara. Mobil Azriel tampak berbeda, kemarin ia memakai mobil BMW nya.

"Kamu mau kemana Var?"
Tanya Azriel sambil menyetir mobilnya.

"Loh, kok aku?  Kan yang ngajakin elo Zriel. " Vara mendengus kesal.
Bagaimana mungkin bisa jadi ia yang ditanyai ingin kemana, padahal Azriel yang mengajaknya.

"Aku gak tau mau kmana Var, intinya aku pengen sama kamu aja. "

"Najis sok romantis. "
Ucap Vara ketus, namun di dalam hatinya.. Mmm...

"Kok sok sih, aku kan emang romantis. " Azriel mengedip-ngedipkan kedua matanya. Walaupun setelah mengucapkan kalimat itu ia merasa jijik sendiri dengan dirinya.

"AZRRIELLL!. "

"Kamu cantik. "

"Hmm?  Makasih."
Oh tuhan, dia memujiku. Tetap tenang oke kuasai.
Kekesalan yang dirasa Vara hilang seketika.

Suasana menjadi hening beberapa menit..

"Zriel, coba tebak aku milih tema apa buat kostumku ini. " ucap Vara memecah keheningan.

"Mmm, rambut diurai, dress putih, flat shoes putih, tas putih. Aku tau."

"Apa? "

"Hantu?"

"DASAR! KAYAK GINI DIBILANG HANTU? HA! "

"SUSAH SUSAH DANDAN DIBILANG HANTU! "

"INI TEMA MALAIKAT TAUK!. "
Gilak nih cowok, gue dibilang hantu! Bangsat banget kan-_-

"Loh, kan sama aja Vara. Sama-sama udah mati. "

"TAUK AH GELAP! "

"GAK SAMA. "

"KELAUT AJA SONO! "

                  🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Maaf ya update nya lama banget :(

Tetap jadi pembaca Setia ya :D

Tinggalkan jejak readers: )

Pemeran UtamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang